FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dolar Amerika Serikat menguat pada hari Senin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan pandangan yang lebih hawkish terkait ekonomi, sehingga para trader mengurangi ekspektasi bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada pertemuan berikutnya. Powell menyatakan bahwa revisi data terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi, tingkat tabungan, dan pendapatan pribadi telah mengurangi beberapa risiko penurunan yang sebelumnya menjadi perhatian The Fed.
Powell juga mengatakan bahwa dia memperkirakan akan ada dua kali pemotongan suku bunga lagi tahun ini, dengan total 50 basis poin, jika ekonomi berjalan sesuai ekspektasi. Namun, dia memperingatkan bahwa dibutuhkan waktu beberapa tahun sebelum inflasi di sektor perumahan mencapai tingkat yang diinginkan.
Pada 18 September, bank sentral AS telah memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, yang dijelaskan Powell sebagai “recalibrasi” untuk mengatasi penurunan tajam inflasi sejak tahun lalu. Powell juga mencatat bahwa ekonomi masih kuat, namun The Fed ingin tetap berada di depan dan mencegah pelemahan di pasar tenaga kerja.
Saat ini, para trader memperkirakan kemungkinan 35% pemotongan suku bunga 50 basis poin pada November, turun dari sekitar 37% sebelum pidato Powell, dan dari 53% pada hari Jumat, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Indeks dolar AS terakhir naik 0,42% menjadi 100,86. Euro melemah 0,34% menjadi $1,1125, sementara dolar AS menguat 1,17% menjadi 143,85 yen Jepang.
Indeks Wall Street mengalami reli pekan lalu berkat data inflasi inti AS yang relatif stabil pada hari Jumat, yang mendorong ekspektasi adanya pemotongan suku bunga setengah poin lagi dari The Fed. Namun, pada hari Senin, para trader melihat probabilitas sebesar 36,7% untuk pemotongan suku bunga 50 basis poin pada November, turun dari 53,3% pada hari Jumat, menurut pembacaan terbaru dari FedWatch Tool CME Group.
Meskipun saham sempat turun selama pidato Powell, mereka berhasil memulihkan kerugian dengan S&P 500 dan Dow mencatatkan penutupan tertinggi pada hari terakhir kuartal ketika banyak trader melakukan penyesuaian portofolio di menit-menit terakhir. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 17,15 poin atau 0,04% menjadi 42.330,15, S&P 500 (.SPX) naik 24,31 poin atau 0,42% menjadi 5.762,48, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 69,58 poin atau 0,38% menjadi 18.189,17.
Sepanjang bulan, S&P 500 naik 2,01% dan untuk kuartal tersebut meningkat 5,53%.
Pada pasar energi, minyak mentah AS turun 1 sen menjadi $68,17 per barel, sementara Brent turun 21 sen menjadi $71,77 per barel. Harga minyak mentah mengalami penurunan terbesar bulanan dan kuartalan dalam setahun terakhir.
Emas juga melemah setelah reli historis yang didorong oleh pelonggaran moneter AS dan ketegangan di Timur Tengah. Harga emas spot turun 1% menjadi $2.631,39 per ons, sementara emas berjangka AS turun 0,54% menjadi $2.629,90 per ons.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (01/10)
Pada grafik harga emas di time frame H4, terlihat bahwa harga mengalami tren naik yang signifikan sejak pertengahan September. Namun, saat ini harga berada dalam fase koreksi setelah mencapai level tertinggi di sekitar $2685. Koreksi ini ditunjukkan oleh pola penurunan yang terperangkap dalam channel menurun (downtrend channel). Level resistance terdekat berada di $2650 dan $2670, sedangkan level support kritis berada di $2624. Jika harga tidak mampu bertahan di atas level support ini, maka ada potensi penurunan lebih lanjut menuju $2600 atau bahkan $2575, yang didukung oleh garis tren naik di bawahnya. Di sisi lain, jika harga berhasil menembus resistance channel, ada potensi kelanjutan tren naik menuju $2685.
Data Perdagangan pada hari Senin (30/9)
Open: 2,657.57 High: 2,665.95 Low: 2,624.62 Close: 2,632.80 Range: 41.33
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,650 R2 2,670 R3 2,685
S1 2,624 S2 2,600 S3 2,575
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.625 |
Profit Target Level | 2.650 |
Stop Loss Level | 2.600 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.650 |
Profit Target Level | 2.625 |
Stop Loss Level | 2.670 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (01/10)
Pergerakan US OIL di time frame H menunjukkan tren turun yang cukup kuat sejak akhir Agustus 2024. Harga saat ini berada di bawah moving average (MA) 50, yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang dominan. Setelah mencoba rebound di sekitar level $69.20, harga kembali terkoreksi ke bawah.
Level resistance terdekat berada di $69.20hingga $70.60, namun tekanan jual yang kuat bisa membawa harga kembali turun. Support terdekat berada di $66.85, dengan level support selanjutnya di $66.30 dan $65.54. Jika harga terus bergerak turun, target selanjutnya adalah menuju support kuat di sekitar $65.54.
Data perdagangan pada hari Senin (30/09)
Open: 68.60 High: 69.29 Low: 67.55 Close: 68.33 Range: 1.74
OIL INTRADAY AREA
R1 69.20 R2 70.00 R3 70.60
S1 66.85 S2 66.30 S3 65.54
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 66.90 |
Profit Target Level | 68.00 |
Stop Loss Level | 66.30 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 69.20 |
Profit Target Level | 67.00 |
Stop Loss Level | 70.00 |