Heiken Ashi vs Candlestick mana yang lebih baik? Heiken Ashi adalah salah satu alat analisis teknikal yang populer di kalangan trader karena kemampuannya dalam memberikan visualisasi tren yang lebih jelas dibandingkan candlestick biasa. Metode ini sering digunakan untuk mengidentifikasi arah tren dan membantu trader dalam membuat keputusan yang lebih baik.
Daftar Isi
- 1. Pengertian secara Bahasa
- 2. Sejarah Heiken Ashi
- 3. Rumus Heiken Ashi
- 4. Heiken Ashi vs Candlestick
- 5. Sinyal-Sinyal Heiken Ashi
- 6. Kelebihan dan Kelemahan Heiken Ashi
Pengertian secara Bahasa
Secara bahasa, “Heiken Ashi” berasal dari bahasa Jepang. Kata “Heiken” berarti “seimbang” atau “di tengah,” sedangkan “Ashi” berarti “kaki” atau “garis antara.” Nama ini mencerminkan cara pembentukan candle Heiken Ashi yang menggunakan rata-rata data harga untuk menciptakan tampilan yang lebih halus dibandingkan candlestick konvensional. Kombinasi makna ini mencerminkan sifat Heiken Ashi yang menekankan keseimbangan dalam analisis harga.
Heiken Ashi juga dapat diartikan sebagai “keseimbangan langkah” atau “garis langkah yang seimbang.” Filosofi ini menekankan pentingnya menemukan keseimbangan dalam analisis pergerakan harga di pasar keuangan. Dalam konteks trading, keseimbangan ini berarti meminimalkan noise dan fokus pada tren utama sehingga trader dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang lebih relevan.
Selain itu, istilah “Ashi” yang berarti “kaki” juga dapat diinterpretasikan sebagai pijakan atau dasar yang kuat dalam memahami pergerakan harga. Dengan menggunakan metode ini, trader dapat melihat pola pergerakan pasar secara lebih jelas dan menentukan langkah yang paling sesuai untuk setiap situasi.
Sejarah Heiken Ashi
Heiken Ashi pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai bagian dari pengembangan analisis teknikal modern. Teknik ini merupakan hasil dari evolusi metode candlestick yang telah digunakan selama berabad-abad di Jepang. Dengan menambahkan unsur rata-rata harga, Heiken Ashi memberikan cara yang lebih intuitif untuk mengenali tren pasar.
Pada tahun 2003, Dan Valcu secara tidak sengaja menemukan sebuah grafik saham dengan teknik yang unik. Penemuan tersebut mengubah cara tradisional dalam melihat grafik harga dan memfasilitasi persepsi tren pasar. Teknik ini kemudian dinamakan “Heiken Ashi,” yang berarti “candle yang diubahkan.” Valcu menunjukkan bahwa grafik ini dapat memberikan gambaran tren pasar yang lebih jelas, membantu trader mengidentifikasi momentum pasar dengan lebih baik, dan meminimalkan noise yang sering terlihat pada grafik candlestick biasa.
Dan Valcu, seorang analis teknikal, menemukan metode ini saat mencoba memodifikasi cara tradisional membaca grafik harga. Dengan eksperimen yang melibatkan rata-rata harga, ia menyadari bahwa pendekatan ini mampu menyaring fluktuasi kecil dan memberikan pandangan yang lebih jelas tentang arah pasar. Valcu kemudian mempublikasikan teknik ini dalam berbagai artikel dan buku, memperkenalkannya kepada komunitas trader global.
Metode ini dengan cepat mendapat perhatian luas dari para trader di seluruh dunia karena kemampuannya untuk mempermudah identifikasi tren tanpa terganggu oleh noise. Valcu juga mempromosikan penggunaannya dalam berbagai jenis pasar, termasuk saham, forex, dan komoditas. Hingga saat ini, Heiken Ashi tetap menjadi salah satu alat analisis teknikal yang sangat dihargai, digunakan oleh trader pemula hingga profesional.
