NEWS FLASH
Economic News & analysis
Weekend edition
Market Summary
Aktivitas ekonomi yang kuat akan terus mendukung cengkeraman US Dollar di pasar emas dan menjaga harga tetap terjebak dalam kisaran perdagangan saat ini. Emas
Data ekonomi minggu depan diperkirakan mendukung meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada akhir bulan ini dan berpotensi mendorong bank sentral ke sikap yang lebih netral selama sisa tahun ini.
Namun, data ekonomi AS mungkin akan mendapat tekanan karena fokus beralih ke Eropa menjelang keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa. Terdapat ekspektasi yang semakin besar bahwa ECB akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, bukan karena inflasi terkendali namun karena ancaman resesi yang terus meningkat.
Meskipun ECB memiliki potensi untuk menaikkan suku bunga pada minggu depan, namu pasar melihat dampaknya akan terbatas karena kebijakan ini mungkin merupakan upaya terakhir bank sentral Eropa dalam siklus pengetatan.
Para analis mengatakan bahwa perlambatan ekonomi Eropa membuat US dollar lebih menarik bagi investor. Ada lebih banyak modal yang masuk ke dalam US dollar karena melihat situasi perekonomian AS di nilai tetap cukup tangguh. US dollar mempunyai momentum bullish dan itu merupakan pernyataan mengenai kesehatan perekonomian secara keseluruhan.”
Harga emas terjebak dalam tren penurunan jangka pendek dan terindikasi akan kembali menguji level terendah di bulan Agustus 2023. US dollar AS masih dalam posisi yang baik untuk bergerak lebih tinggi dan itu akan menyulitkan emas.
Indeks dolar AS mencatat kenaikan kedelapan berturut-turut pada hari Jumat, sementara indeks saham global berakhir sedikit lebih tinggi menjelang data inflasi utama AS minggu depan. Kenaikan mingguan indeks dolar merupakan yang terpanjang sejak tahun 2014, didukung oleh data terbaru yang menunjukkan perekonomian AS masih tangguh. Untuk hari ini, indeks hampir mendatar di 105,08.
Sebaliknya, Yuan China mengakhiri sesi perdagangan dometiknya pada titik terendah sejak tahun 2007 di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China.
Penguatan dolar juga mendorong peningkatan retorika dari para pengambil kebijakan di Jepang yang merasa tidak nyaman dengan pelemahan nilai mata uang Yen.
Diplomat mata uang utama Jepang Masato Kanda mengatakan pekan ini pihak berwenang tidak akan mengesampingkan opsi apa pun untuk menekan tindakan “spekulatif”, sementara kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pemerintah mengawasinya dengan “mendesak”.
Yen Jepang terakhir berada di sekitar 147,82/dollar dan berada di sisi yang lebih lemah dari level penting 145 yang mendorong intervensi Jepang pafa bulan September tahun lalu.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 4,256%. Imbal hasil 10-tahun naik sekitar 9 basis poin pada perdagangan pekan lalu
Di sektor energi, harga minyak naik ke level tertinggi dalam sembilan bulan karena naiknya harga solar AS dan kekhawatiran investor akan ketatnya pasokan minyak.
Minyak mentah AS naik 64 sen, atau 0,7%, menjadi $87,51.
Dow Jones Industrial Average naik 75,86 poin, atau 0,22%, menjadi 34.576,59, S&P 500 bertambah 6,35 poin, atau 0,14%, pada 4.457,49 dan Nasdaq Composite bertambah 12,69 poin, atau 0,09%, pada 13.761,53
AGENDA DATA EKONOMI HIGH IMPACT MINGGU DEPAN
11 – 015 September 2023
Setelah melului perdagangan minggu lalu yang relatif lambat, kalender ekonomi akan melanjutkan dengan dirilisnya data inflasi AS, Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Produsen, dan penjualan ritel AS pada pekan depan.
Menurut beberapa ekonom, data inflasi dan konsumsi minggu depan dapat menentukan arah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang semakin dekat. Beberapa analis telah mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi yang lemah akan memaksa Federal Reserve untuk mengakhiri siklus pengetatan meskipun inflasi masih jauh di atas level 2%..
Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang lebih dari 90% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah pertemuan kebijakan moneter pada 24 September. Pada saat yang sama, pasar masih melihat peluang 50/50 jika tidak ada pergerakan di bulan November.
1. US Market
Rabu : Core CPI m/m, CPI m/m, CPI y/y
Kamis : Core PPI m/m, PPI m/m, Retail Sales m/m, Unemployment Claims
Jumat : Empire State Manufacturing Index, Prelim UoM Consumer Sentiment, Prelim UoM Inflation Expectation
2. European Market
Selasa : German ZEW Economic Sentiment
Rabu : Industrial Production
Kamis : Main Financing Rate, Monetary Policy Statement, ECB Press Conference
Jumat : German Final CPI
3. United Kingdom Market
Selasa : Claimant Count Change,, Average Earning Index
Rabu : GDP m/m
Jumat : Consumer Inflation Expectation
4. ASIA – PASIFIC MARKET
Selasa : AUD NAB Business Confidence
Kamis : AUD Employment Change, AUD Unemployment Rate
JUMAT : China Industrial Production
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 1,904 | R1 1,934 |
S2 1,889 | R2 1,949 |
S3 1,874 | R3 1,964 |
Gold Outlook : Bearish
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 85.73 | R1 88.79 |
S2 84.20 | R2 90.32 |
S3 82.67 | R3 91.85 |
Oil Outlook : Bullish