FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,63900 – 0,62900
Aussie tetap berada dalam tekanan yang semakin membuat mata uang Australia ini terpeorosok cukup dalam. Bahkan mendekati posisi terendah dalam empat bulan, karena data pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan memicu spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia dapat mengambil sikap yang lebih dovish pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan. Data PDB mengungkapkan bahwa perekonomian Australia hanya tumbuh sebesar 0,3% kuartal-ke-kuartal dalam tiga bulan hingga September, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,4%. Secara tahunan, ekonomi tumbuh sebesar 0,8%, jauh di bawah yang diantisipasi sebesar 1,1%, tingkat pertumbuhan yang biasanya dikaitkan dengan resesi. Meskipun RBA diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan bulan Desember, kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Februari telah meningkat, meskipun penurunan tersebut belum sepenuhnya diperkirakan hingga bulan Mei. Selain itu, kekhawatiran atas kesulitan ekonomi China dan ancaman tarif dari Presiden terpilih AS Donald Trump telah membebani dolar Aussie, yang sering dilihat sebagai proxy yang likuid terhadap yuan.
Pivot : 0,64061
R1 : 0,64398 S1 : 0,63567
R2 : 0,64892 S2 : 0,63230
R3 : 0,65229 S3 : 0,62736
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 149,900 – 148,900
Mata uang Yen stabil pada Jumat pekan lalu, setelah data menunjukkan bahwa upah riil yang disesuaikan dengan inflasi di Jepang tidak berubah pada bulan Oktober dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini merupakan perbaikan dari penurunan 0,4% pada bulan September dan penurunan 0,8% pada bulan Agustus. Data tersebut mendukung ekspektasi terhadap potensi kenaikan suku bunga Bank of Japan pada bulan ini, meskipun sentimen pasar masih terbagi mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya, dengan pendapat yang berbeda-beda antara bulan Desember dan Januari. Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyatakan minggu lalu bahwa kenaikan suku bunga sudah dekat, karena ekonomi berkinerja sesuai dengan perkiraan. Namun, anggota dewan BOJ Toyoaki Nakamura menyatakan kekhawatirannya terhadap keberlanjutan pertumbuhan upah dan mencatat tanda-tanda kelemahan ekonomi, sehingga mengindikasikan bahwa ia mungkin menentang kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan 60% kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin di Jepang pada bulan ini, naik dari sekitar 50% dalam beberapa minggu terakhir.
Pivot : 150,001
R1 : 150,644 S1 : 149,310
R2 : 151,335 S2 : 148,667
R3 : 151,978 S3 : 147,976
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2846 – 1.2882
Diperdagangan Jumat kemarin poundsterling sempat menguat hingga sesi pasar Eropa, namun kembali tertekan oleh penguatan U.S dollar yang ditopang oleh data tenaga-kerja yang kuat. Non-farm rilis lebih tinggi dari angka perkiraan yaitu 227K versus 36K angka sebelumnya, namun angka Unemployment Rate U.S sedikit meningkat sebesar 4.2% versus 4.1% angka sebelumnya. Indeks dollar menguat terbatas pada perdagangan Jumat kemarin. GBP masih menunggu data ekonomi lainnya untuk melanjutkan penguatan pada pekan ini.
Open : 1.2729 Pivot : 1.2756
R1 : 1.2792 S1 : 1.2703
R2 : 1.2846 S2 : 1.2665
R3 : 1.2882 S3 : 1.2613
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0665 – 1.0703
EUR sempat menguat hingga memasuki sesi market Eropa pada Jumat kemarin, namun kembali tertekan oleh penguatan mata-uang U.S dollar yang ditopang oleh kuatnya data tenaga-kerja U.S yang rilis diatas angka perkiraan. Data Non-farm payroll rilis sebesar 227K versus 36K angka sebelumnya, namun data Unemployment Rate rilis sebesar 4.2% versus 4.1% angka sebelumnya, yang menandakan kurangnya penyerapan jumlah tenaga-kerja di U.S yang mengakibatkan terbatasnya penguatan Dollar U.S pada perdagangan Jumat kemarin. Mata-uang Euro masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 1.0552 Pivot : 1.0578
R1 : 1.0615 S1 : 1.0528
R2 : 1.0665 S2 : 1.0490
R3 : 1.0703 S3 : 1.0440
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8730 – 0.8682
CHF sedikit tertekan pada perdagangan Jumat kemarin. Mata-uang Swiss ditutup sedikit lebih tinggi pada penutupan Jumat kemarin. Kembalinya penguatan U.S dollar yang ditopang oleh laporan data Tenaga-kerja Non-farm yang rilis diatas angka perkiraan yaitu 227K versus 36K pekerja pada sebelumnya. Namun penguatan Indeks dollar terbatas yang disebabkan meningkatnya jumlah angka Pengangguran (Unemployment Rate) yang berada.
