Optimisme Dagang AS–China Hantam Dolar
Optimisme dagang AS–China mendorong pelemahan dolar terhadap euro, yuan Tiongkok, dan dolar Australia pada awal pekan ini. Harapan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Washington dan Beijing meningkatkan minat risiko global dan mengurangi permintaan terhadap aset aman seperti dolar AS. Indeks dolar turun 0,11% menjadi 98,84, sementara euro naik 0,15% ke $1,1643.
Pasar Menunggu Arah dari Bank Sentral Besar Saat Optimisme Dagang AS–China Meningkat
Meskipun optimisme dagang AS–China mendominasi, pasar valuta asing bergerak terbatas karena investor menanti keputusan penting dari sejumlah bank sentral dunia. The Federal Reserve dan Bank of Canada diperkirakan memangkas suku bunga pada Rabu, sedangkan Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan kemungkinan menahan kebijakan pada Kamis. Pelaku pasar juga fokus pada pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan, yang diharapkan menghasilkan kemajuan konkret dalam pembicaraan dagang.
Yuan dan Dolar Australia Menguat Seiring Optimisme Dagang AS–China
Yuan Tiongkok menguat setelah People’s Bank of China menetapkan kurs tengah di 7,0881 per dolar — terkuat sejak pertengahan Oktober 2024 dan di atas perkiraan Reuters. Langkah itu dinilai sebagai isyarat positif menjelang pertemuan Trump–Xi dan memperkuat kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi Tiongkok.
Dolar Australia juga mencatat kenaikan 0,63% menjadi $0,6554, terdorong oleh komentar hawkish dari Gubernur Bank Sentral Australia Michele Bullock. Ia menyebut kenaikan inflasi inti 0,9% pada kuartal ketiga merupakan “penyimpangan material” dari perkiraan dan akan dipertimbangkan dewan dalam menentukan arah suku bunga pekan depan.
Fokus Pasar ke Jepang dan Potensi Kebijakan Baru
Selain optimisme dagang AS–China, perhatian pasar juga tertuju pada pertemuan antara Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi. Kedua pemimpin dijadwalkan membahas isu perdagangan bilateral pada Selasa.
Nilai tukar yen Jepang melemah dalam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran bahwa pemerintahan Takaichi akan menerapkan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif. Pada perdagangan Senin, dolar stabil di sekitar 152,92 yen.
Dampak Shutdown AS terhadap Aktivitas Ekonomi
Investor juga memantau perkembangan kebuntuan anggaran di Washington. Pemerintah federal Amerika Serikat masih ditutup sebagian, dan ekonomi AS diperkirakan akan mengalami tekanan semakin besar jika situasi ini terus berlanjut.
Gangguan perjalanan udara pun makin parah. Lebih dari 2.700 penerbangan tertunda pada Senin dan lebih dari 8.600 penundaan terjadi sehari sebelumnya. Lonjakan ketidakhadiran pengendali lalu lintas udara memperburuk situasi selama penutupan pemerintahan yang kini memasuki hari ke-27.
Harga Emas dan Minyak Dunia Bergerak Turun
Harga emas turun di bawah $4.000 per ounce karena optimisme dagang AS–China mengurangi minat terhadap aset safe haven. Spot gold sempat anjlok ke $3.970,81 sebelum ditutup di $4.002,29 per ounce, turun 2,7% dalam sehari.
Sementara itu, harga minyak mentah dunia juga melemah tipis. Brent turun 0,5% ke $65,62 per barel, dan WTI melemah 0,3% ke $61,31. Tekanan datang dari rencana OPEC+ untuk menambah produksi pada Desember meski harapan akan kesepakatan dagang antara AS dan China membantu menahan pelemahan lebih dalam.
Prospek harga Emas Selasa | 28 Oktober 2025
Grafik XAU/USD H4 menunjukkan tren bearish yang masih kuat dengan harga bergerak di bawah garis SMA 50, menandakan tekanan jual tetap dominan. Level 4.010 yang sebelumnya menjadi area support kini berubah fungsi menjadi resistance, dan harga terlihat gagal menembus level tersebut. Saat ini, emas bergerak menurun dan mencoba menguji support berikutnya di area 3.946. Jika tekanan jual berlanjut dan harga menembus di bawah level ini, penurunan dapat berlanjut menuju 3.921 hingga 3.895.
