Market Summary
Pasangan mata uang EUR/USD bergerak dalam kisaran sempit di sekitar level 1.1760 pada sesi Asia hari Jumat, mencerminkan kinerja yang datar akibat minimnya sentimen pasar karena libur Hari Kemerdekaan di Amerika Serikat. Meskipun ada dorongan sementara untuk dollar AS dari data tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan, tren penguatan Euro dan kekhawatiran atas kebijakan tarif tetap membayangi pasar.
Dollar AS Melemah Meski Didukung Data Ketenagakerjaan
Dollar AS sempat menguat pada hari Kamis setelah laporan ketenagakerjaan menunjukkan penambahan 147.000 pekerjaan non-pertanian selama Juni, melampaui ekspektasi pasar sebesar 110.000. Namun, penguatan ini bersifat terbatas. Data juga menunjukkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor swasta melambat signifikan, hanya mencatatkan 74.000 pekerjaan baru—jauh di bawah rata-rata tiga bulan terakhir sebesar 115.000.
Situasi ini menciptakan pandangan yang beragam di kalangan investor. Meskipun angka utama NFP memberikan sedikit kelegaan, perlambatan di sektor swasta menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja AS mulai kehilangan momentum. Hal ini juga menambah tekanan pada Federal Reserve untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang.
Ketidakpastian Tarif Hambat Minat Terhadap Dollar AS
Dollar AS juga mengalami tekanan tambahan menjelang tenggat waktu 9 Juli, di mana Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan memberlakukan tarif baru terhadap negara-negara yang belum menyepakati perjanjian perdagangan dengan AS. Ketidakpastian terkait arah kebijakan perdagangan ini menurunkan minat investor terhadap aset berbasis dollar.
Seiring meningkatnya kekhawatiran atas utang AS dan dampak negatif tarif terhadap pertumbuhan ekonomi, sentimen terhadap dollar semakin melemah. Peluang bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga di bulan Juli kini naik menjadi 95,3%, menunjukkan ekspektasi pasar bahwa bank sentral belum akan segera menurunkan suku bunga meski tekanan perlambatan ekonomi mulai terasa.
Euro Menguat, ECB Khawatirkan Target Inflasi
Di sisi lain, Euro menunjukkan penguatan terhadap dollar AS. Namun, lonjakan nilai tukar Euro justru menimbulkan kekhawatiran baru di kawasan Eurozone.Penguatan mata uang tunggal Eropa dinilai dapat menekan inflasi. Kondisi ini menjauhkan inflasi dari target 2% yang ditetapkan oleh European Central Bank (ECB).
Muncul spekulasi bahwa ECB perlu memberikan sinyal lebih tegas terkait penguatan Euro. Hal ini penting agar tidak berdampak negatif terhadap harga dan daya saing ekspor kawasan tersebut. Mata uang yang terlalu kuat cenderung membuat produk ekspor lebih mahal. Akibatnya, daya saing di pasar global menurun. Pelaku usaha pun terdorong untuk menurunkan harga di pasar domestik.
Outlook EUR/USD Masih Rentan terhadap Sentimen Global
Secara keseluruhan, pasangan EUR/USD masih rentan terhadap perkembangan data ekonomi AS dan ketidakpastian kebijakan perdagangan global. Libur pasar AS memberikan jeda sejenak, namun ketegangan menjelang tanggal 9 Juli dan potensi perubahan sikap kebijakan moneter dari kedua sisi Atlantik akan tetap menjadi penggerak utama dalam jangka pendek.
Analisis Teknikal

Secara teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih berpeluang melanjutkan tren naik pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1745. Selama harga tetap berada di atas level ini, potensi kenaikan masih terbuka. Target kenaikan berada di area resistance 1.1810 hingga 1.1850.
Sebaliknya, jika harga turun di bawah 1.1745, tekanan jual kemungkinan meningkat. Ini membuka peluang penurunan lanjutan menuju area support di kisaran 1.1720 hingga 1.1700.
