Dolar Melemah, Investor Fokus pada Data Inflasi dan Debat Presiden AS

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap beberapa mata uang utama pada hari Selasa, mengonsolidasikan kenaikan pada hari Senin menjelang data inflasi penting dan debat presiden AS yang sangat dinantikan, meskipun hasil dari keduanya diperkirakan tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter secara keseluruhan.

Mata uang safe-haven seperti yen dan franc Swiss juga menguat di tengah penurunan saham bank. Hal ini terjadi setelah Kepala Regulasi Federal Reserve mengumumkan rencana untuk menaikkan modal bank-bank besar sebesar 9%. Pengumuman ini mengecewakan investor bank dan beberapa pengkritik aturan tersebut. Indeks perbankan S&P 500 turun 2,7% ke level 408,2 setelah sebelumnya menyentuh level terendah satu bulan.

Federal Reserve secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga minggu depan untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun. Namun, masih diperdebatkan mengenai besaran penurunan suku bunga tersebut. Berdasarkan perhitungan LSEG, ada peluang 67% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 17-18 September, dan kemungkinan 33% untuk pemangkasan 50 basis poin.

Peluang pemangkasan 50 basis poin sempat naik hingga 50% pada Jumat lalu setelah laporan tenaga kerja AS yang beragam.

Investor juga masih menunggu laporan indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Rabu. Meskipun begitu, The Fed telah mengindikasikan fokus mereka lebih kepada ketenagakerjaan dan tetap yakin bahwa inflasi AS sedang menurun. CPI utama AS diperkirakan naik 0,2% secara bulanan pada Agustus, sama seperti bulan sebelumnya. Namun, secara tahunan, inflasi diperkirakan hanya akan naik 2,6%, turun dari 2,9% pada Juli.

Dolar turun 0,5% terhadap yen menjadi 142,35 yen, mendekati level terendah satu bulan di 141,75 yang disentuh pada Jumat. Sementara itu, dolar juga turun 0,3% terhadap franc Swiss menjadi 0,8466 franc. Penurunan harga minyak turut memperkuat yen dan franc Swiss. Minyak mentah Brent, patokan global, ditutup pada level terendah sejak Desember 2021 setelah OPEC+ menurunkan perkiraan permintaan untuk tahun ini dan 2025, meskipun ada kekhawatiran pasokan akibat Badai Tropis Francine.

Sementara itu, euro melemah 0,1% menjadi $1,1024. Investor memperhatikan situasi politik di Eropa, termasuk kebuntuan di Prancis dan ketidakpastian yang meningkat di Uni Eropa setelah pemilihan regional di Jerman.

Fokus utama akan tertuju pada pesan yang disampaikan oleh Bank Sentral Eropa setelah pertemuan kebijakan mereka pada hari Kamis. Trader memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 63 basis poin oleh ECB tahun ini. Indeks dolar, yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama, sedikit turun menjadi 101,63. Sejauh ini tahun ini, indeks dolar naik 0,1%.

Debat presiden AS yang akan datang antara kandidat dari Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris juga menjadi perhatian investor, karena hasil debat ini dapat mempengaruhi pemilihan presiden November mendatang.

Sementara itu, pound Inggris menguat setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang solid di Inggris. Pound terakhir naik 0,1% menjadi $1,3081. Di Tiongkok, impor negara tersebut tidak mencapai perkiraan dan hanya tumbuh 0,5%, menyusul data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Senin, menunjukkan permintaan domestik yang masih lemah.

Di pasar energi, harga minyak mentah turun, dengan Brent jatuh di bawah $70 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2021. Ini disebabkan oleh perkiraan permintaan yang lebih rendah dari OPEC+, meskipun ada kekhawatiran pasokan dari Badai Tropis Francine. Minyak mentah AS turun 4,31% menjadi $65,75 per barel, sementara Brent ditutup pada $69,19 per barel, turun 3,69%.

Sementara itu, harga emas menguat di atas level $2.500 karena investor bersiap menyambut laporan CPI.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (11/9)

Grafik XAU/USD pada timeframe H4 ini menunjukkan tren naik yang cukup kuat, dengan harga emas perlahan bergerak menuju resistance di sekitar level 2522,00. Harga saat ini telah melewati beberapa level resistance kunci, seperti 2518,60, yang menunjukkan momentum bullish yang sedang berkembang. Garis tren naik yang lebih curam juga terlihat, memperkuat potensi pergerakan ke atas.

Level support terdekat berada di sekitar 2510,00 hingga 2503,00, yang sebelumnya menjadi area konsolidasi sebelum harga melanjutkan kenaikannya. RSI berada di angka 59,57, menandakan bahwa momentum masih dalam kondisi netral menuju overbought, namun belum menunjukkan tanda-tanda jenuh beli yang berlebihan. Jika harga mampu bertahan di atas level 2518,60, ada peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 2529,00, namun jika terjadi penolakan, harga bisa terkoreksi kembali menuju area support di 2510,00.

Data Perdagangan pada hari Selasa (10/9)

Open: 2,506.16    High: 2,518.37   Low: 2,500.09    Close: 2,516.46  Range: 18.28

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,518  R2  2,522   R3 2,529

S1  2,514    S2  2,510     S3 2,503

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.515
Profit Target Level 2.522
Stop Loss Level 2.509
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.523
Profit Target Level 2.510
Stop Loss Level 2.532

Prospek Harga Minyak Hari Rabu (11/9)

Pergerakan US OIL pada timeframe H4 terlihat bahwa harga mengalami tren penurunan yang cukup signifikan. Harga saat ini berada di bawah beberapa level resistance yang ditandai dengan garis hijau, menunjukkan dominasi bearish. Penurunan harga juga didukung oleh garis tren turun yang kuat. Indikator RSI berada di level 32.26, mendekati area oversold, yang menunjukkan bahwa momentum penurunan masih kuat, meskipun ada kemungkinan pembalikan atau konsolidasi dalam waktu dekat. Jika harga terus menurun, target penurunan berikutnya adalah level Fibonacci Extension (FE) 61.8 di sekitar $62.82, dan jika momentum bearish berlanjut, harga bisa mencapai FE 100.0 di sekitar $59.12.

Data perdagangan pada hari Selasa (10/9)

Open: 68.77  High: 69.06   Low: 65.25  Close: 66.25  Range:  3.81

OIL INTRADAY AREA

R1   67.28   R2 68.89  R3 70.56

S1  65.26     S2 62.82    S3 59.12

OPEN POSITION BUY
Price Level 65.30
Profit Target Level 68.00
Stop Loss Level 62.80
OPEN POSITION SELL
Price Level 68.80
Profit Target Level 65.50
Stop Loss Level 70.60
image-artikel