Peluang Trading Emas Jelang Voting Reopening Pemerintah AS
Peluang trading emas jelang voting reopening pemerintah AS menjadi fokus utama para pelaku pasar. Harga emas stabil pada Rabu, dengan spot gold berada di kisaran 4.130 per ounce dan futures Desember naik 0,5% ke $4.137,20 per ounce. Investor menunggu hasil pemungutan suara di DPR AS atas kesepakatan pembukaan kembali pemerintahan federal. Keputusan ini dinilai dapat memberikan kejelasan terhadap data ekonomi dan arah kebijakan suku bunga The Fed.
Stabilitas Harga Emas Sebelum Potensi Kenaikan Baru
Menurut analis, pasar saat ini berada dalam fase menunggu kejelasan kapan data ekonomi AS akan kembali dirilis pasca penutupan pemerintah. Meski bergerak stabil, tren harga emas masih menunjukkan arah uptrend. Secara struktural, tidak ada perubahan signifikan yang mengubah prospek jangka panjang emas.
Sejak awal tahun, harga emas telah naik lebih dari 57% dan sempat mencapai rekor tertinggi $4.381,21 per ounce pada 20 Oktober. Kenaikan ini didorong oleh ketegangan geopolitik, kekhawatiran ekonomi global, pelonggaran kebijakan moneter The Fed, serta arus masuk kuat ke ETF berbasis emas.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Dorong Minat Terhadap Emas
Reopening pemerintah AS diharapkan segera terlaksana setelah Senat menyetujui kesepakatan pendanaan kembali pada awal pekan. Sementara itu, data ekonomi menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, dengan perusahaan AS memangkas rata-rata lebih dari 11.000 pekerjaan per minggu hingga akhir Oktober.
Ekspektasi terhadap kebijakan moneter kini bergeser. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya naik menjadi 67%, dari 62% sehari sebelumnya. Kondisi ini memperkuat peluang trading emas jelang voting reopening pemerintah AS karena investor mencari aset lindung nilai di tengah ekspektasi pelonggaran moneter.
Momentum Bullish Masih Terjaga
Analis dari ANZ melihat harga emas telah berhasil menembus level resistensi $4.050 per ounce setelah fase konsolidasi, menandakan kelanjutan momentum bullish. Target berikutnya berada di kisaran $4.160–$4.170, dan jika area ini ditembus, harga berpotensi menguji kembali rekor tertinggi di $4.380 per ounce.
Di sisi lain, JP Morgan memperkirakan harga emas dapat menembus $5.000 per ounce pada kuartal IV tahun 2026, didukung oleh pembelian konsisten dari bank sentral dan konsumen saat harga mengalami koreksi.
Prospek Positif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Harga emas saat ini bertahan di sekitar $4.130 per ounce. Kondisi ini menunjukkan kuatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Pembukaan kembali pemerintah AS memang dapat sedikit mengurangi tekanan ekonomi. Namun, ekspektasi pemangkasan suku bunga dan pelemahan pasar tenaga kerja masih menjadi katalis utama penguatan emas.
Dengan latar belakang tersebut, peluang trading emas jelang voting reopening pemerintah AS tetap terbuka lebar. Trader dapat memanfaatkan volatilitas harga untuk mengambil posisi strategis menjelang keputusan penting di Washington.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas masih cenderung bearish pada time frame H4. Level pivot berada di $4.145. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, peluang penurunan masih terbuka. Target koreksi berikutnya ada di area support $4.095–$4.050.
Sebagai skenario alternatif, jika harga menembus dan bertahan di atas $4.145, peluang kenaikan dapat terbuka. Pergerakan ini berpotensi menguji area resistance $4.170–$4.200.
Resistance 1: 4.145 Resistance 2: 4.170 Resistance 3: 4.200
Support1: 4.095 Support 2: 4.070 Support 3: 4.050
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan tren naik jangka pendek setelah menembus area resistensi 4.067 dan 4.095, yang kini berubah menjadi zona support, sementara harga saat ini berkonsolidasi di bawah resistance 4.149. Selama harga tetap bergerak di atas 4.095, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 4.186 hingga 4.219 masih cukup kuat, terutama dengan RSI yang masih berada di wilayah bullish meski mulai mendekati area jenuh beli.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan potensi perubahan arah setelah harga menembus garis tren turun. Harga kini bergerak kembali di atas area support 60.32, dengan candle yang mulai menguat di atas MA. Selama harga bertahan di atas 60.32, peluang kenaikan menuju 61.48 dan 62.02 masih terbuka. RSI yang mengarah naik juga menandakan momentum bullish mulai terbentuk.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD masih cenderung bearish pada time frame H4 dengan level pivot di 1.3155. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi pelemahan masih terbuka dengan support terdekat di 1.3110. Jika support ini ditembus, penurunan lanjutan berpeluang menguji area 1.3090–1.3070.
Pergerakan harga emas pada grafik H4 menunjukkan momentum bullish yang kuat setelah berhasil menembus area konsolidasi dan garis SMA 50. Harga terus bergerak naik dan saat ini mendekati area resistance minor di 4.156. Jika mampu menembus level tersebut, peluang kenaikan selanjutnya terbuka menuju target 4.185 hingga 4.221.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat masih berada dalam tekanan jual setelah gagal menembus garis tren menurun (downtrend line). Harga saat ini masih berada di bawah SMA 50, menandakan dominasi tren bearish jangka menengah belum sepenuhnya berakhir.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan potensi bullish pada pergerakan USD/JPY di time frame H4, dengan level pivot di 153.50. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan tetap terbuka, dengan resistance terdekat di 154.35. Jika resistance itu ditembus, kenaikan dapat berlanjut menuju area 154.60 hingga 154.90.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan potensi penguatan setelah bergerak stabil di sekitar level 4.006. Pergerakan harga yang mulai berada di atas SMA 50 mengindikasikan peluang pembalikan arah dari tren turun menjadi tren naik jangka pendek. Indikator RSI yang berada di kisaran 54 mendukung momentum positif tanpa tanda jenuh beli, memberi ruang bagi harga untuk melanjutkan kenaikan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih menunjukkan tekanan jual setelah gagal menembus garis tren menurun (downtrend line). Harga yang tetap berada di bawah SMA 50 mengonfirmasi bahwa tren jangka menengah masih didominasi oleh sentimen bearish.
Week Ahead: Proyeksi Pasar 10–14 November 2025
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih berada dalam tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di $3.985. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji area resistance di $4.020–$4.070.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga emas gagal menembus area resistance 4.020 dan kembali bergerak di bawah level psikologis 4.000. Struktur harga masih menunjukkan kecenderungan bearish karena harga tetap berada di bawah SMA 50, sementara RSI bergerak di sekitar level netral 48, menandakan momentum yang belum kuat untuk pembalikan naik.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga tertahan di bawah area resistance 60,32–60,66 setelah gagal menembus garis tren menurun. Struktur harga masih menunjukkan kecenderungan bearish dengan posisi harga berada di bawah garis SMA 50 yang mulai melengkung ke bawah. RSI saat ini berada di level 44,25 dan bergerak mengikuti garis tren turun, menandakan momentum jual masih mendominasi.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3095. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut dengan target penurunan menuju area support 1.3030–1.2990.
