FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang utama lainnya pada hari Rabu, setelah data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan rilis anggaran Inggris memicu perdagangan fluktuatif di tengah pasar yang menanti data ketenagakerjaan akhir pekan ini serta pemilihan umum AS yang akan datang.
Pertumbuhan tenaga kerja swasta AS melonjak pada Oktober, melampaui kekhawatiran akan gangguan sementara dari badai dan pemogokan, berdasarkan laporan dari ADP National Employment Report. Sementara itu, data terpisah menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8% di kuartal ketiga, sedikit di bawah perkiraan ekonom sebesar 3%.
Indeks dolar AS, yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama, sempat naik ke 104,43 di awal sesi namun terakhir terlihat turun 0,17% ke 104,06, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 30 Juli di 104,63 pada hari Selasa.
Pasar bersiap menghadapi data pekerjaan AS yang akan dirilis Jumat ini, serta pemilihan umum AS yang diprediksi berdampak pada kebijakan suku bunga Federal Reserve. Indikator ekonomi AS yang bervariasi menunjukkan pasar tenaga kerja yang sedikit longgar namun konsumen tetap percaya diri, sehingga dolar perlahan bergerak melemah seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi AS. Meski demikian, data ekonomi baru-baru ini menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja dan ekonomi, yang mengurangi ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga.
Pasar telah memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertemuan Fed di November, sementara prospek pemangkasan di bulan Desember masih belum pasti. Jika data ketenagakerjaan Jumat ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat, ini akan menjadi alasan bagi Fed untuk mempertimbangkan jeda pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang. Sementara itu, hasil pemilihan umum diperkirakan memberikan dampak lebih signifikan dalam jangka panjang, tergantung pada perkembangan ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam beberapa hari terakhir, dolar dan imbal hasil obligasi AS terdorong oleh spekulasi terkait peluang kemenangan kandidat dari Partai Republik dalam pemilu 5 November. Kemenangan ini dianggap berpotensi inflasi, mengingat kebijakan tarif dan imigrasi yang digadang-gadang dapat mendorong kenaikan harga.
Sementara itu, pound sterling turun hingga 0,6% saat Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mempresentasikan anggaran pertama pemerintah Partai Buruh, terakhir berada pada level $1,2971, turun 0,34%. Imbal hasil obligasi Inggris awalnya turun selama presentasi anggaran Reeves namun kemudian naik di akhir sesi, dengan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris bertenor 10 tahun naik 6 basis poin ke 4,39%, tertinggi sejak akhir Mei. Reeves dan Perdana Menteri Keir Starmer menegaskan kembali perlunya langkah-langkah fiskal ketat untuk memperbaiki keuangan publik Inggris dan mempertahankan kepercayaan investor, dua tahun setelah rencana pemotongan pajak perdana menteri sebelumnya memicu krisis di pasar obligasi. Ekspektasi pasar terhadap anggaran ini cukup rendah, namun anggaran yang disampaikan dianggap cukup memadai dan mendukung pergerakan pound.
Di sisi lain, euro terakhir naik 0,36% menjadi $1,0857, sedangkan dolar stabil di 153,42 yen. Data pertumbuhan ekonomi Jerman dan inflasi regional yang lebih tinggi dari perkiraan mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga yang agresif dari Bank Sentral Eropa pada Desember. Ekonomi zona euro juga tumbuh 0,4% di kuartal ketiga, lebih tinggi dari ekspektasi ekonom sebesar 0,2%.
Dolar Australia, yang sebelumnya turun ke level $0,6537 untuk pertama kalinya sejak 8 Agustus setelah data menunjukkan inflasi melambat ke level terendah dalam tiga setengah tahun, naik 0,26% menjadi $0,6577.
Indeks saham global melemah pada hari Rabu, dipicu oleh perkiraan mengecewakan dari Advanced Micro Devices yang membebani saham produsen chip. Dow Jones Industrial Average turun 91,51 poin atau 0,22% ke 42.141,54, S&P 500 turun 19,25 poin atau 0,33% ke 5.813,67, dan Nasdaq Composite turun 104,82 poin atau 0,56% ke 18.607,93.
Di pasar energi, harga minyak rebound setelah penurunan di awal pekan. Data pada Rabu menunjukkan stok minyak mentah dan bensin AS turun tak terduga pekan lalu. Minyak mentah Brent naik $1,43 atau 2,01% menjadi $72,55 per barel, sedangkan West Texas Intermediate AS naik $1,40 atau 2,08% menjadi $68,61 per barel.
Harga emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di tengah ketidakpastian menjelang pemilu AS 5 November, mendorong permintaan aset safe-haven. Spot emas naik 0,5% ke $2.788,87 per ounce, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi $2.789,73 per ounce.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (31/10)
Pergerakan emas di time frame H4, menunjukkan tren naik yang signifikan setelah breakout dari pola konsolidasi (ditandai dengan area kuning) pada level sekitar 2,758. Setelah breakout tersebut, harga terus naik hingga mendekati level resistance selanjutnya 2,808. Saat ini, emas berada dalam kondisi overbought dengan nilai RSI di level 75,05, yang menunjukkan potensi koreksi dalam jangka pendek.
Jika terjadi koreksi, support terdekat berada di sekitar 2,771 dan 2,758. Namun, apabila momentum bullish berlanjut, harga berpotensi menguji level resistance berikutnya di sekitar 2867 (FE 100) dan 2,964 (FE 161.8).
Data Perdagangan pada hari Rabu (30/10)
Open: 2,773.81 High: 2,789.93 Low: 2,770.84 Close: 2,785.28 Range: 19.09
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,808 R2 2,867 R3 2,964
S1 2,771 S2 2,758 S3 2,745
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.771 |
Profit Target Level | 2.800 |
Stop Loss Level | 2.758 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.808 |
Profit Target Level | 2.790 |
Stop Loss Level | 2.818 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (31/10)
Pergerakan US Oil di timeframe H4 terlihat bahwa harga berupaya rebound setelah berada dalam tren turun, ditunjukkan oleh garis downtrend dan posisi harga di bawah garis SMA 50. Saat ini, harga mendekati level resistance di sekitar 69.78, dan SMA 50 juga bertindak sebagai resistance dinamis. Jika harga mampu menembus level ini, target kenaikan selanjutnya berada di 70.63 hingga 71,53.
Sebaliknya, jika tekanan jual kembali meningkat dan harga mengalami penurunan, level support terdekat berada di 68,09, diikuti oleh support berikutnya di 66,70 dan 65,18. Indikator RSI yang berada di sekitar level 52,50 mencerminkan kondisi netral, menunjukkan bahwa pergerakan harga selanjutnya masih terbuka ke kedua arah.
Data perdagangan pada hari Rabu (30/10)
Open: 67.43 High: 69.11 Low: 67.27 Close: 68.93 Range: 1.84
OIL INTRADAY AREA
R1 68.09 R2 68.97 R3 69.78
S1 66.28 S2 65.18 S3 63.13
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 68.10 |
Profit Target Level | 69.50 |
Stop Loss Level | 66.70 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 69.78 |
Profit Target Level | 68.20 |
Stop Loss Level | 70.65 |