Pasar saham global mencatatkan penguatan pada hari Rabu, didorong oleh meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Sentimen risiko membaik secara signifikan, mendorong reli pada saham-saham global meskipun indeks utama di Wall Street bergerak variatif. Sementara itu, dollar AS mulai pulih setelah tekanan dalam beberapa sesi sebelumnya, dan harga emas melemah tajam seiring berkurangnya daya tarik aset safe haven.
Indeks MSCI global naik 0,23% ke level 873,24, mencerminkan optimisme investor yang kembali masuk ke pasar saham. Di AS, indeks Nasdaq memimpin penguatan dengan naik 0,72% ke 19.146,81, sementara S&P 500 menguat tipis 0,10% ke 5.892,58. Namun, Dow Jones justru terkoreksi 0,21% ke 42.051,06. Di sisi lain, pasar Eropa mengalami jeda teknikal setelah reli beruntun; indeks STOXX 600 Eropa turun 0,24%, mencatatkan penurunan pertama dalam lima sesi terakhir.
Perbaikan hubungan dagang antara AS dan China membawa angin segar ke pasar keuangan global. Investor merespons dengan meningkatnya selera risiko, dan kekhawatiran terhadap konflik dagang global mulai mereda. Namun demikian, masih terdapat ketidakpastian mengenai prospek kebijakan tarif di masa depan, sebab tarif AS terhadap barang-barang China tetap lebih tinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Data inflasi konsumen AS yang dirilis sebelumnya lebih lemah dari ekspektasi, turut meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi lonjakan harga akibat tarif. Namun, pelaku pasar tetap waspada terhadap kemungkinan naiknya harga barang impor, yang dapat menunda rencana pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Wakil Ketua The Fed menyatakan bahwa inflasi menunjukkan kemajuan menuju target 2%, tetapi risiko kenaikan harga akibat pajak impor tetap menjadi perhatian.
Di pasar mata uang, dollar AS menguat 0,14% terhadap sekeranjang mata uang utama, setelah sebelumnya melemah akibat ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik. Euro melemah 0,15% ke $1,1167, sementara poundsterling turun 0,38% ke $1,3253. Menariknya, survei fund manager global dari Bank of America menunjukkan bahwa pada bulan Mei, posisi investor terhadap dollar AS berada pada level underweight terbesar dalam 19 tahun terakhir, mencerminkan minimnya minat terhadap aset AS di tengah kebijakan perdagangan yang agresif.
Pasar obligasi AS mencatat kenaikan imbal hasil menjelang rilis data ekonomi penting dan pembahasan defisit anggaran di Kongres. Imbal hasil obligasi zona euro stabil setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam beberapa pekan, didorong oleh meredanya tensi dagang.
Di pasar komoditas, harga minyak melemah akibat meningkatnya persediaan minyak mentah AS. Minyak Brent turun 0,81% ke $66,09 per barel, dan WTI turun 0,82% ke $63,15 per barel. Harga emas turun tajam seiring menguatnya selera risiko; emas spot anjlok 2,07% ke $3.180,07 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup melemah 1,8% ke $3.188,3.
Di Asia, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik (di luar Jepang) menguat 1,56% ke 614,33. Namun, indeks Nikkei Jepang turun tipis 0,14% ke 38.128,13. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak tajam di tengah optimisme regional terhadap kesepakatan dagang.
Ke depan, pelaku pasar akan mencermati data penjualan ritel AS yang dijadwalkan rilis Kamis ini, serta perkembangan negosiasi antara Ukraina dan Rusia di Istanbul yang diharapkan dapat menghasilkan kemajuan dalam konflik berkepanjangan tersebut
Prospek Harga Emas Hari Kamis (15/05)
Pergerakan harga emas pada time frame H4 saat ini berada dalam tekanan bearish setelah gagal bertahan di atas area support 3.225 dan bergerak mendekati area oversold dengan RSI berada di bawah level 30. Jika harga mampu bertahan di atas 3.151 dan membentuk pantulan naik, ada potensi koreksi menuju resistance 3.225 hingga 3.265.
Namun, jika tekanan jual berlanjut dan support 3.151 ditembus, maka area 3.123 hingga 3.103 menjadi target penurunan selanjutnya. Sementara itu, posisi harga berada di bawah garis SMA 50, mengindikasikan tren jangka menengah yang masih cenderung lemah.
Data Perdagangan pada hari Rabu (14/05)
Open: 3.252,35 High: 3.257,14 Low: 3.167,90 Close: 3.180,05 Range: 89,24
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.225 R2 3.265 R3 3.298
S1 3.151 S2 3.123 S3 3.103
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.170 |
| Profit Target Level | 3.200 |
| Stop Loss Level | 3.150 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.225 |
| Profit Target Level | 3.190 |
| Stop Loss Level | 3.244 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (15/05)
Pergerakan US Oil pada grafik H4 mengalami penurunan setelah kenaikan tajam sebelumnya. Harga saat ini sedang menguji area support dinamis berupa trendline naik. Jika tekanan jual berlanjut, maka support terdekat yang berpotensi diuji berada di level 60,98, diikuti oleh SMA 50 di sekitar 60,21.
