FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,64500 – 0,63500
Nasib mata uang Aussie terus dibayangi dengan pelemahan, meskipun sempat berusaha menguat setelah data mengungkapkan bahwa Australia membukukan surplus perdagangan terbesar dalam 8 bulan di bulan Oktober, didorong oleh rebound ekspor. Namun, Aussie tetap berada di dekat posisi terendah dalam 4 bulan setelah jatuh hampir 1% pada hari Rabu, karena lemahnya data PDB memicu ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Reserve Bank of Australia. Angka PDB menunjukkan bahwa ekonomi Australia tumbuh hanya 0,3% kuartal-ke-kuartal dalam tiga bulan hingga September, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 0,4%. Secara tahunan, ekonomi tumbuh sebesar 0,8%, jauh di bawah yang diantisipasi 1,1%, tingkat pertumbuhan yang biasanya dikaitkan dengan resesi. Selain itu, kekhawatiran mengenai kesulitan ekonomi China dan ancaman tarif dari Presiden terpilih AS Donald Trump membebani Aussie, dimana Aussie merupakan mata uang yang likuid untuk Yuan.
Pivot : 0,64421
R1 : 0,64633 S1 : 0,64300
R2 : 0,64754 S2 : 0,64088
R3 : 0,64966 S3 : 0,63967
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 150,000 – 149,000
Pergerakan mata uang Yen sempat mengalami penguatan, memulihkan beberapa pelemahan dari sesi sebelumnya, meskipun ada pernyataan dovish dari anggota dewan Bank of Japan Toyoaki Nakamura. Nakamura mengungkapkan kekhawatirannya mengenai keberlanjutan pertumbuhan upah dan mencatat tanda-tanda pelemahan perekonomian, sehingga mengindikasikan bahwa ia mungkin menentang kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Sebaliknya, Gubernur BOJ Kazuo Ueda memberi isyarat pada akhir pekan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut “sudah dekat,” karena data ekonomi terus memenuhi ekspektasi. Dia juga menyoroti pentingnya momentum negosiasi upah tahun fiskal 2025. Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 60% dari kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin di Jepang bulan ini, naik dari sekitar 50% dalam beberapa minggu terakhir.
Pivot : 150,165
R1 : 150,683 S1 : 149,561
R2 : 151,287 S2 : 149,043
R3 : 151,805 S3 : 148,439
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2818 – 1.2867
Selama 3 hari berturut pounds mampu menguat terhadap U.S dollar. Meningkatnya angka Klaim pengangguran U.S mendorong mata-uang poundsterling ke angka yang lebih tinggi. Disatu-sisi laporan data Kontruksi PMI U.K meningkat sebesar 55.2 dibanding angka sebelumnya 54.3. Hari ini pasar akan fokus pada laporan data Non-farm Payroll dan Unemployment Rate U.S yang diperkirakan angka tenaga-kerja akan mengalami kenaikan namun angka pengangguran juga akan mengalami kenaikan. GBP akan terjadi volatil yang cukup tinggi pada perdagangan hari ini.
