Kondisi Harga Emas Masih Di Bawah Kendali Suku Bunga Tinggi AS

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

Harga emas melemah untuk sesi kesembilan berturut-turut pada hari Kamis, Data menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat meningkatkan kekhawatiran mengenai Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Harga emas telah jatuh hampir 12% karena retorika hawkish terhadap suku bunga dari The Fed telah mengangkat imbal hasil obligasi ke level tertinggi dalam 16 tahun.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran (US Jobless Claims) meningkat sebesar 2.000 menjadi 207.000 pada pekan yang berakhir tanggal 30 September, di bawah perkiraan sebesar 210.000 dan tetap mendekati level terendah dalam tujuh bulan yaitu 202.000 dari awal bulan.

Sementara itu, klaim yang berlanjut (US Continuing Claims) secara tak terduga turun sebesar 1.000 menjadi 1.664.000 pada pekan yang berakhir tanggal 23 September, jauh di bawah perkiraan sebesar 1.675.000 dan tetap mendekati level terendah dalam delapan bulan yang tercatat sebelumnya, menunjukkan bahwa individu yang menganggur relatif berhasil dalam mendapatkan pekerjaan baru.

Kesenjangan perdagangan AS (US Trade Deficit) menyempit menjadi $58,3 miliar pada Agustus 2023, terendah sejak September 2020, dan di bawah perkiraan defisit $62,3 miliar. Ekspor naik 1,6% ke level tertinggi dalam lima bulan sebesar $256 miliar, dipimpin oleh minyak mentah yang mencapai level tertinggi sejak Desember 2019.

Defisit perdagangan dengan Tiongkok menyempit sebesar $1,3 miliar ke level terendah dalam lima bulan sebesar $22,7 miliar. Ekspor turun $0,2 miliar menjadi $10,9 miliar dan impor turun $1,4 miliar menjadi $33,7 miliar.

Minyak mentah berjangka WTI turun sebanyak 2% sebelum menetap di sekitar level terendah lima minggu di $84 per barel pada hari Kamis, dan melanjutkan penurunan 5,6% pada hari sebelumnya, karena kekhawatiran terhadap penurunan permintaan mengimbangi ketatnya pasokan.

Pada hari Kamis, pemerintah Rusia menyatakan bahwa tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk mencabut larangan ekspor bahan bakar yang diberlakukan pada bulan September, dan pembatasan ini akan tetap berlaku selama diperlukan.

San Francisco Gov Fed, Daly mengatakan kepada Economic Club of New York bahwa ketika pasar tenaga kerja terus melemah dan inflasi kembali ke target The Fed sebesar 2%, “kita dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil dan membiarkan dampak kebijakan terus berjalan.

Pasar keuangan melihat kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan November sebesar 22,2% dan memperkirakan suku bunga pinjaman semalam bank sentral AS akan tetap di atas 5% hingga Juni 2024, dengan pemotongan besar pertama terjadi pada saat itu. Awal pekan ini target suku bunga terlihat di atas 5% hingga September mendatang.

Imbal hasil Treasury dua tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga, turun 3 basis poin menjadi 5,020%, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 1,9 basis poin menjadi 4,717%.

Indeks dolar turun 0,403%, dan euro menguat 0,45% menjadi $1,055. Yen menguat 0,43% terhadap dolar pada 148,45, di bawah angka 150 yang dipandang sebagai ambang batas yang mungkin dapat menyebabkan intervensi oleh Bank of Japan.

Analis berspekulasi awal pekan ini bahwa pemerintah Jepang mungkin telah melakukan intervensi untuk mendukung mata uang tersebut, namun data pasar uang Bank of Japan menunjukkan pada hari Rabu bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.

Di Wall Street, indeks-indeks utama turun dari posisi terendah sebelumnya. Dow Jones Industrial Average  turun 0,03%, Nasdaq Composite merosot 0,12% dan S&P 500 (.SPX) kehilangan 0,13%. Bahan pokok konsumen  merupakan sektor yang mengalami penurunan terbesar sebesar 2,07%.

Laporan ketenagakerjaan yang diwakili oleh US Non Farm Payroll (US NFP) untuk periode  bulan September yang akan dirilis pada Jumat malam jam 19:30 WIB menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja di AS terus melambat. Data NFP menunjukan perkiraan pasar  naik sebesar 170,000 akan tetapi lebih buruk dari data sebelumnya sebesar 187.000. sementara tingkat pengangguran turun sedikit menjadi 3,7%,dari data sebelumnya sebesar 3,8%.

Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,

Prospek Harga Emas Hari Jumat(06/10/23) 

Data Perdagangan pada Kamis (05/10)

Open: 1,821.24. High: 1,829.15  Low: 1,812.95   Close: 1,819.82  Range: 18.06

Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 1,831.07dengan dorongan lebih luas  menuju area 1,845.60 – 1,855.30

Untuk area support emas tetap akan menguji level harga1,812.59  dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,804.67. – 1,795.92

Prospek Harga Minyak Hari Jumat (06/10/23)

Data perdagangan pada hari Kamis(05/10)

Open: 84.44   High: 84.89. Low: 82.14   Close: 82.40   Range:  $5.42

Minyak akan menguji area resistance di 83.79 dengan dorongan lebih luas  menuju area  84.87 – 85.41

Untuk area support Minyak  akan menguji area  81.72 dengan tekanan lebih dalam menuju area 80.61- 79.89

 

 

GOLD INTRADAY AREA

R1 1,824    R2 1,837   R3 1,850

S1 1,811     S2  1,803   S3 1,795

OPEN POSITION BUY
Price Level 1,811
Profit Target Level 1,822
Stop Loss Level 1,804
OPEN POSITION SELL
Price Level 1,824
Profit Target Level 1,816
Stop Loss Level 1,831

OIL INTRADAY AREA

R1 83.79         R2 84.87     R3  85.41

S1 81.72         S2 80.61     R3 79.89

OPEN POSITION BUY
Price Level 81.72
Profit Target Level 82.85
Stop Loss Level 81.22
OPEN POSITION SELL
Price Level 83.79
Profit Target Level 83.70
Stop Loss Level 84.29

 

 

image-artikel