FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Yen menguat terhadap dollar setelah data menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi di bulan Maret, setelah sebelumnya berekspansi selama dua bulan berturut-turut. Di saat yang sama, inflasi di tingkat produsen mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun, menambah kekhawatiran akan dampak tarif terhadap harga konsumen dan bisnis. Selain itu, laporan ketenagakerjaan menunjukkan bahwa jumlah lowongan kerja turun menjadi 7,568 juta pada Februari, mengindikasikan potensi perlambatan pasar tenaga kerja.
Pelemahan sektor manufaktur menunjukkan bahwa kebijakan proteksionis AS mulai memberikan dampak negatif, yang berpotensi menyebar ke sektor lain dalam beberapa bulan mendatang. Ketidakpastian menjelang pengumuman tarif menyebabkan investor mengurangi eksposur risiko di pasar mata uang, dengan yen menguat 0,37% terhadap dollar ke level 149,41 dan euro melemah 0,65% terhadap yen ke 161,14.
Indeks dollar AS tetap stabil di 104,25, tetapi tekanan dari penurunan pasar saham dan imbal hasil obligasi menahan potensi penguatan dollar lebih lanjut. Penurunan imbal hasil obligasi semakin membebani dollar, karena investor mencari aset yang lebih aman di tengah volatilitas pasar.
Ketidakpastian mengenai kebijakan tarif AS diperkirakan akan berkurang setelah Trump mengumumkan rencananya pada Rabu. Meski sebelumnya ia menyebutkan kemungkinan tarif 25% terhadap barang Eropa, rincian lebih lanjut masih belum jelas. Laporan menunjukkan bahwa Gedung Putih tengah mempertimbangkan tarif sekitar 20% untuk sebagian besar impor ke AS. Sementara itu, Uni Eropa menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi, tetapi juga memperingatkan akan melakukan tindakan balasan jika diperlukan.
Di pasar Eropa, euro melemah 0,29% ke $1,0786 setelah mencatat kenaikan 4,5% di kuartal pertama 2024, performa kuartalan terbaik sejak akhir 2022. Namun, kekhawatiran akan dampak tarif serta lemahnya data ekonomi mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga ECB, menekan imbal hasil obligasi dan mata uang euro.
Sementara itu, pasar saham global bergerak variatif dengan volatilitas tinggi. Dow Jones turun tipis 0,03% ke 41.989,96, sedangkan S&P 500 naik 0,38% ke 5.633,07 dan Nasdaq menguat 0,87% ke 17.449,89. Harga emas sempat mencetak rekor tertinggi untuk empat sesi berturut-turut di $3.148,88 per ons, sebelum terkoreksi 0,15% ke $3.118,25. Kontrak berjangka emas AS juga turun 0,1% menjadi $3.146.
Harga minyak mengalami penurunan di tengah spekulasi mengenai dampak kebijakan tarif AS terhadap pasar energi global. Brent turun 0,37% menjadi $74,49 per barel, sementara WTI melemah 0,39% ke $71,20. Sentimen pasar juga terpengaruh oleh ancaman Trump untuk mengenakan tarif tambahan pada minyak mentah Rusia dan potensi aksi militer terhadap Iran.
Prospek Harga Emas Hari Rabu (02/04)
Grafik XAU/USD pada timeframe H4 menunjukkan tren bullish yang masih berlanjut, dengan harga bergerak di atas garis tren naik dan SMA 50. Saat ini, harga sedang menguji level pivot di 3.123,08 setelah mengalami koreksi dari level tertinggi terbaru. Jika harga mampu bertahan di atas pivot dan kembali menguat, maka potensi kenaikan menuju resistance pertama (R1) di 3.145,51 masih terbuka, dengan target berikutnya di resistance kedua (R2) di 3.171,50.
Sebaliknya, jika tekanan jual meningkat dan harga menembus ke bawah support pertama (S1) di 3.097,09, maka pelemahan lebih lanjut bisa menguji support berikutnya di 3.074,66 atau bahkan support ketiga (S3) di 3.048,67. Indikator RSI berada di 59,23, mengindikasikan bahwa momentum masih positif, tetapi harga berpotensi mengalami konsolidasi sebelum menentukan arah selanjutnya.
Data Perdagangan pada hari Selasa (01/04)
Open: 3.124,31 High: 3.149,08 Low: 3.100,66 Close: 3.119,51 Range: 48,42
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.145,51 R2 3.171,50 R3 3.193,93
S1 3.097,09 S2 3.074,66 S3 3.048,67
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.075 |
Profit Target Level | 3.120 |
Stop Loss Level | 3.048 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.123 |
Profit Target Level | 3.075 |
Stop Loss Level | 3.146 |
Prospek Harga Minyak Hari Rabu (02/04)
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren bullish yang masih bertahan, dengan harga bergerak di atas SMA 50 dan level support utama. Saat ini, harga sedang menguji area resistance di 72,07 setelah mengalami kenaikan tajam. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, maka target berikutnya berada di 72,74 dan 73,65.
Namun, jika terjadi koreksi, harga kemungkinan akan menguji level support di 70,61 atau 70,18, yang juga berdekatan dengan SMA 50 sebagai area pertahanan dinamis. Jika tekanan jual semakin kuat, harga bisa turun lebih jauh menuju support berikutnya di 69,53. RSI berada di 62,20, menunjukkan momentum bullish yang masih cukup kuat, tetapi ada potensi konsolidasi sebelum harga melanjutkan pergerakan naik.
Data perdagangan pada hari Selasa (01/04)
Open: 71,29 High: 72,07 Low: 71,00 Close: 71,20 Range: 1,07
OIL INTRADAY AREA
R1 72,07 R2 72,74 R3 73,65
S1 70,61 S2 70,18 S3 69,53
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 70,65 |
Profit Target Level | 72,50 |
Stop Loss Level | 70,00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 72,00 |
Profit Target Level | 71,00 |
Stop Loss Level | 72,80 |