Selama harga masih bertahan di atas area support tersebut, peluang rebound tetap terbuka, terutama jika harga kembali menembus resistance 62,85 untuk melanjutkan penguatan menuju 63,84. RSI yang masih berada di atas level 40 menunjukkan bahwa momentum belum sepenuhnya berpihak ke seller.
Data perdagangan pada hari Rabu (14/05)
Open: 63,59 High: 63,64 Low: 62,72 Close: 62,88 Range: 0,92
OIL INTRADAY AREA
R1 62,27 R2 62,85 R3 63,84
S1 60,98 S2 60,21 S3 59,29
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 61,00 |
| Profit Target Level | 62,00 |
| Stop Loss Level | 60,20 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 62,27 |
| Profit Target Level | 61,10 |
| Stop Loss Level | 63,00 |
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih memiliki potensi untuk bergerak bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3290. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju resistance terdekat di 1.3370. Jika resistance ini berhasil ditembus, target berikutnya berada di area 1.3400-1.3420.
Pergerakan harga emas pada grafik H4 saat ini menunjukkan pola pemantulan setelah sebelumnya mengalami tekanan bearish yang cukup tajam. Harga tengah bergerak naik dari area support di sekitar 3.202, namun masih tertahan di bawah resistance minor di area 3.280. SMA 50 yang melandai ke bawah menunjukkan tren jangka menengah yang masih bearish. RSI berada di kisaran 40,58, menandakan momentum masih lemah dan belum mengindikasikan potensi pembalikan tren secara signifikan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan penguatan signifikan dengan harga saat ini menguji area resistance di sekitar 64,16 setelah sebelumnya menembus beberapa level resistance minor. Namun, terdapat sinyal peringatan dari indikator RSI yang menunjukkan bearish divergence, yaitu ketika harga membentuk puncak yang lebih tinggi tetapi RSI justru membentuk puncak yang lebih rendah. Kondisi ini mengindikasikan potensi melemahnya momentum naik dan kemungkinan terjadinya koreksi harga dalam waktu dekat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih berpeluang bullish dengan level pivot di 147,60. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, kenaikan masih bisa berlanjut untuk menguji area resistance di 148,65–149,50.
Pergerakan emas pada grafik H4 terlihat harga saat ini berada dalam fase konsolidasi setelah mengalami tekanan turun tajam dari level tertinggi sebelumnya. Pergerakan harga masih berada di bawah garis SMA 50, yang menunjukkan tekanan bearish jangka menengah masih dominan. Level support kuat berada di kisaran 3.202 dan 3.176, dengan level support kunci terakhir di 3.151. Jika harga gagal bertahan di atas 3.249 dan kembali melemah, maka potensi penurunan menuju area support tersebut semakin besar.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas masih cenderung bearish pada kerangka waktu H4, dengan level pivot berada di $3.287. Selama harga tetap bergerak di bawah level tersebut, kemungkinan besar harga akan terus melemah dengan support terdekat di $3.202. Jika level support ini berhasil ditembus, penurunan lanjutan diperkirakan akan berada di kisaran $3.150 hingga $3.105.
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan tekanan jual yang masih dominan setelah gagal bertahan di atas area support 3.309 yang kini berubah menjadi resistance. Penurunan harga ini dikonfirmasi oleh pola channel menurun yang terbentuk dan penembusan ke bawah garis SMA 50, yang memperkuat potensi kelanjutan tren bearish dalam jangka pendek.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan momentum bullish yang kuat setelah berhasil menembus ke atas area resistance kunci di 60,68 dan SMA 50. Kenaikan ini membuka peluang lanjutan menuju target resistance berikutnya di area 61,77 hingga 62,78. RSI berada di level 68.49, mendekati area overbought, namun belum menunjukkan tanda-tanda pelemahan sehingga ruang kenaikan masih terbuka.
Fokus pasar minggu depan akan tertuju pada negosiasi perdagangan AS dengan China, diikuti oleh data ekonomi penting dan pernyataan para pejabat bank sentral yang berpotensi memberikan volatilitas tinggi di pasar keuangan. Berikut rincian dari data-data ekonomi yang akan dirilis pekan depan:
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di $3.330. Selama harga tetap bergerak di bawah level ini, tren penurunan diperkirakan akan berlanjut, dengan target berikutnya menguji area support di kisaran $3.290 hingga $3.252.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tanda-tanda penguatan setelah berhasil menembus ke atas area resistance minor dan saat ini diperdagangkan di atas SMA 50, yang mulai melandai dan berpotensi menjadi support dinamis baru. RSI(14) berada di sekitar level 61,54, menandakan bahwa momentum bullish cukup kuat namun belum masuk ke zona overbought, sehingga masih ada ruang untuk kenaikan lanjutan.