Open : 0.8777 Pivot : 0.8804
R1 : 0.8829 S1 : 0.8756
R2 : 0.8878 S2 : 0.8730
R3 : 0.8903 S3 : 0.8682
DXY
Opportunty: Bearish Range 105,900 – 105,500
Di awal pekan ini Indeks Dollar AS (DXY) menguat ke kisaran 106,159 pada Jumat akhir pekan lalu, di tengah optimisme seputar perekonomian AS. Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan naik menjadi 74,0 pada bulan Desember, melampaui perkiraan dan menandakan kepercayaan konsumen yang lebih kuat, yang dapat mendorong USD melalui belanja yang lebih tinggi. Sementara itu, data pasar tenaga kerja (NFP) menunjukkan penambahan pekerjaan sebesar 237 ribu di bulan November, melampaui ekspektasi dan angka revisi di bulan Oktober sebesar 36 ribu. Namun, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,2%, memperkuat ekspektasi pasar terhadap peluang 88% penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan ini. Meskipun terdapat antisipasi penurunan suku bunga, dolar tetap kuat karena investor memandang perekonomian AS lebih tangguh dibandingkan kawasan seperti Eropa dan Kanada, yang menganggap penurunan suku bunga lebih diperlukan. Pertumbuhan pekerjaan yang kuat, sentimen konsumen yang meningkat, dan sikap hati-hati Fed terhadap pemotongan lebih lanjut mendukung Dollar AS.
Pivot : 105,849
R1 : 106,279 S1 : 105,540
R2 : 106,588 S2 : 105,110
R3 : 107,018 S3 : 104,801
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 38,720
Indeks Nikkei 225 turun 0,77% menjadi ditutup pada 39.091 pada hari Jumat, mengurangi kenaikan dari awal minggu ini dan mengikuti penurunan di Wall Street semalam karena reli besar-besaran di saham AS kehilangan momentum. Investor juga bersiap untuk laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang penting.
Di Jepang, data menunjukkan bahwa upah riil yang disesuaikan dengan inflasi tetap tidak berubah di bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, lebih baik dibandingkan penurunan 0,4% di bulan September dan 0,8% di bulan Agustus. Hal ini mendukung ekspektasi potensi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan pada bulan ini, meskipun masih terdapat ketidakpastian apakah langkah tersebut akan terjadi pada bulan Desember atau Januari. Saham-saham teknologi memimpin penurunan, dengan kerugian signifikan terjadi pada Disco (-4.4%), Lasertec (-2.4%), Tokyo Electron (-2.6%), Advantest (-3.3%), dan Hitachi (-1.4%).
Meskipun terjadi kemunduran pada hari Jumat, indeks Nikkei dan Topix mengakhiri minggu ini dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,31% dan 1,73%.
Pivot : 39,237
R1 : 39,538 S1 : 39,008
R2 : 39,767 S2 : 38,707
R3 : 40,068 S3 : 38,478
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 20,030
Hang Seng melonjak 305 poin atau 1,6% menjadi berakhir pada 19.866 pada hari Jumat setelah sesi lemah pada hari sebelumnya, didukung oleh kenaikan yang kuat di semua sektor. Indeks naik 2,3% setiap minggu, naik untuk periode kedua berturut-turut, di tengah harapan akan adanya stimulus baru dari pertemuan kebijakan penting di Tiongkok minggu depan yang dapat menetapkan target ekonomi untuk tahun 2025.
