FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS melemah sedikit pada hari Jumat tetapi tetap berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan terkuat dalam sebulan. Kinerja ini mencerminkan ekspektasi bahwa ekonomi AS akan terus melampaui negara-negara lain secara global pada tahun 2025, didukung oleh suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekonomi utama lainnya. Pasar tenaga kerja yang tetap solid dan inflasi yang masih tinggi telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dalam beberapa pekan terakhir, meningkatkan permintaan terhadap dollar.
Kebijakan baru yang direncanakan oleh pemerintahan Donald Trump, seperti deregulasi bisnis, pemotongan pajak, pengendalian imigrasi ilegal, dan penerapan tarif, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut dan meningkatkan tekanan inflasi.
Pada hari Jumat, indeks dollar turun 0,28% menjadi 108,91 setelah mencapai level tertinggi dua tahun di 109,54 sebelumnya dalam minggu ini. Namun, indeks ini masih berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 0,85%. Meskipun demikian, ketidakpastian terkait waktu pelaksanaan dan implementasi kebijakan baru ini dapat menahan reli dollar dalam waktu dekat.
Euro menghadapi tekanan akibat prospek pertumbuhan yang lebih lemah dan potensi tarif dari AS. Pelaku pasar memperkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan melakukan pemotongan suku bunga yang lebih agresif dibandingkan Federal Reserve tahun ini, dengan ekspektasi pemotongan sebesar 100 basis poin oleh ECB dibandingkan peluang pemotongan 50 basis poin oleh The Fed. Ketidakpastian politik, seperti sengketa anggaran di Prancis dan pemilu di Jerman, juga membebani euro. Pada hari Jumat, euro naik 0,39% menjadi $1,0305, tetapi mencatatkan penurunan mingguan sebesar 1,22%, terburuk sejak awal November.
Pound sterling naik 0,41% menjadi $1,2431 tetapi tetap berada di jalur untuk mencatatkan penurunan mingguan sebesar 1,15%, yang juga menjadi penurunan terbesarnya sejak awal November. Sementara itu, yen Jepang melemah 0,26% menjadi 157,11 terhadap dollar, sedikit di bawah level tertinggi lima bulan di 158,09 yang dicapai pada Desember. Pelemahan yen mencerminkan perbedaan suku bunga yang signifikan antara AS dan Jepang, dengan Bank of Japan yang tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Di China, yuan melemah ke level terendah dalam lebih dari setahun, diperdagangkan pada 7,3199 per dollar. Mata uang ini tertekan oleh penurunan imbal hasil dan ekspektasi pemotongan suku bunga domestik tambahan.
Harga emas turun dari level tertinggi tiga minggu pada hari Jumat, tertekan oleh penguatan dollar. Emas spot turun 0,6% menjadi $2.641,52 per ons, meskipun masih naik 0,8% untuk minggu ini. Sementara itu, harga minyak mentah naik didukung oleh cuaca dingin di Eropa dan AS, serta langkah-langkah stimulus ekonomi yang diumumkan oleh China. Minyak mentah AS naik 1,13% menjadi $73,96 per barel, sedangkan Brent naik 0,76% menjadi $76,51 per barel.
Prospek Harga Emas Hari Senin (06/01)
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga emas menunjukkan koreksi setelah mencapai area resistance di sekitar 2.665. Saat ini, harga mendekati area support di 2.637. Jika support tersebut tetap bertahan, harga kemungkinan akan rebound menguji resistance terdekat di 2.647. Kenaikan lebih lanjut akan didapat jika resistance tersebut ditembus, untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance berikutnya di $2.653 atau bahkan $2.659.
Namun, jika tekanan jual meningkat dan harga menembus di bawah support $2.637, target penurunan berikutnya berada di $2.631 dan $2.624. Indikator RSI berada di level 54,40, menunjukkan momentum yang netral cenderung bullish. Moving Average yang terlihat memberikan indikasi bahwa tren jangka pendek masih dalam potensi bullish.
Data Perdagangan pada hari Jumat (03/01)
Open: 2,658.30 High: 2,665.26 Low: 2,636.97 Close: 2,637.69 Range: 28.29
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,647 R2 2,653 R3 2,659
S1 2,637 S2 2,631 S3 2,624
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.631 |
Profit Target Level | 2.640 |
Stop Loss Level | 2.620 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.647 |
Profit Target Level | 2.635 |
Stop Loss Level | 2.655 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (06/01)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 di atas menunjukkan tren naik yang kuat. Resistance sebelumnya di $73,71 telah ditembus dan kini berubah menjadi support. Saat ini, harga berada di atas level tersebut, dengan $74,36 sebagai resistance terdekat.
Jika momentum bullish berlanjut, harga memiliki potensi untuk menguji level resistance berikutnya di $75,18, dengan target utama di $76,19. Namun, jika terjadi koreksi, support utama yang perlu diperhatikan adalah $73,71, diikuti oleh $73,24.
Indikator RSI berada di level 72,86, menunjukkan kondisi overbought yang mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek. Namun, tren naik tetap dominan selama harga bertahan di atas $73,71. Dukungan dari garis Moving Average yang mengarah ke atas dan tren bullish sejak Desember semakin memperkuat kemungkinan kenaikan lanjutan.
Data perdagangan pada hari Jumat (03/01)
Open: 73.09 High: 74.33 Low: 72.69 Close: 74.02 Range: 1.64
OIL INTRADAY AREA
R1 74.36 R2 75.18 R3 76.19
S1 73.71 S2 73.24 S3 72.63
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 73.25 |
Profit Target Level | 74.30 |
Stop Loss Level | 72.60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 75.18 |
Profit Target Level | 74.40 |
Stop Loss Level | 76.19 |