Harga Minyak Naik 5% Usai Sanksi Baru terhadap Rusia
Harga minyak naik 5% pada perdagangan Kamis dan mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap dua raksasa energi Rusia, Rosneft dan Lukoil. Langkah ini diumumkan Washington pada Rabu malam sebagai bagian dari tekanan ekonomi terhadap Moskow terkait perang di Ukraina. Tidak hanya itu, Uni Eropa juga menyetujui paket sanksi ke-19 yang mencakup larangan impor gas alam cair asal Rusia, sementara Inggris terlebih dahulu menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan yang sama. Kebijakan terkoordinasi antara AS dan sekutunya ini memicu lonjakan tajam harga energi dunia dan memicu optimisme baru di pasar komoditas.
Lonjakan harga minyak naik 5% ini mendorong minyak mentah WTI ditutup pada level $61,79 per barel, sementara Brent berakhir di $65,99 per barel — keduanya mencatatkan kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Juni. Data energi AS juga menunjukkan bahwa Rusia masih menjadi produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, memperkuat persepsi bahwa setiap gangguan pasokan dari Rusia dapat berdampak besar terhadap pasar global.
Reli Saham Global Didukung Sektor Energi
Kenaikan harga minyak naik 5% berdampak langsung pada reli saham global, terutama di sektor energi. Indeks utama Wall Street berakhir menguat, dengan Dow Jones naik 0,31%, S&P 500 menguat 0,58%, dan Nasdaq melonjak 0,89%. Sektor energi menjadi motor utama pergerakan ini, dengan indeks SPNY mencatatkan kenaikan 1,3% setelah investor merespons positif terhadap penguatan harga minyak dan sanksi terhadap Rusia yang dianggap akan mendukung profitabilitas perusahaan energi Barat.
Selain faktor geopolitik, laporan keuangan yang solid juga turut menopang sentimen pasar. Saham Honeywell melonjak 6,8% setelah perusahaan tersebut menaikkan proyeksi laba untuk 2025, menandakan keyakinan terhadap prospek ekonomi AS. Namun, tidak semua saham teknologi ikut terangkat. Saham IBM justru melemah 0,9% setelah mencatat perlambatan pertumbuhan pada segmen perangkat lunak cloud-nya. Meskipun begitu, secara keseluruhan pasar tetap menunjukkan daya tahan yang kuat terhadap tekanan eksternal.
Sentimen Positif dari Potensi Pertemuan Trump–Xi
Di sisi lain, kabar bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pekan depan turut menambah keyakinan investor bahwa ketegangan dagang antara kedua negara bisa mereda. Selama beberapa pekan terakhir, hubungan dagang antara Washington dan Beijing kembali memanas akibat serangkaian langkah saling balas tarif. Namun, konfirmasi rencana pertemuan dua pemimpin tersebut memberikan harapan baru bagi stabilitas ekonomi global dan memperkuat sentimen risk-on di pasar saham internasional.
Indeks MSCI untuk saham global naik 0,44% menjadi 995,09, sementara STOXX 600 Eropa menutup sesi di rekor tertinggi pada 574,43 poin. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh saham-saham energi yang menikmati keuntungan dari kenaikan harga minyak naik 5%. Saham Kering, pemilik merek Gucci, juga menguat setelah laporan penjualan yang lebih baik dari perkiraan, menambah dorongan positif bagi pasar Eropa.
Dampak terhadap Obligasi, Dolar, dan Emas
Kenaikan harga minyak dan aktivitas pasar saham diikuti dengan naiknya yield obligasi AS setelah tiga sesi berturut-turut melemah. Imbal hasil surat utang 10 tahun naik 4,4 basis poin menjadi 3,995%. Kenaikan ini mencerminkan ekspektasi investor terhadap prospek ekonomi yang masih solid di tengah ketidakpastian geopolitik. Investor juga menantikan rilis data indeks harga konsumen (CPI) yang tetap dijadwalkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS, meskipun pemerintahan sedang mengalami shutdown.
Sementara itu, meningkatnya risiko geopolitik kembali memicu minat terhadap aset safe haven seperti emas. Harga spot gold naik 0,76% menjadi $4.125 per ons di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi eskalasi konflik. Dolar AS cenderung stabil, dengan indeks dolar bertahan di 98,925, sedangkan terhadap yen, greenback naik 0,38% menjadi 152,525. Kombinasi dari kebijakan moneter The Fed yang masih cenderung longgar dan kekhawatiran global menjadikan emas serta dolar tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai.
Prospek harga Emas Jumat | 24 Oktober 2025
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan pola double top di area resistance 4.379, yang menjadi sinyal potensi pembalikan arah. Setelah gagal menembus level tersebut, harga mengalami penurunan tajam dan saat ini sedang melakukan retracement ke area 4.160–4.185, yang berdekatan dengan SMA 50 yang berfungsi sebagai resistance dinamis.