Namun, jika harga mampu menembus dan bertahan di atas 4.010, peluang koreksi naik akan terbuka dengan target menuju area 4.044 hingga 4.085 sebelum tekanan jual berpotensi kembali muncul. RSI yang berada di level 33,36 menunjukkan kondisi jenuh jual, sehingga potensi rebound teknikal jangka pendek masih mungkin terjadi meski tren utama tetap bearish.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.010 R2 4.044 R3 4.085
S1 3.946 S2 3.921 S3 3.895
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.950 |
| Profit Target Level | 4.000 |
| Stop Loss Level | 3.920 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.010 |
| Profit Target Level | 3.960 |
| Stop Loss Level | 4.045 |
Prospek harga US Oil Selasa | 28 Oktober 2025
Grafik WTI Crude Oil H4 menunjukkan bias bullish karena harga berada di atas SMA 50 dan RSI di level 59,90 menandakan momentum beli masih kuat. Skenario naik berlaku selama harga bertahan di atas 60,72–60,16, dengan target ke 62,58 lalu 63,48 hingga 64,05.
Namun jika gagal menembus 62,58 dan turun di bawah 60,16, harga berpotensi melemah menuju 59,63.
US Oil INTRADAY AREA
R1 62,58 R2 63,48 R3 64,05
S1 61,22 S2 60,72 S3 60,16
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 60,75 |
| Profit Target Level | 62,00 |
| Stop Loss Level | 60,10 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 62,00 |
| Profit Target Level | 61,00 |
| Stop Loss Level | 62,60 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih berada dalam tren bullish pada time frame H4. Level pivot berada di 152.65. Selama harga bergerak di atas level tersebut, peluang kenaikan masih terbuka. Target terdekat berada di resistance 153.20, lalu 153.50, dan berpotensi berlanjut hingga 154.00.
Grafik XAU/USD pada timeframe H4 menunjukkan pola double top di area sekitar 4.379 yang menandakan potensi pembalikan arah dari tren naik sebelumnya. Setelah gagal menembus level tersebut dua kali, harga mengalami penurunan tajam dan kini bergerak di bawah garis SMA 50 yang juga mulai melengkung ke bawah, menandakan momentum bearish yang meningkat.
Grafik WTI Crude Oil pada timeframe H4 menunjukkan adanya penguatan harga yang menembus garis tren turun, menandakan potensi perubahan arah dari tren bearish menjadi koreksi bullish sementara. Namun, harga kini mendekati area resistance penting di sekitar 62,90 hingga 63,48, yang berpotensi menahan kenaikan lebih lanjut. RSI berada di level overbought sekitar 71,62, menunjukkan potensi tekanan jual jangka pendek.
Pekan Penting bagi Kebijakan Moneter Global
Secara teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas di timeframe H4 masih berada dalam tren bearish. Level pivot utama berada di 4.160. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan diperkirakan berlanjut. Target berikutnya berada di area support 4.003, lalu 3.945, dan bisa melanjutkan ke 3.895.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan pola double top di area resistance 4.379, yang menjadi sinyal potensi pembalikan arah. Setelah gagal menembus level tersebut, harga mengalami penurunan tajam dan saat ini sedang melakukan retracement ke area 4.160–4.185, yang berdekatan dengan SMA 50 yang berfungsi sebagai resistance dinamis.
Pergerakan Oil pada timeframe H4 menunjukkan bullish kuat setelah menembus garis tren turun, dengan harga saat ini berada di sekitar level 61,69. Namun, RSI berada di area overbought sekitar 77,21 yang mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot utama berada di area 151.90, dan selama harga tetap bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dinilai masih terbuka. Resistance terdekat berada di 152.80, dan jika level ini berhasil ditembus, peluang penguatan lanjutan menuju 153.20–154.00 semakin besar.
Grafik XAU/USD pada timeframe H4 memperlihatkan pola double top di area resistance 4.379, dengan target penurunan sudah tercapai di kisaran 4.000 setelah sebelumnya berhasil menembus neckline di area 4.186, yang kini berubah fungsi menjadi resistance. Pola ini menandakan potensi pembalikan arah dari tren naik sebelumnya. Saat ini, harga bergerak di bawah SMA 50 yang berada di sekitar level 4.186, memperkuat indikasi bahwa tekanan jual masih mendominasi. Setelah penurunan tajam, harga tengah melakukan retracement menuju area 4.160–4.186 yang kini berperan sebagai zona resistance utama.
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan harga mulai berbalik arah setelah tren turun yang cukup panjang. Saat ini, harga telah menembus garis trendline turun dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini menandakan adanya perubahan momentum dari bearish ke bullish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil (WTI) masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 57,60. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan masih berlanjut untuk menguji area resistance 58,90–60,00.
Harga emas (XAU/USD) saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang berada di kisaran 4.186, menandakan perubahan arah tren jangka menengah ke sisi bearish. Level tersebut kini berfungsi sebagai resistance utama setelah sebelumnya menjadi support. Meski demikian, harga masih bertahan di atas garis trend line naik dan area support penting di sekitar 4.060.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih berada dalam tren turun yang jelas, di mana pergerakan harga terus berada di bawah garis SMA 50 yang kini bertindak sebagai resistance dinamis di sekitar area 58,04–58,83. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik, namun momentum kenaikan terlihat terbatas karena tekanan jual masih dominan.
