Market Summary
Harga emas naik pada perdagangan hari Selasa, didukung oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah memanasnya ketegangan perdagangan global. Spot gold tercatat naik 0,5% menjadi $3.361,39 per ons pada pukul 08.16 GMT, sementara emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $3.370,40 per ons.
Pelemahan tipis dolar AS sebesar 0,1% turut mendorong daya tarik emas, karena logam mulia ini menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain. “Harga emas naik seiring para pelaku pasar mencoba memanfaatkan dolar AS yang melemah hari ini,” menurut seorang analis.
Faktor Pendukung Harga Emas: Risiko Geopolitik dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Sejumlah faktor mendukung pergerakan positif harga emas. Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, serta ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global menjadi pendorong utama minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.
Ketegangan perdagangan kembali meningkat setelah Uni Eropa menuduh AS menghambat upaya penyelesaian kesepakatan dagang dan mengancam akan mengambil tindakan balasan jika Washington tetap melanjutkan rencana pemberlakuan tarif pada 1 Agustus. Trump sendiri akhir pekan lalu mengumumkan tarif sebesar 30% untuk sebagian besar impor dari UE dan Meksiko, serta mengancam negara mitra dagang lainnya.
Pasar Menanti Data Inflasi AS Sebagai Petunjuk Arah Kebijakan The Fed
Investor kini menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dijadwalkan pada pukul 12.30 GMT. Data ini menjadi sorotan utama karena dapat memberikan sinyal lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed. CPI utama diperkirakan akan meningkat sebesar 2,7% (YoY) pada bulan Juni, sementara CPI inti diperkirakan naik 3,0%.
Jika data aktual lebih rendah dari perkiraan, kemungkinan besar akan memicu spekulasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 60% pada bulan September, dengan potensi pemangkasan sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun. Dalam konteks ini, data inflasi yang mengecewakan dapat menjadi katalis penguatan lebih lanjut bagi harga emas.
Perdagangan Emas Tertahan oleh Sentimen Campuran
Meskipun harga emas saat ini mendekati level tertinggi tiga minggu, pelaku pasar masih berhati-hati. Mereka enggan mengambil posisi besar menjelang rilis data inflasi. Penurunan dolar AS menjelang data CPI turut menopang harga emas selama sesi Asia dan awal sesi Eropa. Namun, ketidakpastian arah suku bunga The Fed membatasi ruang penguatan lanjutan.
Sementara itu, Trump sebelumnya mengumumkan tarif 50% untuk impor tembaga dan mengeluarkan pemberitahuan tarif ke lebih dari 20 negara. Namun pada hari Senin, ia menunjukkan sinyal pelunakan dengan membuka peluang negosiasi lanjutan. Hal ini mendorong minat terhadap aset berisiko dan menciptakan nada positif di pasar saham global.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih berpeluang bullish pada time frame H4. Level pivot berada di kisaran 3.341. Selama harga bertahan di atas level ini, emas berpotensi melanjutkan kenaikan menuju area resistance 3.375 hingga 3.395.
Sebagai skenario alternatif, jika harga turun di bawah 3.341, maka tekanan jual diperkirakan akan membawa harga menguji support di kisaran 3.330 hingga 3.320.
Resistance 1: 3.375 Resistance 2: 3.385 Resistance 3: 3.395
Support1: 3.341 Support 2: 3.330 Support 3: 3.320
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada timeframe H4 terlihat harga saat ini berada di area konsolidasi setelah sempat menguat mendekati level resistance 3.375. SMA 50 menunjukkan harga sedang bergerak di atasnya, menandakan potensi bullish jangka pendek masih terbuka. Namun, harga juga sedang menguji area support dinamis tersebut, dan tampak terjadi tekanan jual dalam beberapa candle terakhir.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan harga sedang menguji area support penting. Level ini berada di sekitar garis tren naik dan Moving Average merah. Sebelumnya, harga sempat menguat ke atas 68,91 namun mengalami penolakan tajam. Kini, harga menembus ke bawah garis tren naik. Ini mengindikasikan potensi perubahan arah tren jangka pendek.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih berada dalam tren bearish, dengan level pivot di kisaran 1.1700. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan diperkirakan akan berlanjut dengan target menuju area support 1.1660 hingga 1.1620.
Pergerakan emas pada time frame time H4 terlihat harga saat ini sedang berada dalam tren naik jangka pendek setelah berhasil menembus resistance di sekitar level 3.366. Level tersebut kini berpotensi menjadi support baru jika harga melakukan pullback. Pergerakan harga juga berada di atas garis SMA 50, yang menambah indikasi bias bullish. Jika momentum berlanjut, target kenaikan berikutnya adalah ke area resistance di 3.396 dan selanjutnya ke 3.418.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan harga berhasil rebound dari garis tren naik (uptrend line) dan berhasil menembus kembali ke atas level SMA 50, mengindikasikan potensi kelanjutan tren bullish dalam jangka pendek. Jika harga mampu bertahan di atas level support 67,.69, maka potensi kenaikan berikutnya mengarah ke resistance di 68,91, dengan target lanjutan di 70,00 dan 71,32.
Minggu depan, pasar global akan diwarnai oleh kombinasi antara perkembangan kebijakan perdagangan Amerika Serikat, dimulainya musim laporan keuangan secara penuh, serta sederet rilis data ekonomi utama dari berbagai negara. Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan terus mengirimkan pemberitahuan tarif baru ke sejumlah negara, termasuk Uni Eropa, memperluas tensi dagang yang telah mengguncang pasar keuangan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/CAD masih berada dalam tren bullish pada time frame H4. Level pivot utama berada di 1.3670. Selama harga tetap bergerak di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan masih berlanjut. Target selanjutnya berada di area resistance 1.3730 hingga 1.3770.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga saat ini masih bergerak di bawah garis tren menurun yang terbentuk dari serangkaian puncak harga sebelumnya, menunjukkan bahwa tekanan jual jangka menengah masih dominan. Harga saat ini sedikit di bawah rata-rata SMA 50, yang kini berperan sebagai resistensi dinamis.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihaat harga saat ini sedang menguji garis tren naik (ascending trendline) yang telah terbentuk sejak akhir April 2025, sekaligus berada di area penyangga dinamis yang berdekatan dengan SMA 50. Selama harga mampu bertahan di atas garis tren dan tidak menembus support di kisaran 66,17, struktur uptrend jangka menengah masih terjaga.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot berada di kisaran 3.308. Selama harga tetap bergerak di atas level ini, tren naik berpotensi berlanjut untuk menguji area resistance berikutnya di 3.336–3.355.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga saat ini sedang menguji area resistance di sekitar level 3.321, yang juga berdekatan dengan SMA 50, menandakan potensi area pertarungan antara buyer dan seller. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, maka ada peluang kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.346 hingga 3.366.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren naik jangka pendek. Harga memantul dari garis tren naik dan menembus di atas SMA 50 serta level Fibonacci 23.6%. Saat ini, harga bertahan di atas support 67,29. Ini membuka peluang kenaikan lebih lanjut menuju resistance Fibonacci 38.2% di sekitar 69,33. Jika level ini tertembus, target berikutnya berada di 70,98 (level 50%).
Berdasarkan analisis teknikal dari Trading Central, pergerakan US Oil masih menunjukkan kecenderungan bullish pada time frame H4. Level pivot utama berada di 67,78, yang menjadi acuan arah pergerakan selanjutnya.