Para pedagang dengan penuh semangat menambahkan posisi baru setelah Beijing menerbitkan rancangan peraturan pada hari Kamis, menawarkan insentif bagi lembaga pemerintah untuk membeli produk buatan Tiongkok. Sementara itu, Goldman Sachs dan Morgan Stanley menyatakan PBoC akan memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 40bps tahun depan, penurunan terbesar dalam satu dekade.
Sedikit penurunan pada kontrak berjangka AS membatasi kenaikan lebih lanjut, menjelang laporan NFP hari ini. Sementara itu, beberapa investor berhati-hati menjelang angka CPI, PPI, dan perdagangan Tiongkok minggu depan. SenseTime Group melonjak 14,8% setelah menyelesaikan reorganisasi untuk menyambut era AI. Peraih keuntungan tertinggi lainnya termasuk Giant Biogene Hlds. (7,9%), Wuxi Biologics (6,0%), dan Trip.Com (5,7%).
Pivot : 19,818
R1 : 20,028 S1 : 19,638
R2 : 20,208 S2 : 19,428
R3 : 20,418 S3 : 19,248
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit: 21,580 | SL: 21,480 | TP: 21.700
Saham berjangka AS sedikit berubah pada hari Senin karena investor menunggu data inflasi penting akhir pekan ini, yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve berikutnya. Pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,96% dan 3,34%, menandai kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
Sebaliknya, Dow Jones tergelincir 0,6%, mengalami penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu. Data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa perekonomian AS menambah lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan pada bulan November, namun ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed pada bulan ini tetap utuh.
Di sisi korporasi, saham-saham teknologi besar mengalami kenaikan yang kuat minggu lalu, dengan Tesla naik 12,8%, Meta Platforms naik 8,6%, Amazon naik 9,2%, Microsoft meningkat 4,8%, dan Apple bertambah 2,3%.
Pivot : 21,576.83
R1 : 21,730.92 S1 : 21,487.17
R2 : 21,820.58 S2 : 21,333.08
R3 : 21,974.67 S3 : 21,243.42
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Potensi turun jika resistance 2.655 gagal ditembus, target 2.622
Harga emas mengalami kenaikan tipis pada hari Jumat setelah laporan pertumbuhan tenaga kerja AS bulan November menunjukkan pasar tenaga kerja secara bertahap mulai melonggar. Kondisi ini memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk kembali menurunkan suku bunga. Harga emas spot naik 0,2% ke $2.636,31 per ons pada pukul 01:41 p.m. ET (1841 GMT), sementara kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,4% ke $2.659,60 per ons.
Pertumbuhan pekerjaan di AS melonjak pada November dengan penambahan 227.000 pekerjaan, dibandingkan revisi kenaikan 36.000 pekerjaan pada Oktober. Namun, data ini diperkirakan tidak mengindikasikan perubahan besar dalam kondisi pasar tenaga kerja yang secara keseluruhan terus melonggar. Hal ini membuka peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lagi bulan ini.
Pivot : 2.655
R1 2,655 R2 2,666 R3 2,678
S1 2,622 S2 2,605 S3 2,590
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah di 67.67, target 66.48
Harga minyak mencatat pergerakan beragam pada perdagangan awal Asia hari Senin. Kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan dari China diimbangi oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh pemberontak. Harga minyak Brent turun 1 sen menjadi $71,11 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1 sen ke $67,21 per barel.
Pekan lalu, Brent kehilangan lebih dari 2,5%, sedangkan WTI mencatat penurunan 1,2%. Hal ini terjadi di tengah proyeksi surplus pasokan pada tahun depan akibat lemahnya permintaan, meskipun OPEC+ telah memutuskan untuk menunda peningkatan produksi dan memperpanjang pemangkasan produksi hingga akhir 2026.
Selain itu, Saudi Aramco memangkas harga minyak Januari 2025 untuk pembeli Asia ke level terendah sejak awal 2021. Langkah ini mencerminkan lemahnya permintaan dari China sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Pivot: 67.68
R1 69.12 R2 68.43 R3 69.12
S1 66.48 S2 65.60 S3 65.00
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 09 Desember 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Mengantisipasi Gejolak Pasar Menjelang Rilis Data NFP AS
Catat jam dan waktunya ya!
Senin, 09 Desember 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: