Pasar Global dan Prospek Ekonomi
Pasar saham global melonjak pada akhir pekan setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memberikan sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan September mendatang. Indeks S&P 500 naik 1,5%, Nasdaq Composite menguat 1,7%, sementara Dow Jones Industrial Average melonjak 2,2% dan mencetak rekor intraday terbaru.
Powell menyampaikan bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, meski ancaman inflasi masih ada. Pernyataan ini membuka ruang bagi keputusan pemangkasan suku bunga yang dinilai pasar sebagai sinyal dovish. Namun, analis menilai bahwa pemangkasan suku bunga saja tidak akan cukup untuk menopang reli pasar saham jika tidak diikuti dengan pemulihan momentum ekonomi.
Obligasi dan Dollar Melemah
Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tajam menyusul komentar Powell. Yield obligasi tenor dua tahun, yang sensitif terhadap perubahan kebijakan suku bunga, turun hampir 10 basis poin ke level 3,69%. Sementara itu, yield obligasi 10 tahun turun 6 basis poin menjadi 4,27%.
Dollar AS juga mengalami pelemahan signifikan. Indeks dollar turun 0,89% menjadi 97,73 dari posisi sebelumnya di sekitar 98,7. Euro menguat 0,97% ke level $1,1717, sedangkan terhadap yen Jepang, dollar melemah 1,1% ke posisi 146,74.
Pergerakan Pasar Eropa dan Asia
Pasar saham Eropa mengikuti tren positif meskipun lebih terbatas. Indeks STOXX 600 naik 0,4%, sedangkan imbal hasil obligasi Jerman turun 3 basis poin ke 2,72%.
Di Asia, bursa China menguat dengan indeks CSI 300 naik 2,1% didorong oleh kabar positif dari sektor teknologi, termasuk pembaruan model AI terbaru dari DeepSeek. Saham teknologi di Hong Kong juga menguat 2,7%. Sementara itu, data inflasi inti Jepang menunjukkan perlambatan dua bulan berturut-turut, meski tetap di atas target Bank of Japan, sehingga menjaga ekspektasi kenaikan suku bunga di masa depan.
Komoditas: Emas dan Minyak
Harga emas kembali menguat ke level $3.375 per ons, didukung oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga dan tingginya permintaan aset safe haven. Sejak April, emas berulang kali menguji level tertinggi $3.500 per ons. Trader kini memperkirakan kemungkinan tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, yang semakin menopang harga logam mulia.
Harga minyak mentah juga bergerak naik tipis. Brent crude naik 18 sen ke $67,85 per barel, sementara WTI AS menguat ke $63,78 per barel. Sentimen pasar tetap dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik, termasuk serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina yang meredupkan harapan tercapainya kesepakatan damai.
Prospek Pasar
Komentar Powell di simposium Jackson Hole menandai pergeseran fokus Fed terhadap risiko melambatnya pasar tenaga kerja dibanding ancaman inflasi. Hal ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin akan terjadi pada pertemuan Fed September mendatang. Namun, ketidakpastian global, termasuk tensi geopolitik Rusia-Ukraina, tetap menjadi faktor yang dapat mempengaruhi sentimen investor di minggu-minggu berikutnya.
WEEK AHEAD
(25 – 29 Agustus 2025)
Minggu depan, perhatian utama pasar akan tertuju pada arah kebijakan suku bunga global setelah Federal Reserve memberikan sinyal dovish dalam simposium Jackson Hole. Investor akan mencermati data ekonomi penting dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia Pasifik yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar.
Amerika: Data PCE, GDP, dan Laporan Keuangan Nvidia
Di Amerika Serikat, data Personal Income and Outlays Juli menjadi sorotan, dengan ekspektasi pendapatan pribadi naik 0,4% dan belanja konsumen tumbuh 0,5%. Indeks harga PCE, baik utama maupun inti, diperkirakan meningkat 0,3%. Selain itu, estimasi kedua GDP kuartal II akan dirilis, setelah proyeksi awal menunjukkan pertumbuhan 3% tahunan.
Pesanan barang tahan lama diprediksi turun 4%, meskipun angka inti di luar sektor transportasi diperkirakan stabil. Dari sektor perumahan, investor akan menunggu data penjualan rumah baru, indeks harga rumah S&P/Case-Shiller, dan penjualan rumah tertunda. Survei kepercayaan konsumen dari Conference Board dan University of Michigan juga akan menjadi acuan sentimen domestik. Beberapa indeks aktivitas regional seperti Chicago Fed, Chicago PMI, dan Dallas Fed akan melengkapi data.
Dari sisi korporasi, laporan keuangan Nvidia akan menjadi fokus global sebagai tolok ukur permintaan AI. Perusahaan ini diperkirakan melaporkan lonjakan laba 47% dengan proyeksi baru terkait permintaan chip, kebutuhan pusat data, serta dampak pembatasan perdagangan AS-China.
Di Kanada, data GDP kuartal II dan current account akan diawasi untuk menilai dampak tensi perdagangan dengan AS.
Eropa: Risalah ECB dan Inflasi Zona Euro
Di Eropa, perhatian akan tertuju pada risalah rapat ECB bulan Juli untuk mencari petunjuk apakah siklus pelonggaran moneter sudah berakhir setelah delapan kali pemangkasan dalam setahun terakhir. Data inflasi dari ekonomi utama kawasan juga akan menjadi sorotan: CPI Jerman diperkirakan naik ke 2,1%, Spanyol ke 2,8%, sementara Italia (1,7%) dan Prancis (1%) relatif stabil.
