Market Summary
Peluang Trading EUR/JPY langsung mencuat setelah pertemuan Bank of Japan (BoJ) mendorong pelemahan Yen dan mengangkat pasangan ini mendekati area 183,00. Kenaikan tersebut terjadi ketika BoJ menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Pasar menilai langkah ini sebagai sinyal lanjutan dari pergeseran kebijakan ultra-longgar Jepang.
BoJ mengambil keputusan tersebut secara bulat dan sesuai ekspektasi. Gubernur Kazuo Ueda sebelumnya menyampaikan bahwa inflasi inti telah mendekati target 2% secara berkelanjutan. Walau begitu, BoJ menegaskan bahwa suku bunga riil masih sangat negatif sehingga kondisi keuangan tetap akomodatif.
Dampak Kenaikan Suku Bunga BoJ terhadap Yen
Kenaikan suku bunga BoJ belum mampu memperkuat Yen secara signifikan. Investor menilai jarak antara suku bunga kebijakan dan tingkat netral masih cukup lebar. Ueda menegaskan bahwa bank sentral akan menyesuaikan kebijakan secara bertahap berdasarkan data ekonomi, inflasi, dan kondisi keuangan.
Beberapa anggota dewan BoJ bahkan menyoroti bahwa pelemahan Yen berpotensi mendorong tekanan harga lebih tinggi. Kondisi ini membuat pasar melihat peluang lanjutan bagi EUR/JPY untuk tetap bergerak bullish selama Yen gagal mendapatkan katalis penguatan yang kuat.
Sikap ECB Menopang Kekuatan Euro
Dari sisi Eropa, Euro tampil solid setelah European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga Deposit Facility di level 2%. Keputusan ini sesuai perkiraan pasar. Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa dewan tidak membahas kenaikan maupun penurunan suku bunga karena prospek inflasi masih penuh ketidakpastian.
Lagarde juga menekankan bahwa ECB belum dapat memberikan panduan ke depan. Pernyataan ini justru mendukung Euro dalam jangka pendek karena pasar menilai ECB masih berhati-hati dan tidak terburu-buru melonggarkan kebijakan.
Kombinasi BoJ dan ECB Dorong EUR/JPY Naik
Perbedaan arah kebijakan antara BoJ dan ECB menciptakan dinamika menarik. BoJ memang mulai menaikkan suku bunga, tetapi tetap menjaga stimulus dalam sistem. Di sisi lain, ECB memilih bersikap wait and see. Kombinasi ini mendorong arus dana ke Euro dan menekan Yen.
Dalam konteks ini, Peluang Trading EUR/JPY tetap terbuka selama harga bertahan di atas support psikologis dan sentimen risk-on mendominasi pasar. Fokus investor kini tertuju pada pidato para pejabat ECB dan data ekonomi Jepang berikutnya.
Prospek Jangka Pendek dan Strategi Trading
Dalam jangka pendek, pergerakan EUR/JPY masih sensitif terhadap komentar lanjutan BoJ terkait upah dan inflasi. BoJ memproyeksikan kenaikan upah berlanjut hingga 2026, yang membuka ruang pengetatan lanjutan jika momentum tetap terjaga.
Trader dapat memanfaatkan pullback sebagai peluang beli selama struktur tren naik bertahan. Namun, manajemen risiko tetap penting karena volatilitas dapat meningkat saat rilis data dan pernyataan bank sentral.
Dengan Yen yang masih lemah dan Euro yang relatif kuat, Peluang Trading EUR/JPY cenderung mengarah ke sisi bullish dalam waktu dekat. Selama BoJ bergerak sangat bertahap dan ECB mempertahankan sikap hati-hati, pasangan ini berpotensi melanjutkan kenaikan dengan tetap memperhatikan risiko perubahan sentimen pasar global.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai bahwa pasangan EUR/JPY masih berada dalam kecenderungan bullish dengan level pivot di 182,39. Selama harga mampu bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka. Resistance di 183,40 kini telah berhasil ditembus, yang sekaligus mengonfirmasi kelanjutan tren bullish. Dengan demikian, target kenaikan selanjutnya berada di area 183,65 hingga 183,91.
Sebagai skenario alternatif, Trading Central memperkirakan bahwa jika harga berbalik turun dan menembus ke bawah 182,39, maka tekanan jual dapat meningkat dan mendorong EUR/JPY menguji area support di kisaran 181,97 hingga 181,71.
