FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pasar keuangan global pada Jumat ditandai dengan pergerakan terbatas, seiring libur Hari Jumat Agung yang membuat aktivitas perdagangan relatif sepi. Dolar AS tetap stabil terhadap mata uang utama lainnya, meskipun masih berada dekat level terendah tiga tahun. Tekanan terhadap dolar muncul akibat kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari kebijakan tarif dan ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Trump. Meski demikian, sentimen pasar mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, terutama setelah AS mengadakan pembicaraan perdagangan dengan beberapa mitra utama, termasuk Jepang dan Italia. Presiden Trump juga mengisyaratkan kemungkinan penurunan ketegangan perdagangan dengan China, dengan menyatakan bahwa ia tidak ingin tarif semakin meningkat dan mungkin mempertimbangkan pengurangannya di masa mendatang.
Namun, dinamika kebijakan moneter AS turut menjadi perhatian. Trump kembali mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang dinilai terlalu lamban dalam memangkas suku bunga. Powell sendiri menyatakan bahwa Fed akan memantau dampak tarif dengan hati-hati sebelum mengambil tindakan. Di sisi lain, data ekonomi menunjukkan penurunan klaim pengangguran ke level terendah dalam dua bulan, mencerminkan kekuatan pasar tenaga kerja yang solid.
Pasar saham Wall Street pada Kamis ditutup dengan hasil beragam. Saham Eli Lilly melonjak 14% setelah perusahaan tersebut melaporkan hasil uji coba yang menjanjikan untuk obat diabetes baru mereka, sementara Apple berhasil naik 1,4% di tengah pemulihan dari kerugian sebelumnya. Namun, saham UnitedHealth jatuh 22% setelah menurunkan proyeksi laba tahunan akibat meningkatnya biaya medis. Penurunan ini turut menyeret Dow Jones Industrial Average turun 1,33% ke level 39.142,23 poin. Nasdaq juga terkoreksi 0,13%, sementara S&P 500 berhasil mencatat kenaikan tipis sebesar 0,13% ke 5.282,70 poin.
Perdagangan minggu ini menunjukkan volatilitas yang signifikan, dengan indeks utama mencatat penurunan mingguan. S&P 500 turun 1,5%, Nasdaq kehilangan 2,6%, dan Dow Jones anjlok 2,7%. Sentimen pasar terus bergejolak akibat ketidakpastian terkait kebijakan tarif yang berubah-ubah.
Di pasar komoditas, harga minyak mencatat kenaikan hampir 2% pada Rabu, didorong kekhawatiran terhadap pasokan global setelah AS mengeluarkan sanksi baru terhadap importir minyak Iran, termasuk kilang di China. Harga minyak mentah Brent ditutup pada $65,85 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat ke $62,47 per barel, level tertinggi sejak awal April. Di sisi lain, data stok minyak mentah AS menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan, sementara persediaan bensin dan distilat menurun, memberikan dukungan tambahan bagi harga minyak.
Sementara itu, emas mengalami tekanan setelah mencapai rekor tertinggi sebelumnya, dengan harga turun di bawah $3.330 per ons. Investor tampaknya mengambil keuntungan di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan AS yang terus berubah, termasuk potensi tarif baru di sektor teknologi dan farmasi.
Fokus investor kini tertuju pada perkembangan lebih lanjut dalam negosiasi perdagangan AS-China dan dampak potensial dari kebijakan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global. Ketidakpastian tetap menjadi tema utama, baik di pasar keuangan maupun komoditas.
Prospek Harga Emas Hari Senin (21/04)
Pergerakan emas di time frame 4 jam terlihat bahwa harga saat ini berada dalam tren naik yang signifikan. Harga telah menembus level pivot point (PP) di 3.322,23 dan mendekati resistance pertama (R1) di 3.360,40. Tren ini menunjukkan dominasi tekanan beli di pasar. Namun, indikator RSI berada di level 74,16, mengindikasikan bahwa pasar telah memasuki area overbought, yang sering menjadi sinyal awal potensi koreksi atau konsolidasi.
Jika momentum bullish terus berlanjut dan harga mampu menembus level R1, target berikutnya adalah resistance kedua (R2) di 3.395,94. Selanjutnya, jika momentum tetap terjaga, resistance ketiga (R3) di 3.434,11 akan menjadi target potensial. Sebaliknya, jika harga tidak mampu bertahan di atas R1, koreksi kemungkinan besar akan membawa harga kembali ke level pivot point di 3.322,23, atau bahkan menuju support pertama (S1) di 3.286,69.
Sinyal overbought pada RSI mengingatkan akan potensi koreksi dalam waktu dekat, terutama jika pasar kehilangan momentum beli. Support kedua (S2) di 3.248,52 dan support ketiga (S3) di 3.212,98 akan menjadi level kunci jika terjadi penurunan lebih lanjut. Kondisi tren utama tetap bullish selama harga berada di atas PP, tetapi waspadai volatilitas tinggi yang mungkin terjadi di level resistance utama. Sinyal bullish juga terllihat dari harga yang bergerak di atas SMA 50.