Selain itu, indikator sentimen bisnis Jerman seperti GfK consumer climate berpotensi naik dari posisi terendah empat bulan, namun indeks Ifo business climate diperkirakan turun ke level terendah tiga bulan. Tingkat pengangguran Jerman kemungkinan tetap di 6,3% dengan jumlah penganggur mendekati tiga juta, sementara penjualan ritel diperkirakan melanjutkan tren kenaikan.
Investor juga akan memperhatikan survei bisnis di Zona Euro, data pendaftaran mobil, serta klaim pengangguran di Prancis. Di kawasan lain, Swiss akan merilis GDP kuartal II dan indikator KOF, sementara Turki mengumumkan data pengangguran. Inggris menghadapi pekan yang relatif sepi dengan hanya survei perdagangan CBI dan data harga rumah Nationwide.
Asia Pasifik: Data PMI China dan Rangkaian Rilis Jepang
Di Asia, perhatian akan tertuju pada PMI resmi China untuk mendapatkan gambaran terbaru perekonomian terbesar kedua dunia. Data laba industri juga dinanti untuk mengukur dampak pemangkasan kapasitas terhadap margin keuntungan.
Jepang menghadapi pekan yang padat dengan rilis data produksi industri, penjualan ritel, pengangguran, kepercayaan konsumen, serta inflasi Tokyo.
Di Australia, risalah rapat kebijakan RBA akan menjadi perhatian, di tengah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bulan depan. Data CPI bulanan dan belanja modal juga dijadwalkan rilis.
Data Mingguan Perdagangan Emas (18 – 22 Agustus 2025)
Open : 3.338,56 High : 3.378,69 Low : 3.371,25 Close : 3.371,25 Range : 67,16
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 3.329 | R1 3.396 |
| S2 3.287 | R2 3.421 |
| S3 3.262 | R3 3.463 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Oil (18 – 22 Agustus 2025)
Open : 62,02 High : 63,91 Low : 61,44 Close : 63,77 Range : 2,47 OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 62,17 | R1 64,64 |
| S2 60,57 | R2 65,51 |
| S3 59,70 | R3 67,11 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 cenderung bearish, dengan level pivot di 3.341. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, potensi penurunan diperkirakan masih berlanjut menuju area support di kisaran 3.320–3.300.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga emas saat ini terlihat bergerak dalam tren menurun jangka pendek dengan membentuk lower high yang ditandai oleh garis tren turun merah. Posisi harga juga masih berada di bawah SMA 50, yang semakin menegaskan tekanan bearish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tanda pembalikan arah setelah harga menembus garis tren turun merah dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini memberi sinyal awal potensi penguatan menuju resistance 65,10 hingga 66,37, selama harga mampu bertahan di atas level 62,99. Indikator RSI berada di kisaran 60, mendukung momentum bullish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central melihat potensi kenaikan NZD/USD pada time frame H4. Level pivot berada di 0,5803. Jika harga bertahan di atas level ini, peluang rebound terbuka untuk menguji resistance 0,5844 – 0,5866.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga telah ini berhasil menembus trendline turun dan juga mendekati area resistance di 3.358 setelah memantul kuat dari support 3.315. Jika harga mampu bertahan di atas area ini, peluang kenaikan terbuka menuju resistance berikutnya di 3.375 hingga 3.390.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini sedang menguji area resistance di sekitar 62,99 bertepatan dengan SMA 50 yang masih menekan ke bawah. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, potensi penguatan terbuka menuju resistance berikutnya di 64,08 hingga 65,10.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 3.311. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan berlanjut dengan target terdekat di resistance 3.335, kemudian 3.345 hingga 3.358.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga masih bergerak dalam tekanan bearish dengan membentuk lower high yang sejalan dengan downtrend line. Area 3.345 menjadi level kritikal karena selain berfungsi sebagai resistance horizontal, juga bertepatan dengan garis tren turun yang membatasi kenaikan sejak awal Agustus. Selama harga bergerak di bawah area ini, peluang pelemahan masih terbuka dengan target ke support 3.301, lalu 3.280 hingga 3.267.
Pergerakan US Oil di time frame H4 terlihat bahwa harga masih berada dalam tren turun setelah tertahan cukup lama di bawah SMA 50. Saat ini harga mencoba bangkit dari level 62.09, namun kenaikan ini masih terlihat sebagai koreksi teknikal. Area 62.99 menjadi resistance terdekat sekaligus konfirmasi dari SMA 50, sehingga selama harga belum mampu menembus ke atas level tersebut, potensi pelemahan kembali terbuka dengan target ke 61,44 lalu 60,32 hingga 59,40.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/CAD pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 1.3795. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi kenaikan tetap terbuka dengan target awal di resistance 1.3825. Penembusan di atas level ini dapat membuka jalan bagi kenaikan lanjutan menuju area resistance 1.3840–1.3870.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga emas saat ini berada di bawah garis tren menurun dan juga di bawah SMA 50, menunjukkan tekanan bearish masih dominan. Level support terdekat berada di kisaran 3.323, jika tembus maka berpotensi melanjutkan pelemahan menuju 3.315 hingga 3.301.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak di bawah garis SMA 50 dan menunjukkan tren bearish yang cukup dominan. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik menuju area resistance di kisaran 63,58 hingga 64,33, namun tekanan jual diperkirakan kembali muncul jika gagal menembus level tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 1.3565. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan berpotensi berlanjut untuk menguji area support di 1.3520–1.3470.
