FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pasar saham Amerika Serikat (AS) berhasil membalikkan kerugian dan mencatat rebound pada sesi akhir perdagangan Rabu, meskipun sempat mengalami tekanan jual yang tajam sebelumnya. Indeks S&P 500 dan Dow Jones mampu ditutup di zona hijau menjelang bel penutupan, sementara Nasdaq masih mencatat penurunan tipis. Namun, secara bulanan, S&P 500 dan Dow mengalami pelemahan, sedangkan Nasdaq membukukan kenaikan kecil.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama, yang sebagian besar dipicu oleh lonjakan impor menjelang penerapan tarif baru. Meski demikian, sebagian pelaku pasar tampaknya mulai mencerna data ini dengan lebih hati-hati, mempertanyakan apakah kondisi benar-benar mengarah pada resesi atau hanya sekadar gejolak sementara.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang yang terus berlangsung turut membayangi musim laporan keuangan, dengan banyak perusahaan menahan atau menyesuaikan proyeksi kinerjanya. Namun, indikator ekonomi lain memberikan angin segar, seperti indeks harga PCE yang stabil secara bulanan dan data pengeluaran konsumen yang lebih kuat dari perkiraan. Hal ini turut membantu meredam kekhawatiran pasar.
Di pasar global, saham-saham Eropa juga menutup sesi dengan penguatan, meskipun secara bulanan indeks STOXX 600 tetap mencatat penurunan dua bulan berturut-turut. Indeks saham global MSCI naik tipis, didukung oleh penguatan di pasar negara berkembang dan Asia, termasuk indeks Nikkei Jepang yang naik 0,57%.
Pasar mata uang mencatat pergerakan yang cukup signifikan. Dollar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama setelah serangkaian data ekonomi AS yang beragam serta meredanya ketegangan perdagangan. Euro dan yen melemah terhadap dollar, begitu juga dengan poundsterling dan peso Meksiko, sementara dollar Kanada justru menguat terhadap greenback.
Pasar obligasi mencatat penurunan imbal hasil secara keseluruhan. Yield obligasi AS tenor dua tahun turun 5,3 basis poin, mencerminkan harapan bahwa The Fed akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga di tengah perlambatan ekonomi.
Sementara itu, harga minyak mencatat penurunan tajam dan menjadi penurunan bulanan terbesar dalam tiga setengah tahun terakhir. Kekhawatiran akan melambatnya permintaan akibat dampak perang dagang menjadi faktor utama penekanan harga. Minyak mentah AS ditutup turun lebih dari 3,6% di level $58,21 per barel, sedangkan Brent melemah ke $63,12 per barel.
Harga emas turut tertekan seiring penguatan dollar. Emas spot turun 0,65% menjadi $3.294,59 per ons, dan kontrak berjangka emas AS juga turun 0,72%.
Secara keseluruhan, pasar menutup bulan April ini dengan nada hati-hati, di tengah kombinasi antara ketidakpastian kebijakan perdagangan, tekanan pada pertumbuhan ekonomi, dan data ekonomi yang campur aduk. Para pelaku pasar kini menanti perkembangan selanjutnya dari kebijakan fiskal dan moneter untuk melihat arah pergerakan berikutnya.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (01/05)
Pergerakan emas pada timeframe H4 terlihat bahwa harga sedang bergerak sideways dalam zona konsolidasi yang ditandai area kuning, dengan batas atas sekitar 3.314 dan batas bawah di kisaran 3.260. Saat ini harga bergerak di bawah garis SMA 50, menunjukkan tekanan bearish jangka menengah. RSI 14 berada di level 41,16 yang masih berada di bawah level netral 50, mengindikasikan momentum bearish masih mendominasi.
Jika harga menembus ke bawah area konsolidasi di 3.260, maka potensi penurunan menuju support selanjutnya di 3.230 hingga 3.193 terbuka. Sebaliknya, apabila harga mampu kembali dan menembus ke atas 3.314, maka potensi kenaikan menuju resistance 3.342 hingga 3.371 dapat terjadi.
Data Perdagangan pada hari Rabu (30/04)
Open: 3.317,09 High: 3.327,92 Low: 3.266,83 Close: 3.290,82 Range: 61,09
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.314 R2 3.342 R3 3.371
S1 3.260 S2 3.230 S3 3.193
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.260 |
Profit Target Level | 3.290 |
Stop Loss Level | 3.250 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.314 |
Profit Target Level | 3.280 |
Stop Loss Level | 3.343 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (01/05)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 di atas terlihat bahwa harga dalam tren turun dan saat ini berada di bawah garis SMA 50, menandakan dominasi tekanan bearish. Namun, terbentuk candlestick inverted hammer pada area support 57,92 yang mengindikasikan potensi reversal atau perlawanan dari buyer. Selain itu, indikator RSI 14 berada di level 26,34 dan mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah dari wilayah oversold, memperkuat peluang koreksi naik. Jika harga berhasil menembus resistance 59,04, maka potensi kenaikan dapat berlanjut menuju 60,11 hingga 61,12. Sebaliknya, kegagalan bertahan di atas support 57,92 bisa membuka jalan penurunan lanjutan menuju 56,710 hingga 56,03.
Data perdagangan pada hari Rabu (30/04)
Open: 60,13 High: 60,38 Low: 57,88 Close: 58,22 Range: 2,50
OIL INTRADAY AREA
R1 59,04 R2 60,11 R3 61,12
S1 57,92 S2 56,71 S3 56,03
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 58,22 |
Profit Target Level | 59,00 |
Stop Loss Level | 57,80 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 60,10 |
Profit Target Level | 59,10 |
Stop Loss Level | 61,15 |