Dolar AS Naik ke Level Tertinggi 11 Minggu Setelah Potensi Kemenangan Trump

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dolar AS menguat pada hari Rabu, mencapai level tertinggi dalam 11 minggu, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan melakukan pemotongan suku bunga yang signifikan pada pertemuan kebijakan berikutnya. Selain itu, investor mulai memperhitungkan potensi kemenangan mantan Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden yang akan datang.

Sementara itu, poundsterling merosot ke level terendah dalam dua bulan setelah data inflasi Inggris yang lebih rendah dari perkiraan membuka peluang bagi Bank of England (BoE) untuk memangkas suku bunga lebih agresif. Euro juga tertekan, jatuh ke level terendah dalam 11 minggu menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB).

Menjelang pemilihan presiden AS yang tinggal beberapa minggu lagi, fokus investor bergeser ke arah perlombaan politik tersebut, serta jalur kebijakan suku bunga Fed. Rencana Trump untuk menerapkan pemotongan pajak, pelonggaran regulasi keuangan, dan penerapan tarif yang lebih tinggi dipandang positif bagi dolar AS. Kenaikan tarif ini berpotensi menekan pertumbuhan di negara-negara eksportir di Asia dan Eropa, yang kemungkinan akan memaksa bank sentral mereka untuk menurunkan suku bunga, melemahkan mata uang mereka dan mendukung penguatan dolar AS.

Beberapa bank sentral utama diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih besar dibandingkan dengan Fed, karena ekonomi mereka melambat lebih cepat dibandingkan dengan Amerika Serikat. Hal ini telah menjadi faktor pendukung bagi dolar AS.

Sementara itu, poundsterling menjadi salah satu mata uang yang mengalami pergerakan terbesar, turun 0,7% menjadi $1,2982, di bawah level $1,30 untuk pertama kalinya sejak 20 Agustus. Data menunjukkan inflasi tahunan Inggris turun menjadi 1,7% pada bulan September, dari 2,2% pada bulan Agustus, jauh di bawah perkiraan 1,9% oleh para ekonom. Ini memperkuat ekspektasi bahwa BoE akan memangkas suku bunga bulan depan, dengan potensi pemotongan lebih lanjut pada Desember.

Di sisi lain, euro turun 0,4% menjadi $1,0855, menyentuh level terendah sejak awal Agustus. Investor akan mencermati pertemuan ECB pada hari Kamis, tetapi jika pembuat kebijakan hanya memberikan pemotongan 25 basis poin seperti yang telah diperkirakan, dampaknya terhadap pasar mungkin terbatas.

Dalam perdagangan lainnya, dolar AS menguat terhadap yen, naik 0,4% menjadi 149,765 yen, mendekati level tertinggi sejak awal Agustus. Anggota dewan Bank of Japan, Seiji Adachi, menyatakan bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga dengan sangat hati-hati, mengingat ketidakpastian ekonomi global dan perkembangan upah domestik.

Mata uang Australia dan Selandia Baru juga melemah di tengah skeptisisme terkait stimulus ekonomi dari China. Dolar Australia turun menjadi US$0,6659, level terendah sejak 12 September, sementara dolar Selandia Baru mencapai level terendah sejak 19 Agustus di US$0,6041.

Di pasar ekuitas, saham-saham AS menguat, bertentangan dengan tren di pasar global. Indeks Dow Jones naik 337,28 poin, atau 0,79%, sementara S&P 500 naik 0,47%, dan Nasdaq naik 0,28%.

Harga minyak turun tipis setelah tiga hari penurunan tajam, dengan minyak mentah AS turun 0,27% menjadi $70,39 per barel, dan Brent turun menjadi $74,22 per barel. Di sisi lain, harga emas naik, didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi AS, dengan harga spot emas naik 0,49% menjadi $2.674,10 per ons.

Prospek Harga Emas Hari Kamis (17/10)

Pergerakan harga emas di time frame H4 menunjukkan tren bullish, dengan harga berhasil menembus pivot point di 2.672,48 dan saat ini menuju resistance R1 di 2.686,31. Pergerakan ini didukung oleh MA 50 yang bergerak naik di bawah harga saat ini, memperkuat momentum bullish. Jika kenaikan berlanjut, target selanjutnya adalah resistance R2 di 2.692,40 dan R3 di 2.713,06. Sementara support terdekat berada di S1 di 2.659,56, jika ditembus support berikutnya berada di 2.645,73-2.632,81. Indikator RSI di 61.65 masih memberikan ruang bagi harga untuk naik lebih tinggi sebelum mendekati level overbought.

Data Perdagangan pada hari Rabu (16/10)

Open: 2,662.48    High: 2,685.40   Low: 2,658.65    Close: 2,673.39  Range: 26.75

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,686  R2  2,699   R3 2,713

S1  2,660    S2  2,646     S3 2,633

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.660
Profit Target Level 2.680
Stop Loss Level 2.645
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.685
Profit Target Level 2.673
Stop Loss Level 2.700

Prospek Harga Minyak Hari Kamis (17/10)

Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan tekanan bearish, dengan harga saat ini berada di bawah MA 50, yang menandakan tren turun. Ada gap terbuka di area antara 72,26-73.36, yang berpotensi menjadi target kenaikan jika harga berhasil rebound. Namun, support terdekat di 69,74 akan menjadi level kunci untuk diperhatikan. Jika harga menembus di bawah support ini, target selanjutnya adalah 69,15 dan 68,42. RSI berada di level 31,85, mendekati kondisi oversold, yang memungkinkan adanya rebound sebelum harga melanjutkan penurunannya.

Data perdagangan pada hari Rabu (16/10)

Open: 70.99   High: 71.26   Low: 69.63  Close: 70.52  Range:  1.63

OIL INTRADAY AREA

R1   71.52  R2 72.26  R3 73.36

S1  769.74    S2 69.15   S3 68.42

OPEN POSITION BUY
Price Level 69.75
Profit Target Level 70.90
Stop Loss Level 69.10
OPEN POSITION SELL
Price Level 71.50
Profit Target Level 70.00
Stop Loss Level 72.30
image-artikel