Open : 1.2759 Pivot : 1.2740
R1 : 1.2789 S1 : 1.2710
R2 : 1.2818 S2 : 1.2662
R3 : 1.2867 S3 : 1.2632
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0644 – 1.0699
EUR kembali menguat pada perdagangan Kamis kemarin. Naiknya angka Klaim Pengangguran U.S membuat mata-uang EUR naik lebih tinggi dari penutupan harga sebelumnya. Disatu-sisi stabilitas Obligasi pemerintah Prancis dapat bertahan ditengah ketidakstabilan Politik yang sedang terjadi di Prancis. Market akan fokus pada laporan tenaga-kerja U.S (Non-farm Payroll) yang diperkirakan akan mengalami kenaikan, namun laporan Unemployment U.S akan mengalami peningkatan sebesar 4.2% versus 4.1%. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 1.0584 Pivot : 1.0559
R1 : 1.0615 S1 : 1.0530
R2 : 1.0644 S2 : 1.0475
R3 : 1.0699 S3 : 1.0445
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8730 – 0.8682
CHF kembali menguat pada perdagangan Kamis kemarin. Lemahnya data ekonomi U.S dengan meningkatnya Klaim Pengangguran mendorong mata-uang Swiss kembali menguat. Disatu-sisi laporan Unemployment Rate Swiss rilis tidak berubah tetap berada di angka 2.6%. Para pelaku pasar akan fokus pada laporan tenaga-kerja U.S (Non-farm Payroll) yang diperkirakan akan mengalami kenaikan dan laporan Unemployment Rate akan meningkat. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 0.8777 Pivot : 0.8804
R1 : 0.8829 S1 : 0.8756
R2 : 0.8878 S2 : 0.8730
R3 : 0.8903 S3 : 0.8682
DXY
Opportunty: Bearish Range 105,700 – 105,200
Kembali mata uang Dollar AS berada dalam tekanan, hal ini bisa dilihat dari Indeks Dollar AS (DXY) turun menjadi 105,699. Penyebab pelemahan Dollar AS ini setelah sesi bergejolak pada hari sebelumnya, karena para pelaku pasar terus menunggu rilis data sektor ketenagakerjaan penting (NFP) yang akan dirilis malam ini. Sementara itu, klaim pengangguran awal naik lebih besar dari perkiraan menjadi 224 ribu, sementara defisit perdagangan AS berada di bawah perkiraan. Data tersebut mendukung pernyataan Ketua Fed Powell pada pertemuan puncak New York kemarin bahwa ekonomi AS tetap dalam “kondisi yang sangat baik”. Peluang penurunan suku bunga sebesar 25bps oleh Fed bulan ini tetap stabil di sekitar 74%, sebagian besar tidak berubah dari hari Rabu. Greenback mengalami penurunan paling besar terhadap Euro dan Pound Inggris.
Pivot : 105,927
R1 : 106,155 S1 : 105,483
R2 : 106,599 S2 : 105,255
R3 : 106,827 S3 : 104,811
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 38,477
Indeks Nikkei 225 turun 0,6% menjadi di bawah 39,200 pada hari Jumat, mengurangi kenaikan dari awal minggu ini dan mengikuti penurunan di Wall Street semalam karena reli besar-besaran di saham AS kehilangan momentum. Investor juga bersiap untuk laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang penting.
Di Jepang, data menunjukkan bahwa upah riil yang disesuaikan dengan inflasi tetap tidak berubah di bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, lebih baik dibandingkan penurunan 0,4% di bulan September dan 0,8% di bulan Agustus. Hal ini mendukung ekspektasi potensi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan pada bulan ini, meskipun masih ada ketidakpastian apakah langkah tersebut akan terjadi pada bulan Desember atau Januari.
Saham-saham teknologi memimpin penurunan, dengan kerugian signifikan terjadi pada Disco (-3.1%), Lasertec (-1.3%), Tokyo Electron (-1.9%), Advantest (-2.4%), dan Recruit Holdings (-1%). Meskipun terjadi kemunduran pada hari Jumat, indeks Nikkei dan Topix berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri minggu ini dengan kenaikan masing-masing sekitar 2,4% dan 1,7%.
Pivot : 39,478
R1 : 39,636 S1 : 39,256
R2 : 39,858 S2 : 39,098
R3 : 40,238 S3 : 38,714
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 19,450
Hang Seng merosot 182 poin atau 0,9% menjadi ditutup pada 19.560 pada hari Kamis setelah sesi yang tenang sehari sebelumnya, terbebani oleh penurunan lintas sektor. Kegelisahan investor meningkat mengenai prospek kebijakan Tiongkok menjelang forum kerja ekonomi pusat dan pertemuan Politbiro minggu depan.
Babak baru pembatasan teknologi AS-Tiongkok dan kekhawatiran akan perselisihan perdagangan tambahan juga meresahkan pasar. Beberapa ekonom memperingatkan bahwa momentum pemulihan Tiongkok selama kuartal keempat dapat melambat pada paruh pertama tahun 2025, sebagian karena dampak dari pemerintahan baru AS. Gejolak politik di Korea Selatan dan Perancis semakin berkontribusi terhadap volatilitas pasar, seiring dengan kehati-hatian menjelang data perdagangan Tiongkok, yang akan dirilis pada akhir pekan.
Penurunan lebih lanjut dibatasi oleh komentar terbaru Ketua Fed Powell mengenai perekonomian AS dan lonjakan saham teknologi AS pada hari Rabu, menjelang data NFP pada hari Jumat. Di antara saham-saham berkapitalisasi besar yang mengalami kerugian besar termasuk Meituan (-4.0%), Alibaba Health Intl. (-3.8%), Trip.Com (-3.6%), dan KE Holdings (-3.1%).