Data Perdagangan pada hari Kamis (17/04)
Open: 3.343,40 High: 3.357,76 Low: 3.284,05 Close: 3.324,87 Range: 73,71
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.360,40 R2 3.395,94 R3 3.434,11
S1 3.286,69 S2 3.248,52 S3 3.212,98
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.323 |
| Profit Target Level | 3.360 |
| Stop Loss Level | 3.285 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.395 |
| Profit Target Level | 3.365 |
| Stop Loss Level | 3.435 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (21/04)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga bergerak dalam tren naik jangka pendek, didukung oleh garis tren (trendline) naik berwarna biru. Saat ini harga juga berada di atas SMA 50, mengindikasikan momentum bullish yang masih terjaga. Level pivot point berada di 63,25, sementara area resistance terdekat (R1) di 64,54 sudah mulai diuji. Jika mampu menembus dan bertahan di atas R1, ada potensi penguatan lebih lanjut menuju resistance berikutnya di 65,46 hingga 66,75.
Sebaliknya, apabila terjadi koreksi, support terdekat berada di kisaran 62,33 hingga 61,61. Selama harga bertahan di atas trendline naik dan pivot point, peluang penguatan masih lebih dominan. RSI berada di level 59,17, mendekati area overbought namun belum menunjukkan sinyal jenuh beli yang kuat, sehingga ruang kenaikan masih terbuka dalam jangka pendek.
Data perdagangan pada hari Kamis (17/04)
Open: 61,95 High: 64,16 Low: 61,95 Close: 63,63 Range: 2,21
OIL INTRADAY AREA
R1 64,54 R2 65,46 R3 66,75
S1 62,33 S2 61,04 S3 60,12
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 61,05 |
| Profit Target Level | 62,20 |
| Stop Loss Level | 60,00 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 64,50 |
| Profit Target Level | 63,50 |
| Stop Loss Level | 65,50 |
Minggu mendatang, perhatian pasar global akan tertuju pada sejumlah data ekonomi utama serta perkembangan lebih lanjut terkait ketegangan perdagangan internasional. Ketidakpastian mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat terus memicu volatilitas di berbagai kelas aset, terutama di tengah ancaman eskalasi tarif di luar janji untuk mencapai kesepakatan dagang.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan potensi pergerakan bullish pada harga emas di time frame H4, dengan level pivot berada di 3.312. Selama harga bertahan di atas level ini, kenaikan diperkirakan dapat berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 3.360-3.423.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren bullish, dengan harga mendekati resistance R1 di 3.377,47. Resistance ini menjadi level kunci yang menentukan apakah tren bullish akan berlanjut. Indikator RSI berada di level overbought (83,95), menunjukkan potensi koreksi jika momentum bullish melemah.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan fase pemulihan setelah tekanan jual yang cukup tajam sebelumnya. Saat ini harga bergerak naik membentuk higher low, yang ditopang oleh trendline (garis biru) sebagai support dinamis. Harga juga mendekati area resistance penting di 62.67, yang apabila berhasil ditembus dapat membuka potensi kenaikan lanjutan menuju 63.75 hingga 64.89.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/CHF masih berada dalam tekanan bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 0.8230. Selama harga bergerak di bawah level ini, tren penurunan diperkirakan berlanjut dengan target menuju area support di kisaran 0.8130 hingga 0.8070.
Pergerakan harga emas pada grafik H4 menunjukkan momentum bullish yang kuat setelah berhasil breakout dari area konsolidasi di sekitar level 3.213 dan kini menguji resistance di 3.245 yang juga bertepatan dengan level Fibonacci 100.0%. Jika breakout ini valid dan harga mampu bertahan di atas level tersebut, maka potensi kenaikan selanjutnya mengarah ke area 3.277 (Fibonacci 161.8%) dan target jangka menengah berada di 3.328 (Fibonacci 261.8%).
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish setelah gagal menembus resistance di level 61,71 yang juga bertepatan dengan area Fibonacci 38,2% serta tertahan di bawah garis SMA 50, mengindikasikan dominasi seller masih kuat. RSI berada di level 46,87, mendekati zona netral namun cenderung turun, memperkuat potensi pelemahan lanjutan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/CAD berpeluang bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3830. Selama harga tetap berada di atas level ini, terdapat potensi kenaikan untuk menguji area resistance di kisaran 1.3890 hingga 1.3970.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada di area pivot point (PP) di level 3.216,93, yang dapat berfungsi sebagai zona penentu arah pergerakan berikutnya. Jika harga mampu bertahan di atas pivot point, maka ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance pertama (R1) di 3.240,61, bahkan hingga resistance kedua (R2) di 3.269,50. Resistance ketiga (R3) di 3.293,18 akan menjadi target lebih jauh jika momentum bullish tetap kuat.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih memiliki kecenderungan bullish dengan level pivot di 3.190. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan dapat berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 3.245–3.325.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish dengan harga saat ini berada di atas pivot point di 3.218,76. Jika harga mampu bertahan di atas level support pertama di 3.192,11, maka ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menguji resistensi pertama di 3.261,34. Apabila level tersebut berhasil ditembus, target berikutnya adalah 3.287,99 (R2) dan 3.330,57 (R3).
