Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Berkurang, Dollar Melonjak

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS menguat pada hari Rabu, melanjutkan reli pasca-pemilu setelah tiga sesi penurunan. Penguatan ini didorong oleh harapan investor untuk mendapatkan lebih banyak kejelasan terkait rencana suku bunga Federal Reserve serta kebijakan yang diusulkan Presiden terpilih AS, Donald Trump. Mata uang safe-haven seperti yen Jepang dan franc Swiss sempat mendapat dorongan singkat, tetapi kembali melemah setelah pernyataan Rusia terkait kesiapan mereka untuk menurunkan ambang batas serangan nuklir memengaruhi sentimen pasar.

Indeks dollar telah naik sekitar 3% sejak pemilu AS di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat penurunan suku bunga untuk mengantisipasi risiko inflasi dari kebijakan Trump. Meskipun demikian, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember telah menurun menjadi 52% dari 82,5% seminggu sebelumnya. Polling terbaru menunjukkan bahwa para ekonom memperkirakan pemangkasan suku bunga yang lebih dangkal pada 2025 dibandingkan proyeksi sebelumnya.

Dalam pergerakan mata uang, dollar AS menguat 0,43% terhadap yen Jepang menjadi 155,31. Penguatan ini melanjutkan tren naik sejak awal Oktober, dengan yen mencapai level terlemahnya dalam tiga bulan terakhir di tengah ekspektasi bahwa Bank of Japan akan mengambil langkah hawkish jika yen terus melemah mendekati level yang memicu intervensi sebelumnya.

Sementara itu, poundsterling melemah 0,27% ke $1,248 meskipun data inflasi Inggris menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan. Inflasi yang kembali naik di atas target 2% Bank of England meningkatkan kemungkinan bank sentral tersebut mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan depan.

Pasar saham global mengalami tekanan pada hari Rabu di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Barat. Indeks S&P 500 ditutup mendatar, Dow Jones naik 0,32%, dan Nasdaq melemah 0,11%. Saham-saham di sektor perawatan kesehatan, energi, dan material menjadi pendorong utama, sedangkan sektor konsumen, keuangan, dan teknologi membebani pasar.

Harga emas terus naik untuk sesi ketiga berturut-turut, mencapai level tertinggi satu minggu di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Spot emas naik 0,6% menjadi $2.647,43 per ounce, sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,8% di $2.651,70.

Harga minyak mentah justru melemah setelah laporan menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah dan bensin AS yang melebihi ekspektasi. Brent untuk pengiriman Januari turun 0,68% menjadi $72,81 per barel, sementara kontrak WTI untuk pengiriman Januari turun 0,71% menjadi $68,75 per barel.

Prospek Harga Emas Hari Kamis (21/11)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga telah berhasil menembus channel turun yang sebelumnya mengindikasikan tren bearish. Breakout ini mengarah pada potensi pembalikan tren ke arah bullish, didukung oleh pantulan dari level support di sekitar 2.603. Pergerakan saat ini menunjukkan harga mendekati area resistance di 2.670, dengan potensi melanjutkan penguatan menuju 2.692 hingga 2.711 jika momentum bullish berlanjut.

Indikator RSI berada di zona positif (65), menunjukkan kekuatan bullish yang masih mendominasi. Namun, jika terjadi koreksi, level support di 2.641 dan 2.619 akan menjadi area yang perlu diperhatikan untuk mengantisipasi rebound lebih lanjut.

Data Perdagangan pada hari Rabu (20/11)

Open: 2,632.05    High: 2,655.34   Low: 2,618.79    Close: 2,649.92  Range: 36.55

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,670  R2  2,692   R3 2,711

S1  2,642   S2  2,619  S3 2,603

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.642
Profit Target Level 2.670
Stop Loss Level 2.630
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.670
Profit Target Level 2.645
Stop Loss Level 2.692

Prospek Harga Minyak Hari Kamis (21/11)

Pergerakan US OIL pada time frame H4 terlihat bahwa harga telah mengalami kenaikan signifikan setelah berhasil menembus level resistance sebelumnya di 67.89, yang saat ini berfungsi sebagai support penting.  Namun, saat ini terlihat adanya potensi konsolidasi, dengan support terdekat di 69.03. Jika harga mampu bertahan di atas support tersebut dan melanjutkan penguatannya, target berikutnya adalah 69.37 hingga 69.97.

Sebaliknya, jika terjadi penurunan lebih lanjut, level 68.80 dan 68.47 akan menjadi area kunci untuk memantau potensi rebound. Indikator RSI berada di sekitar 52, menunjukkan momentum yang netral dengan bias bullish yang masih dapat berkembang.

Data perdagangan pada hari Rabu (20/11)

Open: 69.24   High: 69.94   Low: 68.61   Close: 69.03  Range:  1.33

OIL INTRADAY AREA

R1   69.37  R2  69.72  R3 69.97

S1  68.80   S2 68.47 S3 67.89

OPEN POSITION BUY
Price Level 68.80
Profit Target Level 69.35
Stop Loss Level 68.40
OPEN POSITION SELL
Price Level 69.72
Profit Target Level 69.30
Stop Loss Level 70.00
image-artikel