Dollar AS Melanjutkan Penguatan Atas Yen di Tengah Spekulasi Kebijakan Moneter Jepang

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS menguat terhadap yen pada perdagangan Senin, melanjutkan tren kenaikan baru-baru ini setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, mengindikasikan adanya potensi pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut di Jepang. Meski demikian, Ueda tidak memberikan kejelasan terkait waktu pasti dari kemungkinan kenaikan suku bunga tersebut. Ia menegaskan bahwa perekonomian Jepang sedang menuju inflasi yang didorong oleh kenaikan upah secara berkelanjutan dan memperingatkan risiko mempertahankan suku bunga yang terlalu rendah.

Sinyal dari Ueda menimbulkan ekspektasi pasar bahwa kenaikan suku bunga dapat terjadi secepat bulan depan, meskipun ia menyebut masih ada ketidakpastian yang perlu dianalisis sebelum mengambil keputusan. Pada pertemuan Juli lalu, Bank of Japan secara tak terduga menaikkan suku bunga jangka pendek, dan sejak itu pasar menantikan lebih banyak sinyal dari BoJ untuk langkah selanjutnya.

Di sisi lain, dollar AS menguat sebesar 0,17% menjadi 154,6 yen. Pada Jumat sebelumnya, penguatan dollar sempat terhenti setelah Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, memperingatkan kemungkinan tindakan pemerintah untuk menanggulangi pergerakan nilai tukar yang berlebihan. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan sekitar 54% untuk kenaikan suku bunga BoJ sebesar 25 basis pon pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 19 Desember.

Sementara itu, indeks dollar AS yang mengukur kekuatan dollar terhadap sejumlah mata uang utama melemah 0,5% menjadi 106,20, meski masih mendekati level tertinggi satu tahun yang dicapai pekan lalu di 107,07. Pelemahan ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS dapat memicu kenaikan tarif perdagangan, yang berpotensi memperlambat laju pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.

Sterling juga menunjukkan pemulihan, naik 0,47% menjadi $1,2674 setelah mengalami penurunan tajam pekan lalu. Pasar saat ini juga menanti kepastian terkait penunjukan Menteri Keuangan AS oleh Donald Trump, dengan sejumlah nama baru masuk dalam daftar kandidat, termasuk mantan Gubernur Federal Reserve, Kevin Warsh.

Di Eropa, dua pejabat senior European Central Bank (ECB) menyatakan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatif dari kemungkinan tarif perdagangan baru AS terhadap pertumbuhan ekonomi zona euro, lebih besar dibandingkan dampaknya terhadap inflasi. Di sisi lain, sejumlah pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, menunjukkan sikap yang hati-hati terkait prospek pemotongan suku bunga lebih lanjut di AS.

Dalam data ekonomi AS yang terbatas minggu ini, Indeks Pasar Perumahan National Association of Home Builders/Wells Fargo naik menjadi 46 pada bulan ini, tertinggi sejak April, dari 43 pada Oktober. Optimisme ini dipicu oleh harapan bahwa hasil pemilu baru-baru ini dapat mendorong perubahan regulasi yang mendukung pembangunan perumahan.

Bursa saham global mencatatkan kenaikan pada hari Senin. Indeks S&P 500 menguat 0,39% ke level 5.892,62, sedangkan Nasdaq naik 0,60% ke level 18.791,81. Namun, Dow Jones Industrial Average melemah tipis 0,13% ke 43.389,60 akibat tekanan pada saham sektor material. Penguatan di S&P 500 dan Nasdaq didorong oleh kenaikan saham di sektor energi, layanan komunikasi, dan konsumsi diskresioner.

Harga minyak mengalami kenaikan signifikan setelah laporan penghentian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, Norwegia, serta eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Harga minyak mentah Brent berakhir di level $73,30 per barel, naik 3,2%, sementara minyak mentah WTI menguat 3,2% ke level $69,16 per barel.

Harga emas juga kembali menguat setelah mengalami tekanan selama enam hari berturut-turut, dipicu oleh pelemahan sementara dollar AS. Harga emas spot naik 1,93% menjadi $2.610,73 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup naik 1,7% pada $2.614,60.

Prospek Harga Emas Hari Selasa (19/11)

Pergerakan emas pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga sedang mencoba keluar dari pola downtrend channel yang terbentuk sejak awal November. Saat ini, harga masih tertahan di area SMA 50 di kisaran 2.619, yang berfungsi sebagai resistance dinamis. Hal ini membutuhkan konfirmasi lebih lanjut untuk memastikan kelanjutan bias bullish. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, peluang kenaikan dapat terbuka menuju resistance berikutnya di 2.627 dan 2.642.

Sebaliknya, jika harga kembali bergerak turun, support terdekat berada di 2.587, diikuti oleh 2.579 dan 2.553 sebagai level support berikutnya. Indikator RSI yang mendekati level 60 mengindikasikan momentum bullish yang mulai menguat, tetapi tetap diperlukan konfirmasi tambahan untuk memperkuat prospek kenaikan.

Data Perdagangan pada hari Senin (18/11)

Open: 2,563.71    High: 2,615.02   Low: 2,562.58    Close: 2,610.85 Range: 52.44

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,619  R2  2,627   R3 2,642

S1  2,597   S2  2,579  S3 2,553

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.597
Profit Target Level 2.619
Stop Loss Level 2.579
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.619
Profit Target Level 2.600
Stop Loss Level 2.629

Prospek Harga Minyak Hari Selasa (19/11)

Pergerakan US OIL pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini sedang menguji area resistance dinamis di sekitar SMA 50, yang bertepatan dengan level resistance di kisaran 69.37. Jika harga berhasil menembus level ini, potensi penguatan lebih lanjut dapat terjadi menuju resistance berikutnya di 70.54 dan 71.62.

Namun, kegagalan menembus level resistance ini dapat mendorong harga kembali turun menuju support terdekat di 68.43, diikuti oleh 67.71 dan 66.91 sebagai support lebih rendah. Tren keseluruhan masih berada di bawah garis downtrend (trendline biru), sehingga konfirmasi tambahan diperlukan untuk memastikan perubahan bias menjadi bullish. Indikator RSI mendekati level 60, mengindikasikan momentum bullish yang mulai meningkat tetapi belum sepenuhnya kuat.

Data perdagangan pada hari Senin (18/11)

Open: 66.76   High: 69.35   Low: 66.50    Close: 69.22  Range:  2.85

OIL INTRADAY AREA

R1   69.37  R2  70.50  R3 71.62

S1  68.43   S2 67.71  S3 66.91

OPEN POSITION BUY
Price Level 68.43
Profit Target Level 69.35
Stop Loss Level 67.71
OPEN POSITION SELL
Price Level 69.37
Profit Target Level 68.45
Stop Loss Level 70.55
image-artikel