Emas Berpotensi Menguji Kembali Area 1,900

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

Emas melanjutkan penurunannya untuk ketiga kalinya berturut-turut pada hari Kamis, terbebani oleh lonjakan US Dollar dan imbal hasil obligasi AS setelah Federal Reserve mempertegas sikap hawkishnya pada suku bunga. Emas  turun 0,5% dengan mencapai harga terendah di 1,913.91

The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, namun proyeksi triwulanannya yang diperbarui menunjukkan bahwa suku bunga mungkin akan dinaikkan sekali lagi pada tahun ini dan dipertahankan ketat hingga tahun 2024.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintahnya tidak akan mengesampingkan opsi apa pun dalam mengatasi masalah yang berlebihan. volatilitas di pasar valuta asing.

“Penting agar nilai tukar bergerak stabil, mencerminkan fundamental,” kata Kishida dalam sesi tanya jawab di Economic Club of New York yang disiarkan secara online

“Faktanya, pihak berwenang melakukan komunikasi yang erat secara internasional, dan mereka memiliki pemahaman yang sama bahwa volatilitas yang berlebihan tidak diinginkan,” katanya. Pemerintah memantau dengan cermat pergerakan di pasar valuta asing “dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi,” dan “akan merespons secara tepat terhadap volatilitas yang berlebihan tanpa mengesampingkan pilihan apa pun,” katanya.

Suku bunga AS bergerak lebih tinggi. Imbal hasil Treasury dua tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga, naik 2 basis poin menjadi 5,140%, sedangkan obligasi acuan 10 tahun melonjak lebih dari 13 basis poin menjadi 4,492%, tertinggi sejak November 2007. Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang mata uang lainnya, menguat setinggi 105,74, yang terkuat sejak 8 Maret, mendorong yen mendekati titik terlemahnya sejak November.

Indeks dolar kemudian melemah, turun 0,047% pada 105,35, dan euro turun 0,01% menjadi $1,0658.

Sterling, yang telah merosot sejak Juli, turun dari level $1,23 ke level $1,22.

Harga minyak berakhir lebih rendah dalam perdagangan, naik sebanyak $1 per barel setelah larangan Rusia terhadap ekspor bahan bakar mengalihkan fokus dari hambatan ekonomi Barat yang telah mendorong harga turun $1 per barel di awal sesi.

Minyak Mentah  West Texas Intermediate AS turun 3 sen menjadi $89,63.

Dow Jones Industrial Average  turun 1,08%, S&P 500 kehilangan 1,64% dan Nasdaq Composite  turun 1,82%.

Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,

Prospek Harga Emas Hari Jumat(22/09/23) 

Data Perdagangan pada Kamis(21/09)

Open: 1,930.56  High: 1,931.48  Low: 1,913.91   Close: 1,919.83  Range: 16.43

Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 1,930.64 dengan dorongan lebih luas  menuju area 1,939.67 – 1,946.90

Untuk area support emas tetap akan menguji level harga1,912.60 dengan tekanan lebih dalam menuju area  1,902.58 – 1,884.74

Prospek Harga Minyak Hari Jumat(22/09/23)

Data perdagangan pada Kamis(21/09)

Open: 89.30   High: 90.97 Low: 88.36   Close: 89.58   Range:  $2.61

Minyak akan menguji area resistance di 90.36 dengan dorongan lebih luas  menuju area 91.32 – 92.39  

Untuk area support Minyak  tetap akan menguji level harga  88.38 dengan tekanan lebih dalam menuju area   87.39 – 86.49

 

GOLD INTRADAY AREA

R1 1,924     R2 1,937    R3 1,950

S1 1,911     S2  1,903     S3 1,895

OPEN POSITION BUY
Price Level 1,911
Profit Target Level 1,922
Stop Loss Level 1,904
OPEN POSITION SELL
Price Level 1,924
Profit Target Level 1,916
Stop Loss Level 1,931

OIL INTRADAY AREA

R1 90.36         R2 91.32     R3  92.39

S1 88.38         S2 87.39     R3 86.49

OPEN POSITION BUY
Price Level 88.38
Profit Target Level 89.45
Stop Loss Level 87.88
OPEN POSITION SELL
Price Level 90.36
Profit Target Level 89.30
Stop Loss Level 90.86

 

 

image-artikel