Dollar AS Melemah di Tengah Optimisme Terkait Tarif dan Prospek Perdamaian

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar mengalami penurunan mingguan terhadap euro pada hari Jumat seiring meningkatnya optimisme atas penundaan tarif perdagangan yang direncanakan oleh AS, yang menunjukkan bahwa dampaknya mungkin tidak seburuk yang dikhawatirkan. Selain itu, harapan untuk kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina mendorong penguatan euro terhadap dollar AS. Indeks dollar turun ke level terendah dalam sembilan minggu, didorong oleh penurunan penjualan ritel bulan Januari yang lebih besar dari perkiraan. Hal ini membuat para pedagang meningkatkan ekspektasi akan dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini. Perkembangan ini menjaga dollar tetap tertekan sepanjang pekan. Euro naik sebesar 0,32% ke $1,0497, dengan titik tertinggi $1,0514—level tertinggi sejak akhir Januari. Dalam sepekan, euro mencatatkan kenaikan sebesar 1,7%. Sementara itu, yen Jepang menguat sebesar 0,37% dan berada pada 152,22 per dollar. Indeks dollar turun sebesar 0,35% menjadi 106,72, mencatat kerugian mingguan sebesar 1,3%. Pemerintah AS mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif timbal balik pada negara-negara yang mengenakan pajak pada impor AS. Meski detailnya masih dalam kajian, langkah ini tampaknya dimaksudkan untuk mendorong negosiasi dengan mitra dagang. Diskusi mengenai manipulasi mata uang juga menjadi sorotan dalam strategi perdagangan pemerintahan ini. Para analis memperkirakan bahwa tarif potensial dapat mendorong inflasi, sehingga The Fed mungkin mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Optimisme terkait kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina turut mendukung mata uang Eropa minggu ini. Pejabat AS telah berdiskusi dengan para pemimpin kedua negara tersebut, meningkatkan harapan untuk kesepakatan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Dalam berita lain, data penjualan ritel bulan Januari menunjukkan penurunan sebesar 0,9%, yang merupakan penurunan terbesar dalam setahun terakhir. Bersamaan dengan data indeks harga produsen baru-baru ini, hal ini menunjukkan tekanan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, memengaruhi ekspektasi terhadap ukuran inflasi pilihan The Fed bulan ini. Pasar berjangka kini mencerminkan meningkatnya antisipasi pemangkasan suku bunga di akhir tahun ini. Di Wall Street, pasar saham AS menunjukkan hasil yang beragam pada hari Jumat. S&P 500 berakhir datar, Nasdaq naik 0,4%, dan Dow turun 165 poin. Secara mingguan, kinerja keseluruhan positif, dengan S&P naik 1%, Dow meningkat 0,3%, dan Nasdaq mencatat kenaikan 1,7%. Harga emas turun di bawah $2.900 per ons setelah mencapai level tertinggi sesi $2.940. Penurunan ini mencerminkan sentimen pasar saat harapan akan resolusi konflik Rusia-Ukraina mengurangi permintaan untuk aset safe haven. Harga minyak juga turun di tengah optimisme atas kesepakatan damai, yang dapat meredakan gangguan pasokan global. Minyak mentah Brent turun 0,37% menjadi $74,74 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,77% menjadi $70,74. Namun, kinerja mingguan menunjukkan perubahan kecil, dengan Brent naik tipis 0,11% dan WTI turun 0,37%. Prospek Harga Emas Hari Senin (17/02) Harga emas saat ini mulai bergerak di atas SMA 50, menunjukkan potensi pemulihan momentum bullish, tetapi masih berada di bawah resistance 2.906. Pola double top di level 2.943 tetap valid sebagai sinyal pembalikan bearish, terutama karena harga masih gagal menembus level tersebut. Indikator RSI juga bergerak mendekati area netral, mencerminkan adanya konsolidasi momentum. Jika harga tidak berhasil menembus dan bertahan di atas 2.906, tekanan bearish dapat kembali mendominasi, terutama jika harga turun lagi di bawah SMA 50. Penembusan di atas 2.906 akan membuka peluang menuju resistance 2.928 dan 2.943, sementara kegagalan mempertahankan posisi di atas SMA 50 dapat mendorong harga turun kembali ke support 2.864 atau lebih rendah. Data Perdagangan pada hari Jumat (14/02)
Open: 2.927,57    High: 2.940,00   Low: 2.877,04    Close: 2.883,42  Range: 62,96

GOLD INTRADAY AREA

R1  2.906  R2  2.928   R3 2.943

S1  2.864   S2  2.834  S3 2.807

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.835
Profit Target Level 2.860
Stop Loss Level 2.806
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.906
Profit Target Level 2.870
Stop Loss Level 2.928

Prospek Harga Minyak Hari Senin (17/02)

Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan tren bearish setelah harga gagal mempertahankan kenaikan di area resistance sekitar 72.81 dan 72.06. Harga saat ini bergerak turun dan berpotensi melanjutkan penurunan menuju FE 100.0 di 69.30. SMA 50 juga terlihat berada di atas harga, menandakan bahwa tekanan bearish masih dominan. RSI yang berada di area dekat oversold mendukung skenario pelemahan lebih lanjut, meskipun ada potensi pullback sementara jika harga mendekati level support kuat. Data perdagangan pada hari Jumat (14/02)

Open: 71,35  High: 71,87   Low: 70,48   Close: 70,64  Range:  1,39

OIL INTRADAY AREA

R1   70,94  R2  72,06  R3 72,81

S1  69,30   S2 68,06   S3 66,81

OPEN POSITION BUY
Price Level 69.30
Profit Target Level 70,30
Stop Loss Level 68,00
OPEN POSITION SELL
Price Level 70,94
Profit Target Level 69,00
Stop Loss Level 72,10
image-artikel