FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Bursa saham Wall Street menguat tajam pada perdagangan Kamis, ditopang oleh laporan keuangan solid dari raksasa teknologi yang mendorong selera risiko investor. Ketiga indeks utama AS mengawali bulan Mei dengan penguatan signifikan, di mana Nasdaq memimpin kenaikan dengan lonjakan 1,5% setelah Meta Platforms dan Microsoft membukukan kinerja kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi. Sementara itu, indeks S&P 500 memperpanjang reli menjadi delapan hari berturut-turut, mencatatkan rekor kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus 2024.
Kinerja kuat saham teknologi berhasil meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi yang sempat mencuat beberapa pekan lalu, khususnya pasca pengumuman tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April yang sempat mengguncang pasar global. Sentimen investor juga mendapat angin segar dari lebih dari separuh emiten S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan, di mana sekitar 74% di antaranya melampaui ekspektasi analis. Pasar kini menanti laporan dari Apple dan Amazon yang dijadwalkan rilis setelah penutupan, menyusul sederet raksasa teknologi lain yang sudah melaporkan hasil kinerja mereka.
Di sisi ekonomi, data menunjukkan aktivitas manufaktur AS masih berada dalam fase kontraksi, sementara klaim pengangguran mingguan naik lebih tinggi dari perkiraan analis. Meski demikian, pelaku pasar tampaknya lebih fokus pada kabar positif dari sektor korporasi ketimbang kekhawatiran makroekonomi jangka pendek.
Di pasar mata uang, dollar AS menguat terhadap yen setelah Bank of Japan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi, memperkecil kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Indeks dollar naik 0,52% ke level 100,19, sementara dollar menguat 1,72% terhadap yen di level 145,53. Di sisi lain, euro melemah 0,34% ke $1,1289. Secara keseluruhan, dollar masih mencatat pelemahan sekitar 8,5% terhadap sekeranjang mata uang utama sepanjang tahun ini.
Imbal hasil obligasi AS bertenor panjang mengalami kenaikan seiring data manufaktur yang menunjukkan tekanan rantai pasok akibat tarif, sehingga memperkecil peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat. Yield obligasi 10-tahun naik 4,3 basis poin ke 4,218%, sedangkan yield obligasi 30-tahun naik 4,5 basis poin ke 4,7248%. Untuk tenor pendek 2-tahun, yield melonjak 8 basis poin ke 3,701%.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah AS berbalik menguat dan ditutup naik 1,77% di $59,24 per barel, sementara Brent menguat 1,75% ke $62,13 per barel, seiring meredanya kekhawatiran akan pelemahan permintaan. Sebaliknya, harga emas mengalami tekanan dan turun ke level terendah dua minggu terakhir akibat mencairnya ketegangan perdagangan. Emas spot turun 1,82% ke $3.227,78 per ons, sementara emas berjangka AS terkoreksi 2,76% menjadi $3.213,80 per ons.
Prospek Harga Emas Hari Jumat (02/05)
Pergerakan emas pada time fram H4 terlihat harga sebelumnya bergerak dalam fase konsolidasi yang ditandai oleh area kotak kuning. Setelah beberapa kali gagal menembus batas atas dan bawah zona tersebut, akhirnya harga melakukan breakout ke bawah dengan menembus support penting di level 3.260, yang kini berubah menjadi resistance. Penembusan ini mengindikasikan pergeseran sentimen pasar ke arah bearish.
Saat ini, harga sedang melakukan pullback ke area 3.260. Area ini menjadi titik krusial; jika harga gagal menembusnya dan membentuk rejection, maka potensi kelanjutan tren turun sangat terbuka dengan target di support selanjutnya yaitu 3.202, 3.170, hingga 3.137.
Dari sisi indikator, RSI (14) berada di level sekitar 38, yang menunjukkan momentum masih lemah dan belum masuk area oversold, mendukung peluang penurunan lanjutan. Selama harga tertahan di bawah SMA 50 dan resistance 3.260, tekanan bearish diperkirakan tetap dominan.
Data Perdagangan pada hari Kamis (01/05)
Open: 3.288,36 High: 3.290,12 Low: 3.201,76 Close: 3.230,71 Range: 88,36
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.260 R2 3.286 R3 3.314
S1 3.202 S2 3.170 S3 3.137
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.205 |
| Profit Target Level | 3.240 |
| Stop Loss Level | 3.190 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.260 |
| Profit Target Level | 3.220 |
| Stop Loss Level | 3.290 |
Prospek Harga Minyak Hari Jumat (02/05)

Pergerakan US Oil pada time frame H4 saat ini sedang dalam fase pullback setelah mengalami penurunan tajam dan menembus area support sebelumnya. Harga terlihat mencoba naik menuju area resistance di sekitar 60.11, yang juga berdekatan dengan garis SMA 50 (garis merah), dan berpotensi menjadi zona resistance dinamis yang cukup kuat. Selama harga tertahan di bawah SMA 50 dan level resistance 60.11, maka struktur tren turun jangka menengah masih valid, dan potensi penurunan kembali ke level 57.92, 56.36, hingga 55.09 tetap terbuka.
