FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dolar AS mendekati level tertinggi tujuh minggu pada hari Senin, setelah investor meninjau kembali posisi mereka usai data tenaga kerja AS yang kuat minggu lalu dan meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan di Timur Tengah akan meluas menjadi konflik yang lebih luas, sehingga mendorong permintaan terhadap aset aman.
Laporan tenaga kerja bulan September menunjukkan kenaikan terbesar dalam pekerjaan non-pertanian dalam enam bulan, penurunan tingkat pengangguran, serta kenaikan upah yang solid, sehingga pasar mengurangi ekspektasi akan pemotongan suku bunga AS yang lebih besar. Pasar sekarang memperkirakan Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, bukan 50 basis poin seperti yang diperkirakan sebelumnya. Berdasarkan alat FedWatch CME, probabilitas penurunan suku bunga sebesar seperempat poin mencapai 85%, naik dari 47% pada minggu sebelumnya, dan hanya 0,15% kemungkinan tidak ada penurunan sama sekali.
Kenaikan imbal hasil pada obligasi AS bertenor 10 tahun di atas 4% untuk pertama kalinya dalam dua bulan juga memberikan dukungan psikologis. Namun, terhadap yen Jepang, dolar melemah setelah diplomat mata uang utama Jepang, Atsushi Mimura, memberikan peringatan terhadap pergerakan spekulatif di pasar valuta asing. Dolar/yen turun 0,49% menjadi 147,98 setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 15 Agustus di 149,10 semalam.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya turun 0,07% menjadi 102,46, setelah naik ke 102,69 pada hari Jumat, level tertinggi sejak pertengahan Agustus. Dolar mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 2% minggu lalu, kenaikan terbesar dalam dua tahun terakhir.
Di Timur Tengah, Hezbollah menembakkan roket ke kota Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, sementara pasukan Israel tampak siap untuk memperluas serangan darat ke Lebanon selatan pada peringatan pertama perang Gaza, yang telah menyebarkan konflik di seluruh wilayah.
Sementara itu, euro turun tipis 0,01% menjadi $1,0975, tertekan oleh data pesanan industri Jerman yang turun jauh lebih besar dari yang diperkirakan pada bulan Agustus, menambah tanda-tanda bahwa sektor manufaktur di ekonomi terbesar Eropa tersebut masih berada dalam kondisi lesu.
Secara keseluruhan, sentimen tetap positif terhadap dolar, didukung oleh ketidakpastian geopolitik yang mendorong permintaan terhadap mata uang-mata uang aman. Dolar juga menguat terhadap beberapa mata uang lain yang sensitif terhadap risiko.
Terhadap franc Swiss, dolar melemah 0,45% menjadi 0,854, sementara dolar Kanada melemah 0,37% menjadi 1,36 per dolar AS. Pound sterling turun 0,25% menjadi $1,3083, sedangkan dolar Australia melemah 0,6% dan dolar Selandia Baru turun 0,63% terhadap dolar AS.
Di Wall Street, saham-saham ditutup lebih rendah, dengan sektor energi menjadi satu-satunya sektor yang mencatatkan kenaikan, seiring harga minyak mentah yang terus naik di tengah kekhawatiran bahwa konflik yang semakin meluas di Timur Tengah dapat mengganggu pasokan. Dow Jones Industrial Average turun 398,51 poin atau 0,94% menjadi 41.954,24, S&P 500 turun 55,13 poin atau 0,96% menjadi 5.695,94, dan Nasdaq Composite turun 213,94 poin atau 1,18% menjadi 17.923,90.
Harga minyak mentah AS naik 3,71% menjadi $77,14 per barel, sementara Brent naik 3,69% menjadi $80,93 per barel. Di sisi lain, harga emas turun di bawah $2.650 per ons pada hari Senin, melanjutkan penurunan dari level tertinggi sepanjang masa setelah data tenaga kerja AS yang kuat mengurangi ekspektasi akan pemotongan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (08/10)
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat berada dalam fase konsolidasi setelah mengalami kenaikan signifikan pada pertengahan September 2024. Saat ini, harga tertahan di bawah resistance yang terbentuk di sekitar level 2670 dan 2660. Garis tren menurun (berwarna biru) menunjukkan adanya tekanan jual di area tersebut, yang telah beberapa kali gagal ditembus oleh harga.
Support kuat terlihat di sekitar level 2632 dan 2624, dengan level kunci lebih rendah di 2615 sebagai batas bawah. Jika harga berhasil menembus area support 2632, ada potensi penurunan lebih lanjut menuju 2624 dan 2615. Namun, apabila harga bertahan di atas support ini, ada kemungkinan harga akan mencoba kembali menguji resistance di 2653 hingga 2670.
Data Perdagangan pada hari Senin (07/10)
Open: 2,650.07 High: 2,659.61 Low: 2,637.72 Close: 2,642.74 Range: 21.89
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,653 R2 2,660 R3 2,670
S1 2,632 S2 2,624 S3 2,615
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.633 |
Profit Target Level | 2.650 |
Stop Loss Level | 2.620 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.653 |
Profit Target Level | 2.640 |
Stop Loss Level | 2.663 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (08/10)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah berhasil menembus garis tren turun. Saat ini, harga telah melewati resistance di sekitar level 76.57, yang kini berfungsi sebagai support, dan mendekati resistance berikutnya di area 78.93.
Level 78.93 menjadi resistance penting yang perlu diperhatikan. Jika harga berhasil menembus level ini, potensi kenaikan lebih lanjut terbuka dengan target di area 79.47 dan 80.09, serta resistance utama di 80.86 sebagai batas atas yang kuat. Namun, jika harga gagal menembus level 78.93, potensi koreksi mungkin terjadi dengan support terdekat di 76.57. Jika tekanan jual meningkat, support berikutnya berada di level 75.57 dan 74.44 sebagai area kunci.
Indikator RSI berada di sekitar level 71, menunjukkan kondisi overbought, yang mengindikasikan adanya potensi penurunan jangka pendek atau konsolidasi sebelum tren naik berlanjut.
Data perdagangan pada hari Senin(07/10)
Open: 74.37 High: 77.37 Low: 73.60 Close: 77.26 Range: 3,77
OIL INTRADAY AREA
R1 78.93 R2 80.09 R3 80.86
S1 76.57 S2 75.57 S3 74.44
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 76.60 |
Profit Target Level | 78.90 |
Stop Loss Level | 75.50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 80.00 |
Profit Target Level | 79.00 |
Stop Loss Level | 80.90 |