Peluang Trading Emas di Tengah Ketidakpastian Tarif AS
Peluang trading emas di tengah ketidakpastian tarif AS menjadi sorotan utama pada perdagangan Senin. Harga emas dunia melemah lebih dari 1% seiring investor menunggu kejelasan dari Gedung Putih terkait potensi tarif spesifik negara terhadap batangan emas. Fokus pasar kini bergeser ke data inflasi AS sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Spot gold tercatat turun 1,1% menjadi US$3.362,21 per ons pada pukul 08:39 GMT. Sebelumnya, harga sempat mencapai level tertinggi sejak 23 Juli pada Jumat. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melemah 2,1% menjadi US$3.417,30. Pada Jumat, harga bahkan menembus rekor US$3.534,10 akibat laporan bahwa Washington memberlakukan tarif pada impor batangan emas 1 kg.
Pasar Mengoreksi Euforia Tarif Emas AS
Tekanan jual pada emas terjadi seiring pasar mengoreksi lonjakan harga sebelumnya yang dipicu kekhawatiran tarif AS akan mengacaukan aliran perdagangan emas global. Gedung Putih pada Jumat menyatakan akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk memperjelas posisinya terkait tarif tersebut.
Selain faktor tarif, pelaku pasar juga mengantisipasi data inflasi konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Selasa. Tarif baru diperkirakan mendorong inflasi inti naik 0,3% secara bulanan, mengangkat laju tahunan menjadi 3,0%, jauh di atas target Fed sebesar 2%.
Prospek Suku Bunga Fed dan Dampaknya pada Emas
Apabila data CPI keluar lebih rendah dari perkiraan, ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada akhir tahun berpotensi mengangkat kembali harga spot gold ke atas level psikologis US$3.400. Emas cenderung diuntungkan saat suku bunga lebih rendah karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi.
Sebelumnya, laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan telah mendorong pasar memperkirakan hampir 90% peluang penurunan suku bunga pada September, serta setidaknya satu kali penurunan tambahan sebelum akhir 2025.
Ketidakpastian Politik AS dan Faktor Geopolitik Global
Pasar juga mencermati perkembangan politik di AS setelah Menteri Keuangan Scott Bessent dikabarkan mencari pengganti Ketua Fed Jerome Powell, termasuk di antaranya konsultan veteran dan mantan presiden Fed regional. Langkah ini memicu ketidakpastian kebijakan, terutama setelah berbulan-bulan tekanan dari Presiden Trump agar Fed memangkas suku bunga.
Di sisi geopolitik, tenggat tarif AS terhadap China yang akan berakhir Selasa diperkirakan kembali diperpanjang. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat untuk membahas potensi penghentian perang di Ukraina.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas di time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di US$3.380. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dengan target support terdekat di US$3.350. Penembusan di bawah support ini dapat membuka ruang penurunan lebih dalam menuju area US$3.340–US$3.322.
Sebaliknya, jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas US$3.380, tren berpotensi berbalik naik untuk menguji resistance di kisaran US$3.390–US$3.400.
Resistance 1: 3.380 Resistance 2: 3.390 Resistance 3: 3.400
Support1: 3.350 Support 2: 3.340 Support 3: 3.322
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas di time frame H4 saat berada di atas garis SMA 50, menunjukkan tren jangka menengah yang cenderung bullish. Area support utama berada di 3.374, 3.358, dan 3.344, sementara resistance kunci berada di 3.408, 3.434, dan 3.450. Indikator RSI berada di sekitar level 60, menandakan masih ada ruang kenaikan sebelum memasuki area overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 saat ini berada dalam tren turun yang jelas, terlihat dari formasi Channel down dan posisi harga yang berada di bawah SMA 50. Level support penting terletak di 63,05, 62,18, dan 6,.95, dengan area demand yang cukup lebar di sekitar zona 63,05–62,18 yang berpotensi menahan pelemahan harga sementara.
Pekan depan, investor akan terus memantau perkembangan ketegangan perdagangan, khususnya menjelang tenggat 12 Agustus untuk kesepakatan AS–China. Jika tidak ada kemajuan, tarif lebih dari 100% berpotensi diberlakukan. Isu geopolitik juga akan menjadi sorotan, dengan rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari solusi konflik di Ukraina.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/CAD pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 1.3765. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, peluang pelemahan berlanjut untuk menguji support terdekat di 1.3720. Jika support ini berhasil ditembus, penurunan berpotensi berlanjut menuju area 1.3700–1.3680.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bergerak dalam channel naik setelah berhasil menembus area resistance 3.374 dan 3.390 (yang saat ini menjadi area support), dengan dukungan SMA 50 yang kini mulai melengkung ke atas. RSI berada di kisaran 68, mendekati area overbought, yang mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek sebelum melanjutkan kenaikan.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat berada dalam tren turun yang dibatasi oleh channel menurun, dengan harga bergerak di bawah SMA 50 yang mengarah ke bawah. RSI berada di kisaran 32,41, mendekati area oversold, yang membuka peluang terjadinya rebound jangka pendek.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih berpotensi melanjutkan tren bullish pada time frame H4. Level pivot berada di $3.370. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka. Target kenaikan berada di area resistance $3.397–$3.420.
Pergerakan emas pada time frame H4 mengalami koreksi setelah gagal menembus resistance di 3.390, dan saat ini bergerak sideways dalam area konsolidasi. Meskipun terjadi tekanan turun, harga masih bertahan di atas zona support 3.358–3.350, yang menjadi level kunci untuk menjaga struktur teknikal tetap netral-bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 sebelumnya sempat rebound dari area support 64,99 dan naik menuju resistance 66,37–67,52, namun gagal menembusnya dan kembali mengalami tekanan turun. Saat ini harga berada di zona support 63,98–63,05, yang menjadi area penentuan arah selanjutnya. Selama harga bertahan di atas zona ini, masih ada peluang untuk terjadi pantulan teknikal, terlebih RSI sudah mendekati area oversold.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil masih berpotensi bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 65,50. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan dapat berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 66,95–68,20.
Pergerakan emas pada timeframe H4, terlihat harga saat ini berada di atas SMA 50, menunjukkan kecenderungan bullish jangka menengah. Namun, harga terlihat mengalami konsolidasi di area resistance 3.390. Indikator RSI berada di level 64.87 dan mulai mendatar mendekati zona overbought, mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4, harga terlihat berada di bawah SMA 50, menunjukkan tren bearish masih mendominasi. Saat ini harga tertahan di area support sekitar 64,72 dengan RSI mendekati level oversold di 31.57, mengindikasikan potensi pullback jangka pendek ke area resistance 66,37 atau 67,52.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih berada dalam tekanan bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 1.3330. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan tetap terbuka menuju area support di 1.3220 hingga 1.3140.