Resistance 1: 1.1810 Resistance 2: 1.1830 Resistance 3: 1.1850
Support1: 1.1745 Support 2: 1.1720 Support 3: 1.1700
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Setelah gagal menembus resistance kuat di area 3.366, harga XAU/USD mengalami koreksi dan saat ini sedang menguji support dinamis di sekitar level 3.323 yang bertepatan dengan posisi SMA 50. SMA 50 ini menjadi kunci penentu arah pergerakan selanjutnya; jika harga mampu bertahan di atasnya, maka potensi rebound menuju 3.342 hingga 3.366 masih terbuka.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga masih bergerak dalam struktur uptrend yang didukung oleh garis tren naik dan mulai pulih setelah koreksi tajam. Saat ini harga sedang bergerak di atas area support penting di 66,40 yang juga berdekatan dengan garis tren naik dan SMA 50. Selama support ini bertahan, potensi kenaikan tetap terbuka dengan target ke area resistance 67,85, lalu 69,39 hingga 71,32.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih cenderung berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 3.341. Selama harga bergerak di atas level tersebut, arah pergerakan selanjutnya berpotensi naik untuk menguji area resistance di kisaran 3.378–3.400.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga berhasil menembus trendline turun dan bergerak di atas garis SMA 50, mengindikasikan potensi perubahan tren ke arah bullish. Saat ini harga berada di area 3.350 dan telah menguji level support baru di 3.343. Jika momentum beli berlanjut, target selanjutnya berada di area resistance 3.372, 3.382, hingga 3.397. RSI yang mengarah ke atas mendekati level 60 juga mendukung peluang kelanjutan kenaikan. Namun, jika harga turun kembali di bawah 3.343, potensi koreksi ke 3.333 atau bahkan 3.323 bisa terjadi.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan sinyal awal penguatan setelah berhasil keluar dari fase konsolidasi (area kuning) dan menembus ke atas area resistance 66,40. Harga juga masih bergerak di atas garis tren naik (trendline biru), yang menjadi penopang utama dari struktur bullish saat ini. Selain itu, harga mulai menjauhi SMA 50 yang sebelumnya menjadi tekanan dinamis. RSI saat ini berada di sekitar level 63,68, mencerminkan momentum positif yang masih cukup sehat.
Dari sisi teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa GBP/USD berpotensi bergerak bearish dengan level pivot di 1.3730. Selama harga berada di bawah level ini, pasangan mata uang tersebut berpeluang melanjutkan pelemahan. Target penurunan berada di area support 1.3670 hingga 1.3600.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan potensi bullish, terlihat dari breakout garis tren merah ke atas, yang didukung oleh RSI yang keluar dari pola penurunan dan mendekati area overbought. Harga telah berhasil berada di atas SMA 50, yang berfungsi sebagai support dinamis dan memberikan indikasi penguatan lanjutan.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak dalam fase konsolidasi setelah koreksi tajam dari level puncak. Posisi harga saat ini berada di bawah SMA 50, yang menunjukkan tekanan bearish, meskipun garis tren biru sebagai support masih bertahan. RSI berada di bawah level 50, memberikan indikasi bahwa momentum masih cenderung negatif.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berada dalam tekanan bearish, dengan level pivot di 144.10. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut menuju area support di 142.30 hingga 141.70.
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan pemantulan dari zona support kuat di sekitar 3.245, mengindikasikan adanya minat beli yang signifikan. Saat ini, fokus akan tertuju pada level resistance di area 3.337-3.350. Jika harga mampu menembus area ini, peluang penguatan menuju target selanjutnya di 3.397 akan semakin besar. Namun, keberadaan garis tren menurun (trendline merah) menjadi tantangan penting yang harus dilewati untuk mengonfirmasi perubahan tren ke arah bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini bergerak dalam fase konsolidasi di zona 64.15 hingga 66.40, dengan dukungan dari trendline naik (garis biru) yang menahan penurunan lebih lanjut. Posisi harga yang berada di bawah SMA merah menunjukkan bahwa momentum bullish jangka pendek mulai melemah, meskipun tren naik secara keseluruhan masih tetap terjaga selama harga bertahan di atas trendline tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di 1.3740. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi pelemahan masih terbuka dengan target support terdekat di 1.3675. Jika level support ini berhasil ditembus, harga berpotensi melanjutkan penurunan menuju area support berikutnya di 1.3650 hingga 1.3635.
Pergerakan emas pada timeframe H4 menunjukkan tren bearish yang kuat, ditandai dengan harga bergerak di bawah garis moving average dan adanya pola lower highs dan lower lows. Tekanan jual terlihat signifikan setelah breakdown dari support di level 3.295.