Pivot : 19,623
R1 : 19,756 S1 : 19,544
R2 : 19,835 S2 : 19,411
R3 : 20,047 S3 : 19,199
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit: 21,450 | SL: 21,350 | TP: 21.700
Saham berjangka AS tetap stabil pada hari Jumat karena investor mengambil pendekatan hati-hati menjelang laporan pekerjaan penting bulan November, yang dapat berdampak signifikan terhadap keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga pada bulan Desember.
Laporan nonfarm payrolls diperkirakan menunjukkan kenaikan 200.000 pekerjaan, dengan data yang lebih lemah dari perkiraan berpotensi memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga. Pasar saat ini memperkirakan peluang 72% penurunan 25 basis poin bulan ini, naik dari 66,5% pada minggu sebelumnya. Dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Ulta Beauty melonjak lebih dari 12% setelah perusahaan melaporkan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal ketiga. Demikian pula, perusahaan perangkat lunak GitLab dan DocuSign mengalami kenaikan saham masing-masing sebesar 7% dan 14%, menyusul hasil kuartalan yang kuat.
Pada hari Kamis, pasar secara luas ditutup lebih rendah, dengan Dow turun 0,55%, S&P 500 turun 0,19%, dan Nasdaq Composite turun 0,17%. Sektor material, industri, dan kesehatan memimpin penurunan.
Pivot : 21,489.33
R1 : 21,530.42 S1 : 21,413.42
R2 : 21,606.33 S2 : 21,372.33
R3 : 21,723.33 S3 : 21,255.33
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 2.640, target 2.605
Harga emas naik pada perdagangan Rabu setelah data menunjukkan pertumbuhan payroll sektor swasta AS yang moderat bulan lalu. Investor juga mencerna komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell sambil menantikan laporan nonfarm payrolls AS yang akan dirilis pada Jumat.
Harga emas melemah pada Kamis, seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah rilis data klaim pengangguran mingguan. Pasar saat ini menantikan laporan tenaga kerja Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang diharapkan memberikan petunjuk baru terkait arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Harga emas spot turun 0,7% menjadi $2.630,30 per ons pada pukul 02.03 siang waktu setempat, sementara emas berjangka AS ditutup melemah 1% di $2.648,40 per ons.
Pivot : 2.640
R1 2,640 R2 2,655 R3 2,666
S1 2,605 S2 2,590 S3 2,677
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah di 68.85, target 67.68
Harga minyak mentah bertahan di kisaran sempit setelah keputusan OPEC+ untuk menunda peningkatan produksi yang semula direncanakan. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas $68 per barel setelah melemah 0,4% pada penutupan Kamis, sementara Brent menetap di dekat $72 per barel. OPEC dan sekutunya memutuskan untuk memulai peningkatan pasokan secara bertahap mulai April, dengan pemulihan penuh dilakukan selama 18 bulan, lebih lambat dari rencana sebelumnya.
Meskipun keputusan ini menunjukkan komitmen OPEC+ untuk menyeimbangkan pasar, surplus pasokan yang diperkirakan terjadi pada 2025 akibat peningkatan produksi dari Amerika dan lemahnya permintaan dari China tetap menjadi tantangan. Analis memperkirakan surplus minyak tahun depan akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya, dengan revisi proyeksi harga minyak untuk kuartal ketiga dan keempat tahun depan masing-masing menjadi $70 dari $68 dan $66.
Langkah OPEC+ untuk menunda relaksasi pembatasan produksi dan memperpanjang waktu pelonggaran diperkirakan akan mengurangi pasokan tambahan minyak sebesar 61% pada 2025. Hal ini diperkirakan akan menambah 191,3 juta barel minyak ke pasar selama 2025, jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 496,3 juta barel.
Pivot: 68.85
R1 68.85 R2 69.17 R3 69.66
S1 67.86 S2 67.30 S3 66.91
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Jum’at, 06 Desember 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Mengantisipasi Gejolak Pasar Menjelang Rilis Data NFP AS
Catat jam dan waktunya ya!
Jum’at, 06 Desember 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: