Wall Street Melemah, Emas Sentuh Rekor Baru
Emas sentuh rekor baru pada perdagangan Selasa, sementara indeks saham Wall Street ditutup melemah setelah tiga hari reli yang didorong euforia kecerdasan buatan. Investor mencerna komentar terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menekankan sikap hati-hati dalam menentukan arah suku bunga berikutnya.
Powell menegaskan bahwa bank sentral berada dalam posisi sulit, antara menjaga inflasi agar tidak kembali naik dan mendukung pasar tenaga kerja yang mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Namun, pasar menilai pernyataannya tidak memberikan sinyal jelas mengenai kapan pemangkasan suku bunga lanjutan akan dilakukan setelah langkah minggu lalu.
Saham Teknologi Tekan Wall Street
Indeks Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan turun 0,95%, disusul S&P 500 yang melemah 0,55% dan Dow Jones turun 0,19%. Saham teknologi besar seperti Nvidia, Amazon, Microsoft, dan Apple ikut terkoreksi setelah mencatatkan rekor penutupan dalam beberapa sesi terakhir.
Koreksi ini terjadi di tengah pandangan pasar bahwa ekonomi AS masih relatif tangguh, tetapi data-data terbaru menunjukkan tanda perlambatan. Investor menilai diperlukan katalis baru untuk mendorong saham naik lebih tinggi setelah tiga tahun berturut-turut S&P 500 membukukan imbal hasil dua digit.
Pandangan Pejabat Fed Saling Bertentangan
Pidato Powell datang setelah beberapa pejabat Fed menyampaikan pandangan berbeda. Wakil Ketua untuk Pengawasan, Michelle Bowman, menyebut inflasi bukan lagi risiko besar dan mendukung penurunan suku bunga lebih cepat untuk melindungi lapangan kerja.
Gubernur baru, Stephen Miran, bahkan menyerukan perlunya pemangkasan tajam guna menopang ekonomi. Sebaliknya, tiga pejabat Fed lainnya menekankan pentingnya berhati-hati karena inflasi masih bisa kembali menguat jika pelonggaran dilakukan terlalu agresif. Perbedaan pandangan ini membuat pasar semakin spekulatif dalam membaca arah kebijakan moneter AS.
Yield Obligasi Turun, Ekspektasi Rate Cut Menguat
Imbal hasil obligasi AS bergerak turun setelah komentar Powell. Yield obligasi 10-tahun turun 3,9 basis poin ke level 4,106%, sementara yield obligasi 2-tahun melemah ke 3,588%. Pergerakan ini menunjukkan meningkatnya keyakinan investor bahwa Fed akan kembali memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Oktober, dengan probabilitas naik menjadi 94% dari 89,8% sehari sebelumnya.
Dolar Stabil di Tengah Ketidakpastian
Indeks dolar relatif tidak berubah di level 97,24 terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro. Stabilnya dolar mencerminkan sikap tunggu pasar terhadap kejelasan arah kebijakan Fed. Pasar valas belum menunjukkan pergerakan signifikan, karena investor menyeimbangkan peluang pemangkasan suku bunga dengan risiko inflasi yang masih ada.
Emas Sentuh Rekor Baru, Minyak Menguat
Harga emas kembali menguat dan emas sentuh rekor baru di USD 3.763,82 per troy ounce, naik 0,47% dalam satu sesi. Lonjakan ini menegaskan status emas sebagai aset safe haven ketika pasar saham berfluktuasi. Investor juga menggunakan emas untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko ketidakpastian kebijakan moneter.
Sementara itu, harga minyak ditutup naik lebih dari USD 1 per barel setelah negosiasi ekspor minyak dari wilayah Kurdistan Irak tertunda. Hambatan ini memicu kekhawatiran pasokan global dan mendukung penguatan harga di tengah potensi pelemahan permintaan akibat perlambatan ekonomi.
Pasar Global Waspada
Indeks saham global MSCI yang mencakup 49 negara turun 0,3%, menandakan kehati-hatian investor global. Pasar ekuitas sempat didorong oleh optimisme bahwa pelonggaran kebijakan Fed akan menopang pertumbuhan, namun sikap hati-hati Powell dan perbedaan pandangan internal Fed membuat investor menahan diri.
Secara keseluruhan, emas sentuh rekor baru menjadi sorotan utama pasar karena mencerminkan meningkatnya kebutuhan perlindungan risiko. Sementara saham terkoreksi, obligasi dan emas justru menguat, menunjukkan bahwa investor global masih menunggu kejelasan arah dari bank sentral terbesar di dunia itu.
Prospek harga Emas Rabu | 24 September 2025
Pada grafik H4, XAU/USD masih berada dalam tren naik yang kuat dengan harga bertahan di atas garis moving average. Saat ini harga mendekati resistance 3.792 dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 3.819 hingga 3.847 jika momentum bullish tetap terjaga.
Meski begitu, indikator RSI sudah berada di area overbought, sehingga peluang koreksi jangka pendek masih ada. Selama harga tidak menembus support 3.737, prospek bullish tetap dominan.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.792 R2 3.818 R3 3.846
S1 3.737 S2 3.710 S3 3.683
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.738 |
| Profit Target Level | 3.790 |
| Stop Loss Level | 3.709 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.791 |
| Profit Target Level | 3.740 |
| Stop Loss Level | 3.818 |
Prospek harga US Oil Rabu | 24 September 2025
Pada grafik H4, US Oil masih bergerak dalam fase konsolidasi yang ditandai dengan pergerakan harga di dalam area kuning. Saat ini harga menunjukkan momentum bullish setelah rebound dari support 62,40, dan jika mampu bertahan di atas level 63,19 maka peluang penguatan menuju resistance 64,19 hingga 64,78 terbuka, bahkan berlanjut ke 65,39.
Indikator RSI yang bergerak naik ke level 60-an juga mendukung potensi kenaikan ini. Selama harga tidak kembali menembus support bawah di 63,19, prospek bullish jangka pendek tetap terjaga.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,19 R2 64,78 R3 65,39
S1 63,19 S2 62,40 S3 61,60
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 63,20 |
| Profit Target Level | 64,15 |
| Stop Loss Level | 62,80 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 64,15 |
| Profit Target Level | 63,30 |
| Stop Loss Level | 64,80 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 3.748. Selama harga bergerak di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan target resistance terdekat di 3.790. Jika area tersebut berhasil ditembus, potensi penguatan bisa berlanjut menuju resistance berikutnya di 3.810–3.830.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat dengan harga bergerak di atas SMA 50 biru sebagai support dinamis. Saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3726,64 dan mendekati resistance 3741,17.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bearish setelah harga menembus ke bawah garis SMA 50 dan gagal bertahan di atas area support yang kini menjadi resistance di 63,19. Saat ini harga bergerak di kisaran 62,25 dengan RSI di level 41,55 yang masih menunjukkan momentum bearish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD di time frame H4 masih berpotensi bullish dengan level pivot di 1.3450. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance terdekat di 1.3510. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, maka potensi penguatan lanjutan dapat membawa harga menuju area 1.3545–1.3580.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan harga bergerak di atas garis MA utama. Saat ini harga sedang berada di atas level pivot 3.666.88 dan mendekati area resistance 3.701.39. Indikator RSI berada di sekitar 61, menandakan momentum bullish masih cukup kuat namun belum masuk ke area overbought.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tekanan bearish. Harga gagal bertahan di atas area resistance 63.19 dan kini bergerak di bawah SMA 50. Saat ini, harga mendekati level support 62.02 dengan RSI di sekitar 39. Kondisi ini mengindikasikan momentum bearish masih dominan meski belum masuk ke area oversold.
Sorotan Utama Pekan Depan
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai bahwa pergerakan USD/JPY pada time frame H4 masih berpotensi bullish, dengan level pivot di 147.00. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan berlanjut untuk menguji area resistance di 148.25–148.10.
Pergerakan emas pada time frame H4 memperlihatkan bahwa tren naik kuat sejak pertengahan Agustus mulai kehilangan momentum setelah harga gagal bertahan di area resistance 3.691–3.707. Setelah itu, harga membentuk pola koreksi dan bergerak di bawah SMA 50 yang sebelumnya menjadi support dinamis, mengindikasikan potensi perubahan sentimen dari bullish ke bearish dalam jangka pendek.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan adanya sinyal pemulihan setelah harga berhasil menembus garis tren turun dan kini bergerak di sekitar level 63,19 yang berdekatan dengan SMA 50. Kondisi ini mengindikasikan potensi perubahan sentimen dari bearish ke netral–bullish dalam jangka pendek.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 1.3570. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi pelemahan diperkirakan berlanjut untuk menguji area support 1.3570–1.3520.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat namun saat ini harga sedang melakukan koreksi setelah gagal menembus area resistance di sekitar 3707. RSI memperlihatkan adanya bearish divergence, yang mengindikasikan potensi pelemahan momentum.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan harga berhasil menembus trendline turun dan kini bergerak di atas SMA 50 dengan RSI yang menguat mendekati area netral-atas, mengindikasikan potensi kelanjutan kenaikan.
