Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Bank Sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand atau RBNZ) berada di bawah tekanan untuk mengambil kebijakan pelonggaran yang lebih agresif pada bulan ini. Kalender rapat RBNZ yang memberikan jeda cukup panjang hingga tiga bulan sebelum pertemuan selanjutnya mendorong pasar untuk memperkirakan penurunan suku bunga signifikan sebagai langkah antisipatif terhadap perlambatan ekonomi. Pasar dan analis telah memprediksi sepenuhnya pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam rapat terakhir RBNZ tahun ini yang dijadwalkan pada 27 November, dengan kemungkinan pemotongan hingga 75 basis poin.
Menurut ekonom senior dari Citi Australia, percepatan pemotongan suku bunga dapat memberikan nilai lebih bagi RBNZ untuk menghadapi liburan akhir tahun dengan sikap kebijakan yang lebih mendekati netral, yang dipandang sesuai dengan kebutuhan ekonomi saat ini. Penjadwalan rapat kebijakan RBNZ dikurangi dari delapan menjadi tujuh kali per tahun sejak 2016, memberikan jeda yang lebih panjang menjelang akhir tahun dibandingkan bank sentral besar lainnya.
Kondisi ekonomi Selandia Baru memang telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan meskipun RBNZ sudah memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin hanya dalam dua pertemuan terakhir. Tingkat pengangguran yang meningkat berpotensi memicu lonjakan kasus gagal bayar kredit properti dalam beberapa bulan mendatang. Sejak 2021 hingga Agustus, RBNZ menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin untuk mengendalikan inflasi yang mencapai puncaknya di level 7,3%, namun berhasil turun ke 2,2% pada kuartal September, kembali dalam target 1-3%.
Dengan pertemuan kebijakan berikutnya yang dijadwalkan pada 19 Februari, hampir tiga bulan setelah rapat November, RBNZ perlu mempertimbangkan dampak kebijakan secara menyeluruh. Dampak perubahan kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump yang mungkin memicu kenaikan inflasi turut memperburuk ketidakpastian di pasar, sementara suku bunga acuan AS yang lebih tinggi dapat memperkuat Dolar AS dan menambah tekanan pada ekonomi Selandia Baru. Beberapa analis menyarankan agar RBNZ mengambil langkah drastis dengan pelonggaran kebijakan pada pertemuan November ini.
Kondisi ekonomi yang terus melemah menyebabkan tingkat pengangguran Selandia Baru mencapai level tertinggi hampir empat tahun pada kuartal September. Goldman Sachs melihat bahwa penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin mungkin layak dipertimbangkan mengingat tingginya suku bunga dari tingkat netral, jeda rapat yang lama, dan pelambatan ekonomi. Namun, mereka masih mempertahankan proyeksi penurunan sebesar 50 basis poin pada November yang kemungkinan akan diikuti pemotongan serupa pada bulan Februari.
Dalam perdagangan mata uang, pasangan NZD/USD sedikit menguat ke kisaran 0.5965 pada sesi Asia hari Senin setelah adanya peningkatan ekspektasi inflasi RBNZ. Meskipun demikian, permintaan Dollar AS yang didukung oleh kebijakan Trump diperkirakan dapat menekan NZD/USD lebih rendah. Ekspektasi inflasi dua tahun Selandia Baru naik menjadi 2,12% di kuartal keempat dari 2,03% di kuartal ketiga, sementara ekspektasi inflasi satu tahun menurun ke 2,05% dari sebelumnya 2,40%. Namun, dominasi Dollar AS berpotensi berlanjut karena rencana kebijakan Trump yang kemungkinan mendorong inflasi lebih tinggi dan memperkecil kemungkinan pemotongan suku bunga berkelanjutan oleh The Fed tahun depan.
Data ekonomi AS yang kuat, seperti Indeks Sentimen Konsumen dari University of Michigan yang mencapai puncak tujuh bulan pada November, juga turut menopang penguatan Dollar AS.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan potensi bullish pada pasangan NZD/USD, dengan level pivot di 0.5946. Selama harga berada di atas level ini, pasangan tersebut berpeluang menguat dan menguji level resistance di 0.6002 hingga 0.6034.
Sebagai alternatif, jika harga turun di bawah 0.5946, pasangan ini berpotensi melemah lebih lanjut menuju level support di 0.5920 hingga 0.5904.
Resistance 1: 0.6002, Resistance 2: 0.6018, Resistance 3: 0.6034
Support 1: 0.5946, Support 2: 0.5920, Support 3: 0.5904