Selama harga tetap di bawah area ini, potensi lanjutan penurunan menuju support 4.044, 4.017, hingga 3.946 masih terbuka. RSI berada di kisaran 44, menunjukkan momentum bearish yang masih mendominasi namun belum mencapai kondisi jenuh jual.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.161 R2 4.186 R3 4.225
S1 4.044 S2 4.000 S3 3.946
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.065 |
| Profit Target Level | 4.105 |
| Stop Loss Level | 4.040 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.160 |
| Profit Target Level | 4.070 |
| Stop Loss Level | 4.190 |
Prospek harga US Oil Jumat | 24 Oktober 2025
Pergerakan Oil pada timeframe H4 menunjukkan bullish kuat setelah menembus garis tren turun, dengan harga saat ini berada di sekitar level 61,69. Namun, RSI berada di area overbought sekitar 77,21 yang mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
Selama harga bertahan di atas area support 60,72–60,16, peluang kenaikan menuju resistance 62,90 masih terbuka. Jika harga gagal menembus resistance tersebut, kemungkinan akan terjadi penurunan kembali menuju area support 60,72 atau bahkan 59,71 sebelum melanjutkan arah berikutnya.
US Oil INTRADAY AREA
R1 62,90 R2 63,48 R3 64,05
S1 60,72 S2 60,16 S3 59,71
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 60,75 |
| Profit Target Level | 62,00 |
| Stop Loss Level | 60,10 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 62,90 |
| Profit Target Level | 62,00 |
| Stop Loss Level | 63,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot utama berada di area 151.90, dan selama harga tetap bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dinilai masih terbuka. Resistance terdekat berada di 152.80, dan jika level ini berhasil ditembus, peluang penguatan lanjutan menuju 153.20–154.00 semakin besar.
Grafik XAU/USD pada timeframe H4 memperlihatkan pola double top di area resistance 4.379, dengan target penurunan sudah tercapai di kisaran 4.000 setelah sebelumnya berhasil menembus neckline di area 4.186, yang kini berubah fungsi menjadi resistance. Pola ini menandakan potensi pembalikan arah dari tren naik sebelumnya. Saat ini, harga bergerak di bawah SMA 50 yang berada di sekitar level 4.186, memperkuat indikasi bahwa tekanan jual masih mendominasi. Setelah penurunan tajam, harga tengah melakukan retracement menuju area 4.160–4.186 yang kini berperan sebagai zona resistance utama.
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan harga mulai berbalik arah setelah tren turun yang cukup panjang. Saat ini, harga telah menembus garis trendline turun dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini menandakan adanya perubahan momentum dari bearish ke bullish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil (WTI) masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 57,60. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan masih berlanjut untuk menguji area resistance 58,90–60,00.
Harga emas (XAU/USD) saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang berada di kisaran 4.186, menandakan perubahan arah tren jangka menengah ke sisi bearish. Level tersebut kini berfungsi sebagai resistance utama setelah sebelumnya menjadi support. Meski demikian, harga masih bertahan di atas garis trend line naik dan area support penting di sekitar 4.060.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih berada dalam tren turun yang jelas, di mana pergerakan harga terus berada di bawah garis SMA 50 yang kini bertindak sebagai resistance dinamis di sekitar area 58,04–58,83. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik, namun momentum kenaikan terlihat terbatas karena tekanan jual masih dominan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 mulai mengarah bearish, dengan level pivot di kisaran 4.305. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan berpotensi berlanjut untuk menguji area support terdekat di 4.220, dan jika tembus, support berikutnya berada di kisaran 4.165–4.123.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish yang masih kuat. Harga bergerak di atas SMA 50 dan uptrend line, menandakan dominasi pembeli. Setelah koreksi singkat, harga kembali naik dan mendekati resistance di 4.379. Jika level ini tembus, potensi target berikutnya berada di 4.453 dan 4.526 sesuai proyeksi Fibonacci.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren bearish yang masih dominan. Harga terus bergerak di bawah garis SMA50, menandakan tekanan jual masih kuat. Garis tren menurun juga mempertegas bahwa setiap kenaikan sejauh ini hanya merupakan koreksi dalam tren turun yang lebih besar.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan AUD/USD masih berada dalam tekanan bearish pada time frame H4 dengan level pivot di 0.6510. Selama harga bergerak di bawah area pivot tersebut, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut dengan potensi penurunan menuju support di kisaran 0.6480 hingga 0.6445.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat masih berada dalam tren naik, namun saat ini mengalami koreksi setelah gagal menembus area resistance atas. Selama harga mampu bertahan di atas zona support 4.185–4.157, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 4.279 hingga 4.332 masih terbuka.
Pergerakan US Oil di time frame H4 terlihat harga berada di bawah SMA 50, menandakan tren turun masih dominan dengan struktur lower high dan lower low yang tetap terjaga. Saat ini harga berada di sekitar 56,97, dan jika tekanan jual berlanjut, target penurunan berikutnya mengarah ke 55,71 (FE 61,8), 54,83 (FE 78,6), hingga 53,73 (FE 100,0) sebagai potensi proyeksi bearish lanjutan.
Fokus Investor untuk Pekan Depan
