Dollar AS dan Yen Naik di Tengah Ketegangan Geopolitik

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Mata uang safe-haven, seperti dollar AS dan yen Jepang, mengalami penguatan pada hari Rabu seiring meningkatnya kekhawatiran pasar akibat ancaman tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump serta pembicaraan kontroversial untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Dollar AS melemah terhadap yen setelah risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi yang lebih tinggi akibat kebijakan Trump. Namun, Fed mengindikasikan tetap mempertahankan jeda dalam pemotongan suku bunga.

Dollar AS secara umum menguat terhadap mata uang yang biasanya diminati investor saat selera risiko meningkat, seperti euro, pound sterling, serta dollar Australia dan Kanada. Di sisi lain, yen mencatat penguatan terhadap mayoritas mata uang utama, termasuk dollar, euro, franc Swiss, dan sterling. Penguatan yen sebagian didorong oleh pernyataan Trump tentang rencana penerapan tarif otomotif sebesar 25% serta tarif serupa untuk impor semikonduktor dan farmasi.

Data terbaru menunjukkan penurunan aktivitas pembangunan rumah keluarga tunggal di AS sebesar 8,4% pada Januari, dipengaruhi oleh badai salju dan suhu ekstrem. Hal ini turut menekan dollar terhadap yen, meskipun indeks dollar secara keseluruhan naik 0,2% setelah pekan lalu sempat turun 1,2%. Sementara itu, euro melemah 0,2% terhadap dollar, dan pound sterling, yang sebelumnya naik karena inflasi Inggris yang lebih tinggi dari perkiraan, turun 0,2% di angka $1,2585.

Dalam perkembangan geopolitik, pemerintahan Trump setuju untuk melanjutkan pembicaraan dengan Rusia mengenai penghentian perang di Ukraina. Namun, keputusan ini menuai kritik karena mengesampingkan keterlibatan Kyiv. Pernyataan Trump yang menyalahkan Ukraina atas invasi Rusia memicu reaksi keras dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Di sisi lain, Trump mengkritik Zelenskiy sebagai “diktator tanpa pemilu.” Ketegangan ini memberikan tekanan pada euro, yang sebelumnya menguat saat ada harapan resolusi konflik, tetapi kembali melemah saat ketegangan meningkat.

Bank Sentral Selandia Baru menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 3,75% sesuai ekspektasi, tetapi mengindikasikan bahwa penurunan selanjutnya akan lebih kecil. Hal ini memberikan dorongan pada dollar Selandia Baru yang naik 0,3% terhadap dollar AS.

Indeks saham global mengalami penurunan pada hari Rabu, dipicu oleh perdagangan yang berfluktuasi di Wall Street dan pelemahan saham Eropa, terutama setelah ancaman tarif Trump pada impor otomotif, semikonduktor, dan farmasi. Meskipun demikian, indeks utama Wall Street seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq berhasil ditutup lebih tinggi, dengan sektor keuangan dan utilitas menjadi pendorong utama, sementara sektor energi dan teknologi menjadi pemberat.

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru sebesar $2.946,85 per ons sebelum stabil di sekitar $2.935,22. Di pasar energi, harga minyak mentah bertahan mendekati level tertinggi dalam sepekan akibat kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia dan AS. Minyak Brent ditutup naik 0,3% menjadi $76,04 per barel, sementara minyak mentah WTI naik 0,6% menjadi $72,25 per barel.

Di Eropa, dukungan terhadap Ukraina terus meningkat, mendorong saham produsen senjata ke level tertinggi sepanjang masa, sementara biaya pinjaman jangka panjang pemerintah Eropa juga naik. Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan terus menjadi faktor utama yang memengaruhi pasar global.

Prospek Harga Emas Hari Kamis (20/02)

Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa tren utama masih cenderung bullish, didukung oleh posisi harga yang tetap berada di atas SMA 50. Harga saat ini sedang berada dalam fase koreksi setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Level support terdekat terlihat di area sekitar 2.919 dan 2.906, yang berfungsi sebagai batas bawah untuk menjaga tren bullish. Di sisi lain, level resistance utama terlihat di 2.943 dan 2.960, dengan target lanjutan berada di sekitar 2.986 berdasarkan ekstensi Fibonacci 100%.

Indikator RSI berada pada level 58,64, menunjukkan bahwa momentum bullish masih cukup kuat namun mulai mendekati kondisi overbought. Jika harga berhasil menembus resistance di 2.943, ada potensi untuk melanjutkan kenaikan ke 2.960 dan 2.986. Sebaliknya, jika harga menembus support di 2906, ada risiko pembalikan tren menuju support yang lebih rendah.

Data Perdagangan pada hari Rabu (19/02)

Open: 2.935,16    High: 2.947,03   Low: 2.916,65    Close: 2.934,18  Range: 30,38

GOLD INTRADAY AREA

R1  2.943  R2  2.960  R3 2.986

S1  2.919  S2 2.906  S3 2.893

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.920
Profit Target Level 2.943
Stop Loss Level 2.905
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.943
Profit Target Level 2.925
Stop Loss Level 2.960

Prospek Harga Minyak Hari Kamis (20/02)

Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan potensi perubahan tren setelah sebelumnya bergerak dalam pola konsolidasi. Harga saat ini berada di atas SMA 50, yang menunjukkan adanya dorongan bullish, tetapi pergerakan masih bergantung pada level-level kunci.

Level support terdekat terlihat di 71.71 dan 70.95. Jika harga turun dan menembus level ini, maka ada potensi pelemahan lebih lanjut menuju 70.11 sebagai support berikutnya. Namun, selama harga bertahan di atas support 71.71, momentum bullish masih dapat berlanjut.

Di sisi lain, level resistance utama terlihat di 72.88, 73.65, dan 74.76. Jika harga mampu menembus resistance 72.88, potensi kenaikan menuju 73.65 dan 74.76 menjadi lebih besar.

Indikator RSI berada di level 55.43, menandakan momentum netral hingga bullish. Jika harga terus bergerak ke atas dan RSI meningkat, maka tren bullish dapat menguat. Sebaliknya, jika RSI mulai melemah dan harga gagal bertahan di atas level support kunci, risiko pembalikan tren menjadi lebih besar.

Data perdagangan pada hari Rabu (19/02)

Open: 71,73  High: 72,88   Low: 71,67   Close: 72,17  Range:  1,21

OIL INTRADAY AREA

R1   72,88  R2  73,65  R3 74,76

S1  71,71   S2 70,95   S3 70,11

OPEN POSITION BUY
Price Level 71,71
Profit Target Level 72,70
Stop Loss Level 70,90
OPEN POSITION SELL
Price Level 72,88
Profit Target Level 71,80
Stop Loss Level 73,70
image-artikel