FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS terus melemah terhadap mayoritas mata uang utama pada Jumat, di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China. Mata uang ini mencapai level terendahnya dalam satu dekade terhadap franc Swiss dan titik terendah dalam tiga tahun terhadap euro. Kepercayaan investor terhadap dollar sebagai aset aman terlihat semakin goyah.
China meningkatkan tarif pada barang-barang impor dari AS menjadi 125% dari sebelumnya 84%, sebagai respons atas langkah pemerintah AS yang menaikkan tarif pada produk China hingga mencapai total 145%. Eskalasi perang dagang ini memperburuk tekanan terhadap dollar dan menambah kekhawatiran pasar global. Selain itu, data menunjukkan bahwa sentimen konsumen AS mengalami penurunan tajam pada bulan April, sementara ekspektasi inflasi dalam 12 bulan ke depan melonjak ke level tertinggi sejak 1981, memperburuk kekhawatiran tentang resesi yang mungkin terjadi.
Penurunan dollar tidak hanya memengaruhi pasar valuta asing, tetapi juga menciptakan efek domino di pasar saham dan obligasi. Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun AS mengalami lonjakan mingguan terbesar sejak 2001. Para investor mulai beralih dari dollar sebagai aset aman menuju mata uang lain seperti yen Jepang dan franc Swiss, serta melakukan diversifikasi investasi ke wilayah seperti zona euro.
Di pasar saham AS, indeks utama Wall Street mencatat penguatan di akhir sesi perdagangan pekan ini. Dow Jones Industrial Average naik 1,5%, S&P 500 menguat 1,8%, dan Nasdaq Composite melonjak 2%. Kinerja ini terjadi setelah pekan yang penuh gejolak, mencerminkan ketidakpastian terkait perkembangan perang dagang global.
Harga emas mencetak rekor baru, melampaui $3.200 per ounce. Spot emas naik 1,75% menjadi $3.229,46, didukung oleh pelemahan dollar yang signifikan. Di sisi lain, harga minyak mentah juga menguat tajam. Brent crude menetap di $64,76 per barel, naik 2,26%, sementara West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada $61,50 per barel, naik 2,38%. Kenaikan harga minyak didorong oleh pernyataan pemerintah AS yang menyebutkan kemungkinan penghentian ekspor minyak Iran sebagai bagian dari upaya diplomasi terkait program nuklir negara tersebut.
Di sisi mata uang, euro mencatat penguatan signifikan, naik 1,25% terhadap dollar ke level $1,134050, tertinggi sejak Februari 2022. Euro juga menguat terhadap pound sebesar 0,43%, menunjukkan performa yang solid di pasar global. Pound Inggris naik 0,89% terhadap dollar, mencapai $1,30825. Di sisi lain, yuan China melemah tajam terhadap euro, yang mencapai level tertinggi dalam 11 tahun terhadap yuan di pasar offshore. Namun, terhadap dollar, yuan menunjukkan sedikit pemulihan setelah menyentuh titik terendah dalam sejarah di awal pekan.
Indeks dollar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,56% menjadi 99,958, level terendah sejak April 2022. Pelemahan ini mencerminkan hilangnya kepercayaan pasar terhadap dollar sebagai mata uang dominan di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik AS.
Prospek Harga Emas Hari Senin (14/04)
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish dengan harga saat ini berada di atas pivot point di 3.218,76. Jika harga mampu bertahan di atas level support pertama di 3.192,11, maka ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menguji resistensi pertama di 3.261,34. Apabila level tersebut berhasil ditembus, target berikutnya adalah 3.287,99 (R2) dan 3.330,57 (R3).
Sebaliknya, jika harga gagal bertahan di atas support pertama (3.192,11) dan menembus ke bawah, maka kemungkinan akan melanjutkan penurunan menuju support berikutnya di 3.149,53 (S2). Jika tekanan jual semakin kuat, level support terakhir di 3.122,88 (S3) dapat menjadi target penurunan berikutnya. RSI yang berada di zona overbought saat ini dapat menjadi sinyal awal adanya potensi koreksi atau konsolidasi.
Data Perdagangan pada hari Jumat (11/04)
Open: 3.177,86 High: 3.245,42 Low: 3.176,19 Close: 3.234,68 Range: 69,23
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.261,34 R2 3.287,99 R3 3.330,57
S1 3.192,11 S2 3.149,53 S3 3.122,88
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.195 |
Profit Target Level | 3.217 |
Stop Loss Level | 3.175 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.245 |
Profit Target Level | 3.110 |
Stop Loss Level | 3.262 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (14/04)
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan potensi pergerakan harga yang berada di sekitar pivot point di level 60,89. Jika harga mampu bertahan di atas pivot point dan melanjutkan penguatan, maka potensi kenaikan akan menguji resistensi pertama di 62,37. Jika level tersebut berhasil ditembus, target kenaikan berikutnya berada di 63,31 (R2) dan 64,79 (R3).
Sebaliknya, jika harga tidak mampu bertahan di atas pivot point dan turun menembus support pertama di 59,95, potensi pelemahan akan mengarah ke level support berikutnya di 58,47 (S2) dan 57,53 (S3). Tren utama masih cenderung bearish karena harga masih berada di bawah SMA 50, meskipun RSI di level 51,76 menunjukkan momentum netral.
Data perdagangan pada hari Jumat (11/04)
Open: 60,16 High: 61,82 Low: 59,40 Close: 61,44 Range: 2,42
OIL INTRADAY AREA
R1 62,37 R2 63,31 R3 64,79
S1 59,95 S2 58,47 S3 57,53
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 60,90 |
Profit Target Level | 62,30 |
Stop Loss Level | 59,45 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 62,30 |
Profit Target Level | 61,00 |
Stop Loss Level | 63,50 |