Wall Street Menguat di Akhir Pekan
Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 29 September – 03 Oktober 2025 diawali dengan kabar dari Wall Street. Indeks Dow Jones naik 0,65%, S&P 500 menguat 0,59%, dan Nasdaq bertambah 0,44% pada penutupan Jumat. Meski begitu, ketiga indeks utama masih mencatatkan kerugian secara mingguan.
Saham perusahaan truk dan farmasi menjadi sorotan setelah adanya tarif baru dari pemerintah AS. Paccar melonjak 5% berkat produksi domestik, sementara Eli Lilly naik 1,5% karena relatif terlindungi dari dampak tarif impor.
Inflasi, Konsumsi, dan Kebijakan The Fed
Data terbaru menunjukkan pengeluaran konsumen AS di bulan Agustus tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Inflasi naik menjadi 2,7% dari 2,6% pada Juli, sesuai ekspektasi ekonom. Hal ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed akan melanjutkan pelonggaran moneter.
Probabilitas pemangkasan suku bunga pada Oktober mencapai 89,8%, sementara peluang pemangkasan tambahan pada Desember sebesar 67%. The Fed telah memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini pada pekan lalu, dan memberi sinyal penurunan berikutnya.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya pada Selasa menegaskan bahwa bank sentral harus tetap menjaga keseimbangan antara risiko inflasi yang tinggi dan pelemahan pasar tenaga kerja. Sikap ini menandakan arah kebijakan moneter tetap berhati-hati.
Stabilitas Obligasi dan Imbal Hasil
Pasar obligasi menunjukkan pergerakan terbatas setelah rilis data inflasi. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis ke 4,181% dari 4,174%. Sementara obligasi 30 tahun bergerak ke 4,757% dari 4,753%. Stabilitas ini menegaskan investor masih menanti kejelasan arah suku bunga ke depan.
Harga Emas Bertahan di Level Tinggi
Harga emas dunia terus bertahan sebagai aset lindung nilai. Spot gold naik 0,46% dan ditutup pada USD 3.766,25 per ons. Penguatan ini sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang biasanya mendukung daya tarik emas.
Lonjakan Harga Minyak Global
Harga minyak mencatat kenaikan signifikan setelah serangan drone Ukraina ke infrastruktur energi Rusia memicu gangguan pasokan. Brent ditutup pada USD 70,13 per barel atau naik 1,02%. Sementara itu, WTI menguat 1,14% menjadi USD 65,72 per barel.
Proyeksi Ekonomi Pekan Ini
Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 29 September – 03 Oktober 2025 menekankan bahwa daya tahan konsumsi konsumen masih menjadi penopang utama ekonomi AS. Namun, potensi penutupan pemerintahan dan dampak lanjutan tarif baru bisa memicu volatilitas.
Musim laporan keuangan mendatang akan menjadi ujian besar bagi korporasi. Pasar akan mencermati apakah perusahaan mampu mempertahankan margin keuntungan di tengah tekanan biaya dan kebijakan perdagangan yang dinamis.
WEEK AHEAD
(29 September – 03 Oktober 2025)
Fokus Amerika Serikat: Data Tenaga Kerja dan Risiko Shutdown
Prospek Ekonomi Global: Week Ahead 29 September – 03 Oktober 2025 menempatkan laporan ketenagakerjaan AS sebagai sorotan utama. Nonfarm payrolls diperkirakan naik 39 ribu pada September, lebih tinggi dibandingkan 22 ribu di Agustus, tetapi masih jauh lebih rendah dari tren awal tahun. Tingkat pengangguran diprediksi stabil di 4,3%, sementara rata-rata upah per jam diproyeksikan tumbuh 0,3%.
Selain itu, investor menunggu rilis laporan ADP, JOLTS, dan data pemutusan hubungan kerja. PMI manufaktur ISM diperkirakan menunjukkan kontraksi yang sedikit melunak, sementara sektor jasa tetap solid. Data lain yang akan diawasi meliputi kepercayaan konsumen Conference Board, pesanan pabrik, harga rumah Case-Shiller, serta pengeluaran konstruksi.
Pasar juga waspada terhadap risiko penutupan pemerintahan federal pada 1 Oktober seiring dimulainya tahun fiskal baru. Negosiasi pendanaan pemerintah bisa memicu volatilitas tambahan, bersamaan dengan pidato pejabat The Fed yang dapat memberi sinyal arah kebijakan moneter.
Sorotan Eropa: Inflasi dan Data Tenaga Kerja
Di Eropa, inflasi menjadi fokus utama. CPI Eurozone untuk September diperkirakan naik ke 2,3%. Jerman dan Spanyol masing-masing diperkirakan di 2,3% dan 3,1%, Italia di 1,7%, serta Prancis di 1,3%. Swiss diproyeksikan melihat inflasi naik tipis ke 0,3%.
Pasar tenaga kerja juga akan menjadi perhatian. Tingkat pengangguran Jerman diperkirakan tetap 6,3%, Italia 6,2%, dan Spanyol 6,1%. Retail sales Jerman diprediksi pulih dari penurunan tajam sebelumnya, sedangkan Prancis kemungkinan menunjukkan rebound pada produksi industri.
PMI dari Italia dan Spanyol diperkirakan melemah di sektor manufaktur dan jasa. Di Inggris, investor akan memperhatikan pidato Kanselir Rachel Reeves di konferensi Partai Buruh, serta rilis data PDB kuartal II, transaksi berjalan, hipotek BoE, dan harga rumah Nationwide.
