Data Penjualan Ritel AS Dorong Penguatan Dollar, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS menguat terhadap mata uang utama pada Selasa setelah data penjualan ritel AS menunjukkan hasil lebih baik dari ekspektasi, mencerminkan momentum ekonomi yang kuat. Sementara itu, pasar bersiap menghadapi keputusan suku bunga dari Federal Reserve dan bank sentral lainnya. Data Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa penjualan ritel melonjak 0,7% di bulan November, didukung oleh peningkatan pembelian kendaraan bermotor dan transaksi online.

Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu, dengan probabilitas mencapai hampir 97% menurut alat FedWatch CME. Sementara itu, dollar AS sedikit melemah terhadap franc Swiss sebesar 0,2% menjadi 0,89270 dalam perdagangan yang fluktuatif, setelah sebelumnya mendekati level tertingginya sejak Juli. Euro, yang tahun ini telah mengalami penurunan hampir 5% terhadap dollar, melemah 0,24% ke level $1.0488.

Indeks dollar AS, yang mengukur pergerakan dollar terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,17% menjadi 106,97, setelah sempat menyentuh level tertinggi 107,08 pada sesi perdagangan. Pound sterling justru menguat terhadap dollar setelah data menunjukkan pertumbuhan upah Inggris meningkat lebih dari yang diperkirakan dalam tiga bulan hingga Oktober. Hal ini membuat pasar menantikan keputusan suku bunga Bank of England pada Kamis. Sterling naik tipis 0,16% menjadi $1.2704.

Sementara itu, yen Jepang menguat 0,42% terhadap dollar ke 153,52 per dollar AS, seiring ekspektasi bahwa Bank of Japan kemungkinan akan menunda kenaikan suku bunga hingga Januari. Dollar AS juga melemah tipis sebesar 0,06% terhadap yuan offshore ke 7,287 di tengah kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Ekspektasi negatif tersebut membuat imbal hasil obligasi 10 tahun mendekati level terendah sepanjang sejarah.

Mata uang komoditas seperti dollar Australia tertekan 0,6% ke level $0.6332, sementara krona Swedia dan krone Norwegia masing-masing melemah 0,76% dan 0,56% terhadap dollar AS. Pasar memperkirakan Riksbank Swedia akan memangkas suku bunga hingga 50 basis poin pekan ini, sementara Norges Bank diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya.

Di sisi lain, bursa saham AS ditutup melemah pada Selasa seiring investor mencermati data ekonomi dan menantikan kebijakan bank sentral. Dow Jones Industrial Average turun 266,93 poin atau 0,61% menjadi 43.450,55, S&P 500 melemah 23,45 poin atau 0,39% menjadi 6.050,63, sedangkan Nasdaq Composite turun 64,83 poin atau 0,32% ke level 20.109,06.

Harga minyak mentah juga mengalami penurunan akibat kekhawatiran permintaan menyusul data ekonomi negatif dari Jerman dan Tiongkok. Minyak mentah AS (WTI) turun 0,89% ke $70,08 per barel, sementara Brent turun 0,97% ke level $73,19 per barel.

Di pasar emas, tekanan dari penguatan dollar AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih lambat di tahun depan membuat harga emas turun. Harga emas spot melemah 0,32% ke level $2.643,84 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 0,48% menjadi $2.638,80 per ounce.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (18/12)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga mengalami tekanan jual setelah gagal mempertahankan momentum bullish sebelumnya. Harga saat ini berada di bawah resistance 2.655, dengan area tersebut menjadi level kunci untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya. Jika harga kembali menguji 2.655 namun gagal menembus ke atas, maka potensi penurunan menuju 2.632, 2.624, dan 2.616 akan semakin kuat.

Namun, apabila harga mampu menembus 2.655 secara signifikan, maka target kenaikan selanjutnya berada di 2.665 dan 2.675. Indikator RSI berada di level 39.88, mengindikasikan kondisi bearish yang masih mendominasi, sementara garis MA 50 merah berperan sebagai resistance dinamis yang memperkuat potensi penurunan lebih lanjut.

Data Perdagangan pada hari Selasa (17/12)

Open: 2,652.65    High: 2,658.62   Low: 2,633.04    Close: 2,644.60  Range: 25.58

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,655  R2  2,665   R3 2,675

S1  2,632   S2  2,624  S3 2,616

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.635
Profit Target Level 2.650
Stop Loss Level 2.623
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.655
Profit Target Level 2.640
Stop Loss Level 2.668

Prospek Harga Minyak Hari Rabu (18/12)

Pergerakan US Oil di time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak dalam fase konsolidasi setelah menembus garis tren turun (trendline biru) dan mencoba bertahan di atasnya. Namun, harga masih tertahan di area resistance 69.99 dan bergerak di sekitar MA 50 (garis merah). Jika harga berhasil menembus resistance tersebut, potensi kenaikan akan mengincar level 70.97 hingga 71.46.

Sebaliknya, jika harga gagal menembus 69.99 dan berbalik turun melewati garis tren biru, tekanan bearish berpeluang membawa harga ke support di 69.06, kemudian 68.36, dan 67.71.

Data perdagangan pada hari Selasa (17/12)

Open: 7018   High: 70.52   Low: 68.80   Close: 69.71  Range:  1.72

OIL INTRADAY AREA

R1   71.46   R2  70.97  R3 71.46

S1  69.06   S2 68.36   S3 67.71

OPEN POSITION BUY
Price Level 69.06
Profit Target Level 69.90
Stop Loss Level 68.35
OPEN POSITION SELL
Price Level 70.90
Profit Target Level 70.00
Stop Loss Level 71.50
image-artikel