Dolar Melemah, Emas Capai Rekor Tertinggi di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dolar AS jatuh pada hari Jumat ke level terendah dalam hampir sembilan bulan terhadap yen Jepang setelah laporan media memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam pertemuan kebijakan minggu depan.

Laporan dari Wall Street Journal dan Financial Times menyebutkan bahwa penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin masih menjadi opsi. Pasar berjangka AS kini memperkirakan kemungkinan 51% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh The Fed pada akhir pertemuan dua harinya pada Rabu, meningkat dari sekitar 15% pada Kamis pagi. Selain itu, pasar juga memperhitungkan pemotongan suku bunga sebesar 117 basis poin untuk tahun 2024, naik dari 107 basis poin sebelumnya.

Dolar AS turun 0,66% menjadi 140,855 yen, setelah sebelumnya mencapai 140,285, level terendah sejak 28 Desember. Sepanjang minggu, dolar jatuh 1%. Sementara itu, euro naik 0,08% terhadap dolar AS menjadi $1,1083.

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis, namun Presiden ECB, Christine Lagarde, meredam ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut bulan depan. Penguatan euro telah mendorong indeks dolar turun 0,08% menjadi 101,08.

Data ekonomi AS minggu lalu mendukung kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, dengan inflasi harga konsumen yang tidak memperhitungkan makanan dan energi meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Agustus.

Mantan Presiden The Fed New York, Bill Dudley, menambah spekulasi tentang penurunan suku bunga 50 basis poin oleh The Fed, dengan menyebutkan bahwa ada alasan kuat untuk langkah tersebut, karena suku bunga saat ini berada 150-200 basis poin di atas tingkat netral untuk ekonomi AS.

Euro mengincar angka $1,11 setelah dukungan gabungan dari Bank Sentral Eropa yang tidak terlalu dovish dan meningkatnya kemungkinan kebijakan dovish dari The Fed. Pound Inggris turun sedikit 0,01% menjadi $1,31235, melemah setelah mendekati level tertinggi dalam seminggu. Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama di 5% minggu depan setelah memulai pelonggaran dengan penurunan 25 basis poin pada bulan Agustus.

Dolar jatuh 0,38% terhadap franc Swiss menjadi 0,84780 franc. Investor juga menunggu keputusan suku bunga Bank of Japan pada Jumat depan, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan jangka pendek pada 0,25%.

Ketiga indeks utama AS ditutup lebih tinggi. Dow Jones naik 0,72%, S&P 500 melonjak 0,54%, dan Nasdaq Composite naik 0,65%.

Di sektor komoditas, harga emas mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat, didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga minggu depan, sementara meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketatnya pemilihan presiden AS juga memberikan dukungan. Emas melonjak ke sekitar $2.580 per ons, menetapkan rekor baru di tengah pelemahan dolar dan penurunan hasil obligasi.

Harga minyak turun pada hari Jumat setelah produksi minyak mentah di Teluk Meksiko AS kembali beroperasi menyusul Badai Francine dan data menunjukkan peningkatan mingguan jumlah rig AS. Minyak mentah Brent ditutup pada $71,61 per barel, turun 36 sen atau 0,5%. Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada $68,65 per barel, turun 32 sen atau 0,5%.

Sepanjang minggu, harga minyak berjangka berakhir lebih tinggi setelah kenaikan tajam terkait badai di awal minggu, mengakhiri penurunan mingguan beruntun. Brent mencatat kenaikan sekitar 0,8% sejak penutupan sesi Jumat lalu, sementara WTI mencatat kenaikan sekitar 1,4%.

Prospek Harga Emas Hari Senin (16/9)

Harga emas sebelumnya berkonsolidasi dalam area berwarna kuning, menunjukkan pola sideway yang terbentuk antara level 2.470 – 2.530. Pada akhir periode konsolidasi, terlihat breakout ke atas yang menandakan momentum bullish yang kuat. Harga kemudian naik tajam melewati beberapa level resistance, termasuk level kunci di 2.530 dan 2.550.

Penggunaan Fibonacci retracement pada pergerakan sebelumnya menunjukkan bahwa harga telah menembus level 100% dan saat ini menuju target dari pola rectangle di sekitar 2588, serta kemungkinan lanjut ke target Fibonacci 261.8% di 2.626. Indikator RSI juga menunjukkan kondisi overbought di sekitar 78, yang mengindikasikan adanya potensi pullback dalam jangka pendek. Namun, momentum bullish masih kuat, sehingga tren kenaikan kemungkinan akan berlanjut menuju level resistance berikutnya.

Data Perdagangan pada hari Jumat (13/9)

Open: 2,558.34    High: 2,586.00   Low: 2,556.61    Close: 2,580.79  Range: 29.39

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,588  R2  2,607   R3 2,626

S1  2,567    S2  2,550     S3 2,530

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.567
Profit Target Level 2.588
Stop Loss Level 2.550
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.607
Profit Target Level 2.590
Stop Loss Level 2.627

Prospek Harga Minyak Hari Senin (16/9)

Berdasarkan grafik WTI Crude Oil H4, harga minyak telah mengalami tren penurunan yang signifikan, ditunjukkan oleh serangkaian lower highs dan lower lows, serta harga bergerak di bawah moving average merah yang menunjukkan tekanan bearish yang kuat. Harga telah mencoba melakukan pullback namun tertahan di sekitar level resistance di 69.78 dan garis tren turun (downtrend line), yang menandakan kegagalan untuk membalikkan arah tren.

Dengan adanya penurunan dari level tersebut, terlihat potensi kelanjutan tren bearish menuju support di 65.25 dan target lebih rendah di 62.80 (Fibonacci ekstensi 61.8%). Indikator RSI berada di level 49.62, yang mendekati zona netral, menunjukkan momentum pelemahan namun masih terdapat ruang untuk harga turun lebih lanjut sesuai tren yang ada.

Data perdagangan pada hari Jumat (13/9)

Open: 68.25  High: 69.32   Low: 67.56  Close: 67.56  Range:  1.76

OIL INTRADAY AREA

R1   68.78   R2 70.79  R3 72.91

S1  67.14     S2 65.25    S3 62.80

OPEN POSITION BUY
Price Level 65.25
Profit Target Level 67.10
Stop Loss Level 62.80
OPEN POSITION SELL
Price Level 69.68
Profit Target Level 67.20
Stop Loss Level 70.80
image-artikel