Resistance 1: 183,40 Resistance 2: 183,65 Resistance 3: 183,91
Support1: 182,39 Support 2: 181,87 Support 3: 181,71
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pada grafik H4, harga emas masih bergerak dalam tren naik dengan harga bertahan di atas SMA 50 dan garis tren naik, namun tekanan beli mulai melemah. RSI membentuk bearish divergence, di mana harga sempat mencetak higher high sementara RSI justru membentuk lower high, sehingga mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
Pada grafik H4, US Oil masih berada dalam tren bearish setelah harga turun dari area 59,02 dan membentuk low baru di sekitar 54,24. Rebound yang terjadi selanjutnya hanya bersifat korektif dan tertahan di area 56,83 yang berdekatan dengan SMA 50, sehingga area tersebut kini berperan sebagai resistance dinamis.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan silver masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 65,10. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan diperkirakan masih berlanjut dengan resistance terdekat di 67,10. Jika resistance ini berhasil ditembus, harga berpotensi melanjutkan penguatan menuju area 68,50 hingga 70,00.
Pergerakan XAUUSD pada grafik H4 masih menunjukkan bias bullish setelah harga bertahan di atas SMA 50 dan bergerak mengikuti garis tren naik jangka menengah. Harga saat ini berkonsolidasi di atas area support 4.285–4.306, yang sebelumnya berfungsi sebagai area resistance, sehingga selama zona ini mampu dipertahankan, peluang kenaikan lanjutan masih terbuka. Resistance terdekat berada di area 4.356, diikuti zona 4.381–4.400 sebagai target kenaikan berikutnya.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih berada dalam tekanan bearish setelah harga bergerak di bawah SMA 50 dan membentuk tren turun jangka pendek. Penurunan tajam membawa harga menguji area support 54,87 sebelum terjadi rebound teknikal, namun kenaikan saat ini masih bersifat korektif.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih berpotensi bearish dengan level pivot di 1.3385. Selama harga bertahan di bawah area ini, peluang penurunan tetap terbuka dengan target support terdekat di 1.3305. Jika support tersebut ditembus, tekanan jual berpotensi berlanjut menuju area support berikutnya di 1.3285 hingga 1.3265.
Pada grafik H4, pergerakan harga emas menunjukkan bias bullish yang mulai melambat setelah reli dari area demand 4.265–4.285. Rebound tersebut berhasil mendorong harga menembus area resistance 4.330 dan bertahan di atas SMA 50, yang menegaskan struktur naik masih terjaga. Namun, harga saat ini terlihat berkonsolidasi tepat di atas area breakout tersebut, menandakan hilangnya momentum lanjutan dalam jangka pendek.
Pada grafik H4, pergerakan harga US Oil menunjukkan tekanan bearish yang masih dominan setelah harga turun tajam dan bergerak jauh di bawah SMA 50, yang menegaskan struktur tren turun masih kuat. Penurunan membawa harga menembus area support bertahap hingga berada di bawah pivot point 55,47, menandakan tekanan jual belum mereda.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan XAU/USD pada time frame H4 masih cenderung melemah dengan level pivot di 4.317. Selama harga bertahan di bawah area tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dan mendorong penurunan menuju area support di kisaran 4.257–4.220.
Pergerakan emas pada grafik H4 masih berada dalam tren bullish, dengan harga bertahan di atas garis tren naik dan SMA 50 yang berada di kisaran 4.245 dan berfungsi sebagai support dinamis. Area merah di sekitar 4.265 – 4.285 merupakan zona demand, yang sebelumnya menjadi area konsolidasi dan kini menopang pergerakan harga setelah breakout. Sementara itu, area hijau di kisaran 4.356 –4.381 merupakan zona supply, yang berpotensi menahan kenaikan lanjutan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih menunjukkan tekanan bearish setelah harga turun dan bertahan di bawah SMA 50 yang kini menurun dan berfungsi sebagai resistance dinamis. Penurunan membawa harga masuk ke zona demand di area 56,22–55,95, yang saat ini menjadi penopang sementara pergerakan harga. Selama harga masih tertahan di bawah area resistance 57,59–58,00, potensi rebound cenderung terbatas dan berisiko hanya bersifat korektif.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/CAD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 1.3785. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, potensi penurunan masih terbuka untuk menguji area support di 1.3750 hingga 1.3710.
Pergerakan XAUUSD pada grafik H4 menunjukkan penguatan lanjutan setelah harga menembus dan bertahan di atas area resistance 4.225–4.265, yang kini berfungsi sebagai support jangka pendek. Harga bergerak di atas SMA 50 dan tetap bertahan di atas trendline naik, sehingga bias bullish masih terjaga.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat mencoba melakukan rebound dari area support 57,09, namun pergerakan kenaikan tersebut masih terbatas dan tertahan di bawah resistance 58,00. Selama harga tetap bergerak di bawah level 58,00, tekanan bearish masih mendominasi dan kenaikan yang terjadi cenderung bersifat korektif.