Rumus Heiken Ashi
Heiken Ashi menggunakan rumus khusus untuk menghitung setiap komponen candlestick:
Open = (Open candle sebelumnya + Close candle sebelumnya) / 2
Close = (Open + High + Low + Close) / 4
High = Nilai tertinggi dari (High, Open, atau Close)
Low = Nilai terendah dari (Low, Open, atau Close)
Heiken Ashi vs Candlestick
Perbedaan utama antara Heiken Ashi dan candlestick biasa terletak pada cara pembentukan setiap candle
Candlestick Konvensional | Heiken Ashi |
|
|
Keunggulan Heiken Ashi terletak pada kemampuannya menyaring fluktuasi harga kecil sehingga trader dapat lebih fokus pada gambaran besar. Dengan demikian, Heiken Ashi sangat cocok untuk analisis jangka menengah hingga panjang. Namun, hal ini juga berarti bahwa metode ini kurang ideal untuk analisis jangka pendek atau scalping karena sifatnya yang lagging.
Sebaliknya, candlestick konvensional lebih cocok untuk analisis detail pergerakan harga dalam jangka waktu pendek. Trader yang membutuhkan sinyal cepat untuk masuk atau keluar dari pasar cenderung memilih candlestick biasa. Namun, bagi mereka yang ingin mendapatkan gambaran tren secara keseluruhan, Heiken Ashi menjadi pilihan yang lebih efektif.
Sinyal-Sinyal Heiken Ashi
1. Candle Naik (Putih, Hijau, Biru)
Badan panjang tanpa bayangan | Badan panjang dan bayangan pendek | Badan pendek dan bayangan panjang |
Arti: Tren naik yang kuat dan kemungkinan akan berlanjut. Saran: Buy atau tambah posisi beli. |
Arti: Tren sedang naik. Saran: Beli atau tambah posisi beli. |
Arti: Tren naik sedang melemah. Saran: Tutup posisi buy atau tunggu candle selanjutnya. |
Ketika muncul dua candle bullish setelah deretan candle bearish berjajar rapi, kondisi ini menunjukkan perlambatan momentum downtrend dan sinyal awal bullish reversal. Dalam situasi ini, trader dapat bersiap untuk entry BUY.
2. Candle Turun (Merah)
Badan panjang tanpa bayangan | Badan panjang dengan bayangan pendek | Badan pendek dengan bayangan panjang |
Arti: Tren turun yang sangat kuat dan kemungkinan akan berlanjut. Saran: Posisi Sell. |
Arti: Tren turun medium (sedang). Saran: Posisi Sell. |
Arti: Tren turun sedang melemah. Saran: Tutup posisi Sell atau tunggu candle selanjutnya. |
Ketika harga menunjukkan dua candle bearish yang muncul secara berurutan setelah sebelumnya ada serangkaian candle hijau, hal ini menandakan pelemahan momentum uptrend dan sinyal awal untuk bearish reversal. Dalam kondisi ini, trader dapat mempersiapkan posisi SELL.
Kelebihan dan Kelemahan Heiken Ashi
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Kesimpulan Heiken Ashi vs Candlestick
Heiken Ashi adalah alat analisis teknikal yang sangat berguna untuk mengenali tren pasar dengan lebih baik. Dengan tampilan yang lebih halus dan mulus, metode ini memungkinkan trader untuk lebih mudah mengidentifikasi arah pergerakan harga tanpa terganggu oleh noise pasar. Kemampuannya menyaring fluktuasi kecil menjadikannya sangat efektif dalam analisis jangka menengah hingga panjang. Namun, sifatnya yang lagging membuat Heiken Ashi kurang cocok untuk trader yang membutuhkan sinyal cepat dalam trading jangka pendek. Oleh karena itu, penting untuk menggabungkan Heiken Ashi dengan indikator lain untuk mengoptimalkan analisis dan pengambilan keputusan. Dengan memahami karakteristik dan penggunaannya, Heiken Ashi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam strategi trading modern.
Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click disini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!