Dari sisi momentum, RSI (14) berada di sekitar level 40.72, menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit pemulihan, kekuatan beli belum dominan dan belum ada sinyal pembalikan tren yang meyakinkan. Oleh karena itu, skenario yang lebih mungkin saat ini adalah pullback terbatas sebelum penurunan berlanjut, kecuali jika harga mampu menembus dan bertahan di atas area 60.11–61.45.
Data perdagangan pada hari Kamis (01/05)
Open: 58,25 High: 59,44 Low: 56,36 Close: 58,98 Range: 3,08
OIL INTRADAY AREA
R1 60,11 R2 61,45 R3 62,63
S1 57,92 S2 56,36 S3 55,09
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 58,00 |
| Profit Target Level | 60,00 |
| Stop Loss Level | 57,50 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 60,10 |
| Profit Target Level | 58,50 |
| Stop Loss Level | 61,50 |
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih memiliki kecenderungan bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 143.60. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi pergerakan selanjutnya adalah naik untuk menguji resistance di kisaran 144.75-145.60.
Pergerakan emas pada timeframe H4 terlihat bahwa harga sedang bergerak sideways dalam zona konsolidasi yang ditandai area kuning, dengan batas atas sekitar 3.314 dan batas bawah di kisaran 3.260. Saat ini harga bergerak di bawah garis SMA 50, menunjukkan tekanan bearish jangka menengah. RSI 14 berada di level 41,16 yang masih berada di bawah level netral 50, mengindikasikan momentum bearish masih mendominasi.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 di atas terlihat bahwa harga dalam tren turun dan saat ini berada di bawah garis SMA 50, menandakan dominasi tekanan bearish. Namun, terbentuk candlestick inverted hammer pada area support 57,92 yang mengindikasikan potensi reversal atau perlawanan dari buyer. Selain itu, indikator RSI 14 berada di level 26,34 dan mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah dari wilayah oversold, memperkuat peluang koreksi naik. Jika harga berhasil menembus resistance 59,04, maka potensi kenaikan dapat berlanjut menuju 60,11 hingga 61,12. Sebaliknya, kegagalan bertahan di atas support 57,92 bisa membuka jalan penurunan lanjutan menuju 56,710 hingga 56,03.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot di 3.303. Selama harga tetap berada di bawah level ini, pergerakan diperkirakan akan melanjutkan tren turun menuju area support di kisaran 3.264–3.225.
Pergerakan emas di time frame H4 saat ini sedang bergerak sideways di bawah resistance dinamis SMA 50 yang berada di level 3.342, mengindikasikan tekanan bearish masih dominan. RSI (14) berada di bawah level 50, tepatnya di 48,89, mendukung potensi pelemahan lebih lanjut. Selama harga tetap di bawah SMA 50 dan tidak mampu break resistance 3.342, maka tekanan jual berpotensi mendorong harga turun ke area support 3.285 hingga 3.260,00.
Pergerakan US Oil terlihat bahwa saat ini harga berada dalam tekanan bearish setelah gagal bertahan di atas SMA 50, yang kini berada di kisaran 62,53 dan berfungsi sebagai resistance dinamis. RSI (14) turun mendekati area oversold (32,06), mengindikasikan momentum pelemahan masih kuat namun mendekati potensi jenuh jual.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD memiliki potensi untuk tetap bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.1375. Selama harga bertahan di atas level tersebut, penguatan kemungkinan akan berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 1.1425–1.1480.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak di atas garis SMA (50), menunjukkan tren bullish jangka menengah. Indikator RSI berada di level 53,66, mengindikasikan momentum netral cenderung bullish, dengan ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum mencapai kondisi overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada di bawah SMA (50), menunjukkan tren bearish jangka menengah. Indikator RSI berada di level 43,54, mendekati zona oversold namun masih dalam area netral, menunjukkan momentum bearish yang kuat.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak di sekitar area 3.311 setelah mengalami penurunan dari puncak sebelumnya. Terlihat harga sedang menguji area resistance minor di sekitar 3.329, dengan kemungkinan skenario naik ke 3.371 dan 3.410 jika berhasil breakout ke atas. Jika gagal menembus resistance tersebut, harga berpotensi turun kembali ke support di 3.285, 3.260 hingga 3.230. Garis SMA 50 (merah) saat ini berada sedikit di atas harga, mengindikasikan tekanan bearish jangka pendek, sementara indikator RSI 14 menunjukkan nilai 45,97, yang berarti momentum netral-cenderung lemah tanpa adanya kondisi overbought atau oversold.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak di sekitar level 63,26 setelah perlahan bangkit dari tekanan bearish sebelumnya. Harga saat ini mencoba bertahan di atas garis SMA 50, yang mulai mendatar, menunjukkan potensi perubahan momentum. Jika harga mampu menembus resistance 64,17, peluang penguatan lebih lanjut terbuka menuju area 64,89 hingga 65,96.
Minggu depan, fokus utama pasar akan tertuju pada sejumlah data ekonomi berdampak tinggi yang tercantum dalam kalender, terutama data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat. Berikut adalah sorotan utama dari minggu mendatang:
