FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pada hari Rabu, dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama setelah data inflasi menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memicu harapan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini. Berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, harga konsumen meningkat 2,9% dalam 12 bulan hingga Desember, sesuai dengan prediksi para ekonom. Sementara itu, inflasi inti—yang tidak memasukkan harga makanan dan energi—juga sesuai perkiraan, meskipun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan angka inflasi inti ini, ditambah data harga produsen pada hari Selasa, menyebabkan penurunan nilai dollar secara signifikan. Indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,1% menjadi 109,07, setelah sebelumnya mencapai puncak tertinggi dalam 26 bulan di angka 110,17 pada hari Senin.
Hasil inflasi yang lebih rendah mendorong para trader untuk mengurangi posisi beli mereka pada dollar. Federal Reserve diperkirakan tetap berhati-hati dalam menurunkan suku bunga hingga ada kepastian penuh bahwa inflasi benar-benar menurun.
Di sisi lain, yen Jepang menguat sebesar 0,93% terhadap dollar, diperdagangkan pada 156,49 yen per dollar. Penguatan yen ini terjadi setelah Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga jika perekonomian dan kondisi harga terus membaik.
Poundsterling Inggris mendapatkan dorongan positif setelah data inflasi Inggris menunjukkan penurunan yang tidak terduga. Inflasi yang melambat ini memberikan angin segar bagi Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, di tengah gejolak pasar sebelumnya. Poundsterling naik 0,1% menjadi $1,2229 terhadap dollar. Namun, euro mengalami sedikit penurunan sebesar 0,15%, diperdagangkan pada $1,0299.
Pasar ekuitas global mengalami kenaikan pada hari Rabu, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS turun. Data inflasi inti AS yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan optimisme bahwa Federal Reserve dapat melonggarkan kebijakan suku bunga lebih lanjut.
Di Wall Street, ketiga indeks utama mencatat kenaikan harian terbesar sejak 6 November, sehari setelah pemilihan presiden AS. Dow Jones Industrial Average naik 703,27 poin atau 1,65% menjadi 43.221,55, S&P 500 meningkat 107,00 poin atau 1,83% menjadi 5.949,91, dan Nasdaq Composite melonjak 466,84 poin atau 2,45% menjadi 19.511,23.
Di pasar energi, harga minyak mentah melonjak didukung oleh penurunan besar pada stok minyak mentah AS dan potensi gangguan pasokan akibat sanksi baru AS terhadap Rusia. Namun, kenaikan harga minyak ini terbatas setelah kesepakatan damai antara Israel dan Hamas tercapai. Minyak mentah AS ditutup naik 3,28% menjadi $80,04 per barel, sementara Brent naik 2,64% menjadi $82,03 per barel.
Di pasar logam mulia, harga emas juga meningkat. Emas spot naik 0,67% menjadi $2.695,21 per ounce, sementara kontrak berjangka emas AS naik 1,12% menjadi $2.707,60 per ounce.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (16/01)
Pergerakan emas di time frame H4 ini menunjukkan bahwa harga saat ini berada di sekitar level resistance di 2.698, yang menjadi batas psikologis penting. Jika harga berhasil menembus level resistance ini, ada potensi kenaikan lebih lanjut menuju level 2.715, dan selanjutnya ke 2.726 sebagai target utama.
Sebaliknya, jika harga gagal menembus level resistance 2.698, potensi koreksi ke bawah menuju support terdekat di 2.677 akan terbuka, dengan level berikutnya di 2.665 dan 2.655 sebagai support kunci. Indikator RSI mendekati area overbought, menunjukkan adanya kemungkinan tekanan jual dalam waktu dekat. SMA 50 masih menunjukkan tren bullish, dengan harga masih bergerak di atas rata-rata.
Data Perdagangan pada hari Rabu (15/01)
Open: 2,678.03 High: 2,697.28 Low: 2,669.23 Close: 2,694.99 Range: 28.05
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,698 R2 2,715 R3 2,726
S1 2,677 S2 2,665 S3 2,655
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.677 |
Profit Target Level | 2.690 |
Stop Loss Level | 2.655 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.715 |
Profit Target Level | 2.700 |
Stop Loss Level | 2.726 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (16/01)
Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan bahwa harga saat ini berada di bawah level 79.73, yang kini menjadi resistance terdekat karena adanya gap yang belum tertutup. Level ini akan menjadi area kunci, di mana harga perlu menembusnya untuk membuka peluang kenaikan lebih lanjut. Jika harga berhasil menutup gap dan menembus resistance 79.73, target kenaikan berikutnya adalah 80.83 dan kemudian 81.61.
Sebaliknya, jika harga tetap di bawah level 79.73 dan tidak mampu menutup gap, tekanan jual kemungkinan akan mendorong harga turun menuju level support di 78.22. Jika tekanan jual berlanjut, support berikutnya berada di 77.33 dan 76.51. Tren jangka pendek masih bias bullish karena harga di atas moving average, tetapi kegagalan menembus resistance gap bisa menekan harga turun.
Data perdagangan pada hari Rabu (15/01)
Open: 77.91 High: 80.75 Low: 77.21 Close: 80.42 Range: 3.54
OIL INTRADAY AREA
R1 79.73 R2 80.83 R3 81.61
S1 78.22 S2 77.33 S3 76.51
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 78.25 |
Profit Target Level | 79.60 |
Stop Loss Level | 77.30 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 80.80 |
Profit Target Level | 79.75 |
Stop Loss Level | 81.65 |