Asia Pasifik: PMI China, Survei Tankan Jepang, dan Kebijakan Moneter
Di Asia, laporan PMI resmi dari China akan menjadi indikator utama menjelang libur Hari Nasional. Manufaktur diperkirakan tetap dalam kontraksi ringan, sementara pertumbuhan sektor jasa cenderung lesu. Data laba industri juga akan terbit sebelum pasar libur panjang 1–8 Oktober.
Di Jepang, survei Tankan kuartal III diperkirakan menunjukkan perbaikan moderat pada sentimen bisnis. Data lain yang akan dirilis mencakup kepercayaan konsumen, produksi industri, pengangguran, penjualan ritel, serta pesanan konstruksi.
Di Australia, keputusan suku bunga diperkirakan mempertahankan level saat ini. Australia juga akan merilis data perdagangan, izin bangunan, dan belanja rumah tangga.
Kesimpulan: Pekan Padat Data Global
Prospek Ekonomi Global: Week Ahead 29 September – 3 Oktober 2025 menunjukkan pekan yang dipenuhi indikator penting. Dari tenaga kerja AS hingga inflasi Eropa dan PMI Asia, data yang keluar berpotensi membentuk arah kebijakan bank sentral dan sentimen investor.
Pasar akan bergerak dinamis, menimbang prospek pertumbuhan global di tengah risiko geopolitik, kebijakan perdagangan, dan potensi ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat.
Data Mingguan Perdagangan Emas ( 22 – 26 September 2025)
Open : 3.685,17 High : 3.790,93 Low : 3.683,52 Close : 3.766,06 Range : 107,41
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 3.703 | R1 3.810 |
| S2 3.639 | R2 3.854 |
| S3 3.595 | R3 3.917 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Oil (22 – 26 September 2025)
Open : 62,32 High : 66,39 Low : 61,60 Close : 65,31 Range : 4,79
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 62,48 | R1 67,27 |
| S2 59,64 | R2 69,22 |
| S3 57,69 | R3 72,06 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas di time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di $3,728. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di $3,761. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, potensi kenaikan lanjutan dapat mengarah ke area $3,775–$3,790.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga masih berada dalam tren naik yang cukup kuat setelah menembus area konsolidasi di akhir Agustus. Harga saat ini bergerak di atas garis tren naik serta SMA 50, menandakan momentum bullish masih terjaga. Level resistance terdekat berada di area 3.773 hingga 3.791, dengan target lebih tinggi di 3800 apabila harga mampu melanjutkan kenaikan.
Grafik US Oil di time frame H4 menunjukkan pergerakan harga yang mulai menguat setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan di awal September. Saat ini harga sudah berhasil menembus di atas SMA 50, menandakan momentum bullish jangka pendek mulai terbentuk. Level resistance terdekat berada di 65,39 dan 66,01, dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 66,69 jika momentum beli tetap terjaga.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan USD/CHF masih berada dalam tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 0,7930. Selama harga bertahan di atas area ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di 0,7970. Jika level tersebut ditembus, penguatan lanjutan berpotensi menguji resistance berikut di 0,7995 hingga 0,8015.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat sejak akhir Agustus, didukung oleh garis tren naik dan posisi harga yang masih di atas moving average biru. Saat ini harga sedang mengalami koreksi setelah gagal menembus resistance di area 3.791, dengan support terdekat di 3.711 yang bertepatan dengan garis tren.
Grafik US Oil di time frame H4 memperlihatkan harga yang baru saja menembus ke atas dan kini bergerak mendekati resistance 65,39. Momentum kenaikan masih cukup kuat dengan RSI berada di kisaran 67, menandakan dominasi buyer meskipun mulai mendekati area jenuh beli.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 63,05. Saat ini harga telah menembus resistance pertama (R1) di 63,90. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan selanjutnya terbuka untuk menguji R2 di 64,20 dan R3 di 64,75.
Pada grafik H4, XAU/USD masih berada dalam tren naik yang kuat dengan harga bertahan di atas garis moving average. Saat ini harga mendekati resistance 3.792 dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 3.819 hingga 3.847 jika momentum bullish tetap terjaga.
Pada grafik H4, US Oil masih bergerak dalam fase konsolidasi yang ditandai dengan pergerakan harga di dalam area kuning. Saat ini harga menunjukkan momentum bullish setelah rebound dari support 62,40, dan jika mampu bertahan di atas level 63,19 maka peluang penguatan menuju resistance 64,19 hingga 64,78 terbuka, bahkan berlanjut ke 65,39.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 3.748. Selama harga bergerak di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan target resistance terdekat di 3.790. Jika area tersebut berhasil ditembus, potensi penguatan bisa berlanjut menuju resistance berikutnya di 3.810–3.830.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat dengan harga bergerak di atas SMA 50 biru sebagai support dinamis. Saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3726,64 dan mendekati resistance 3741,17.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bearish setelah harga menembus ke bawah garis SMA 50 dan gagal bertahan di atas area support yang kini menjadi resistance di 63,19. Saat ini harga bergerak di kisaran 62,25 dengan RSI di level 41,55 yang masih menunjukkan momentum bearish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD di time frame H4 masih berpotensi bullish dengan level pivot di 1.3450. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance terdekat di 1.3510. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, maka potensi penguatan lanjutan dapat membawa harga menuju area 1.3545–1.3580.
