FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pasar keuangan global kembali mengalami tekanan pada hari Kamis, dengan indeks saham utama AS dan dolar mencatat penurunan signifikan. S&P 500 ditutup turun lebih dari 3%, menyusul kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian yang masih membayangi setelah lonjakan besar pada hari sebelumnya yang dipicu oleh keputusan Presiden AS untuk menurunkan tarif sementara. Langkah ini awalnya disambut positif, tetapi pelaku pasar kini mencermati dampak jangka panjang dari tarif baru terhadap China yang kini mencapai total 145%.
Investor beralih ke aset safe-haven seperti emas, yang melonjak hampir 3% dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di $3.171,49 per ons sebelum sedikit terkoreksi. Sementara itu, dolar AS melemah terhadap mata uang utama, termasuk penurunan 3,89% terhadap franc Swiss, 2,23% terhadap euro, dan 2,07% terhadap yen Jepang. Pelemahan ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas dampak lanjutan dari kebijakan perdagangan yang terus berubah-ubah.
Meskipun data menunjukkan bahwa harga konsumen AS secara tak terduga turun pada bulan Maret, yang seharusnya menjadi kabar positif bagi pasar, penurunan ini gagal memberikan dukungan signifikan terhadap sentimen investor. Kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang kebijakan perdagangan tetap mendominasi.
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS turun 0,1% pada bulan Maret, dengan laju tahunan melambat menjadi 2,4% dari 2,8% pada bulan sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan 2,5%. Sementara itu, CPI inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, mencatat kenaikan 0,1%, melambat dari 0,2% pada bulan sebelumnya dan berada di bawah estimasi 0,3%.
Pasar saham AS mencatat penurunan tajam dengan Dow Jones turun 2,50% ke 39.593,66, S&P 500 melemah 3,46% ke 5.268,05, dan Nasdaq jatuh 4,31% ke 16.387,31. Secara global, indeks MSCI turun 0,77%, sementara di Eropa, STOXX 600 berhasil naik 3,7% pada hari sebelumnya berkat pengumuman penghentian sementara tarif. Di Asia, saham juga mengalami penguatan yang signifikan sebelum kembali terguncang oleh ketidakpastian pasar AS.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury menunjukkan pergerakan beragam. Permintaan untuk obligasi 30 tahun cukup kuat setelah lelang 10 tahun yang sukses sehari sebelumnya, meredakan kekhawatiran terkait penurunan minat pembelian surat utang AS. Imbal hasil obligasi 10 tahun turun 1 basis poin ke 4,386%, sementara obligasi 2 tahun yang lebih sensitif terhadap suku bunga turun 11 basis poin ke 3,843%. Namun, volatilitas pekan ini tetap tinggi akibat aksi likuidasi besar oleh hedge fund dan margin calls yang dipicu oleh kerugian.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun, menghapus kenaikan signifikan pada sesi sebelumnya. Minyak WTI turun $2,28 ke $60,07 per barel, sementara Brent melemah $2,15 ke $63,33 per barel. Sebaliknya, emas terus menunjukkan kekuatan sebagai aset safe-haven, ditutup naik 2,6% di $3.160,82 per ons.
Meskipun penghentian tarif sementara memberikan harapan, ketidakpastian seputar arah kebijakan perdagangan AS terus membebani sentimen pasar. Investor masih khawatir tentang potensi dampak jangka panjang dari perang dagang terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dengan data ekonomi, termasuk laporan inflasi, dan musim laporan keuangan yang mendekat, pasar akan terus memantau perkembangan untuk mengukur arah lebih lanjut.
Prospek Harga Emas Hari Jumat (11/04)
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah menembus area pivot di 3.139,290 dan kini mendekati resistance R1 di 3.207,240. Kenaikan harga ini didukung oleh posisi candle yang konsisten di atas garis SMA 50, serta RSI yang telah menembus level 70, menandakan kondisi overbought namun tetap mencerminkan momentum bullish yang dominan. Jika R1 berhasil ditembus, target selanjutnya berada di R2 pada 3.244,290.
Sebaliknya, koreksi dapat terjadi jika harga gagal menembus R1, dengan support awal berada di 3.102,240.
Data Perdagangan pada hari Kamis (10/04)
Open: 3.081,16 High: 3.176,35 Low: 3.071,35 Close: 3.170,18 Range: 105,00
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.207,24 R2 3.244,29 R3 3.312,24
S1 3.102,24 S2 3.034,29 S3 2.997,24
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.140 |
Profit Target Level | 3.200 |
Stop Loss Level | 3.100 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.207 |
Profit Target Level | 3.160 |
Stop Loss Level | 3.245 |
Prospek Harga Minyak Hari Jumat (11/04)
Pergerakan harga minyak pada time frame H4 terlihat masih berada dalam tekanan bearish setelah gagal bertahan di atas resistance R1 (62,74) dan kembali turun ke area pivot di 60,73. Harga saat ini juga masih berada di bawah garis SMA 50, menunjukkan dominasi tren turun. RSI yang berada di kisaran 45 memperkuat potensi tekanan jual masih berlangsung.
Selama harga tetap di bawah pivot, arah penurunan menuju S1 di 58,16 hingga S2 di 56,15 masih terbuka. Sebaliknya, kenaikan hanya akan valid jika harga mampu menembus dan bertahan di atas R1.
Data perdagangan pada hari Kamis (10/04)
Open: 62,98 High: 63,30 Low: 58,72 Close: 60,17 Range: 7,80
OIL INTRADAY AREA
R1 62,74 R2 65,31 R3 67,32
S1 58,16 S2 56,15 S3 53,58
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 56,50 |
Profit Target Level | 58,00 |
Stop Loss Level | 55,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 60,70 |
Profit Target Level | 59,00 |
Stop Loss Level | 62,75 |