Market Summary
Dollar AS melemah kembali pada hari Selasa, tertekan oleh pernyataan kehati-hatian dari pejabat Federal Reserve mengenai kondisi ekonomi. Hal ini juga dipengaruhi oleh diskusi perdagangan yang akan datang antara AS dan Jepang, yang mungkin mencakup pembahasan tentang volatilitas mata uang. Selain itu, upaya Presiden Donald Trump untuk meyakinkan anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan agar mendukung rancangan undang-undang pajak mengalami hambatan.
Moody’s Turunkan Peringkat Kredit AS, Memicu Tekanan pada Dollar
Sebelumnya, dollar mengalami tekanan signifikan setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit AS akibat kekhawatiran defisit. St. Louis Federal Reserve Bank Presiden Alberto Musalem menyatakan bahwa meskipun ketegangan perdagangan AS-China sedikit mereda, pasar tenaga kerja diprediksi melemah dan inflasi berpotensi meningkat. Cleveland Fed President Beth Hammack menambahkan bahwa perkembangan perdagangan saat ini dapat memicu stagflasi, meskipun kebijakan lainnya mungkin memberikan penyeimbang.
Dollar Turun Terhadap Yen di Tengah Lonjakan Obligasi Jepang
Di pasar mata uang, dollar turun terhadap yen, menyentuh level terendah dua minggu di 144,095 yen sebelum sedikit naik menjadi 144,495 yen. Penurunan ini mengikuti lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang berjangka panjang, yang mencapai rekor tertinggi. Sementara itu, pertemuan mendatang antara Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent diharapkan membahas volatilitas mata uang.
Dollar Australia dan Yuan Tiongkok Terdampak Kebijakan Suku Bunga
Mata uang lain juga menunjukkan pergerakan signifikan. Dollar Australia melemah terhadap dollar AS setelah Reserve Bank of Australia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan membuka peluang penurunan lebih lanjut. Yuan Tiongkok melemah akibat langkah Tiongkok menurunkan suku bunga acuan dan tingginya permintaan musiman perusahaan terhadap dollar.
Kontroversi RUU Pajak AS Menambah Kekhawatiran Defisit
Sementara itu, perhatian pasar tertuju pada rencana pemungutan suara di Dewan Perwakilan terkait RUU pajak AS yang kontroversial. Jika disahkan, RUU ini diperkirakan akan menambah utang negara sebesar $3 hingga $5 triliun, meningkatkan kekhawatiran terhadap defisit anggaran. Indeks dollar AS telah turun lebih dari 10% sejak Januari, meskipun sempat mendapat dukungan dari jeda tarif besar yang diumumkan sebelumnya.
Pasar Saham AS Melemah di Tengah Kekhawatiran Fiskal
Di pasar saham, indeks utama AS melemah akibat kekhawatiran fiskal. Dow Jones turun 114,83 poin (0,27%) ke 42.677,24, S&P 500 melemah 23,14 poin (0,39%) ke 5.940,46, dan Nasdaq Composite turun 72,75 poin (0,38%) ke 19.142,71. Investor khawatir bahwa penurunan peringkat kredit oleh Moody’s semakin membebani pasar.
Harga Minyak Stabil, Emas Melonjak Akibat Pelemahan Dollar
Harga minyak stabil di tengah ketidakpastian terkait negosiasi AS-Iran dan Rusia-Ukraina. Brent ditutup pada $65,38 per barel, sementara WTI di $62,56 per barel. Harga emas melonjak lebih dari 1% didukung pelemahan dollar, dengan spot gold naik menjadi $3.288,96 per ons.
Inflasi Kanada Meningkat, Investor Fokus pada Ketidakpastian Global
Inflasi tahunan di Kanada mencatat peningkatan ke 1,7% pada April, melebihi ekspektasi analis sebesar 1,6%. Sementara itu, dinamika global, termasuk ketidakpastian perdagangan dan kebijakan moneter, terus menjadi perhatian utama investor.
Prospek Harga Emas Hari Rabu (21/05)
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga mengalami rebound kuat dari level support utama di 3.250, dengan support tambahan di 3.204, yang sebelumnya menahan tekanan jual. Harga saat ini bergerak mendekati garis resistance dinamis berupa tren menurun, dengan resistance kunci berada di level 3.350. Jika harga berhasil menembus level ini, target selanjutnya berada di 3.371 hingga 3.397.
Indikator RSI di 62,74 mengindikasikan momentum bullish yang cukup solid, meskipun belum mencapai area overbought. Garis Moving Average yang sebelumnya menjadi resistance kini telah ditembus, menunjukkan potensi perubahan tren ke arah bullish. Namun, jika harga gagal menembus 3350,00, ada peluang koreksi kembali menuju area support di 3.273.
Data Perdagangan pada hari Selasa (20/05)
Open: 3.229,16 High: 3.295,67 Low: 3.204,53 Close: 3.290,35 Range: 91,14
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.350 R2 3.371 R3 3.397
S1 3.273 S2 3.250 S3 3.204
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.275 |
Profit Target Level | 3.330 |
Stop Loss Level | 3.248 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.350 |
Profit Target Level | 3.310 |
Stop Loss Level | 3.375 |
Prospek Harga Minyak Hari Rabu (21/05)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bullish setelah harga berhasil menembus resistance di 62,82, yang kini menjadi support terdekat. Support lain berada di 62,33 dan 61,49, yang dapat menjadi area penting jika terjadi koreksi. Tren naik semakin kuat dengan harga berada di atas SMA 50, mencerminkan dominasi pembeli.
Indikator RSI di level 66,13 mendekati area overbought, menandakan momentum bullish yang cukup kuat meski potensi koreksi tetap ada. Resistance kunci berikutnya berada di 63,86, dengan target lanjutan di 64,83 dan 66,07. Jika harga gagal bertahan di atas 62,82, potensi koreksi menuju level 62,33 harus diantisipasi. Namun, selama harga tetap di atas level ini, prospek bullish tetap dominan.
Data perdagangan pada hari Selasa (20/05)
Open: 62,09 High: 62,61 Low: 61,49 Close: 62,31 Range: 1,12
OIL INTRADAY AREA
R1 63,86 R2 65,83 R3 66,07
S1 61,49 S2 62,18 S3 61,49
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,20 |
Profit Target Level | 63,40 |
Stop Loss Level | 61,30 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,60 |
Profit Target Level | 62,85 |
Stop Loss Level | 63,90 |
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!