FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS melemah terhadap yen Jepang pada hari Senin karena kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi AS dan penurunan tajam di Wall Street yang dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan. Di sisi lain, dollar menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya seperti euro, franc Swiss, dan pound sterling, karena aksi ambil untung pada posisi beli di mata uang-mata uang tersebut.
Pasar masih terfokus pada ketegangan perdagangan setelah Presiden AS memberlakukan tarif pada mitra dagang utama, meskipun beberapa di antaranya ditunda selama satu bulan. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS. Saham-saham Wall Street jatuh tajam, dengan Nasdaq merosot lebih dari 4% ke level terendah dalam enam bulan. Penurunan ini dipimpin oleh sektor teknologi, konsumsi, dan layanan komunikasi.
Pelemahan dollar juga didorong oleh penurunan suku bunga AS, dengan imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun dan sepuluh tahun masing-masing turun hampir 10 basis poin. Yen Jepang menguat terhadap dollar, dengan dollar mencapai level terendah sejak Oktober tahun lalu. Meskipun sempat melemah terhadap franc Swiss, dollar berhasil pulih dan mencatatkan kenaikan tipis. Sementara itu, euro melemah sedikit terhadap dollar tetapi masih berada dekat level tertinggi empat bulan, didukung oleh ekspektasi peningkatan belanja militer Eropa untuk Ukraina dan kemungkinan sikap lebih hawkish dari Bank Sentral Eropa.
Pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve hingga 75 basis poin tahun ini, dengan kemungkinan pemangkasan pertama pada bulan Juni. Data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini menjadi perhatian utama investor untuk menilai arah kebijakan moneter selanjutnya. Di sisi lain, data Jepang menunjukkan kenaikan upah reguler tertinggi sejak 1992, meskipun kenaikan inflasi mengurangi daya beli riil.
Di pasar mata uang lain, yuan China melemah setelah data menunjukkan indeks harga konsumen Februari turun tajam dalam 13 bulan terakhir. Sementara itu, mata uang Norwegia menguat terhadap dollar dan euro karena inflasi yang melonjak menimbulkan keraguan terhadap rencana bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Dollar Kanada melemah setelah pengumuman kemenangan politik besar di Kanada yang diperkirakan akan membawa perubahan pada hubungan perdagangan dengan AS.
Harga minyak turun karena ketidakpastian tarif dagang dan peningkatan produksi OPEC+, meskipun potensi sanksi terhadap ekspor minyak Iran membantu membatasi kerugian. Minyak mentah AS ditutup melemah 1,51% menjadi $66,03 per barel, sementara Brent berada di $69,28 per barel.
obal yang dipicu oleh kebijakan perdagangan dan tarif AS.down $1.08 or 1.53%.
Harga emas turun karena aksi ambil untung mengimbangi permintaan aset safe haven yang didorong oleh ketidakpastian geopolitik. Perhatian pasar juga terarah pada data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Harga emas spot turun 0,86% menjadi $2.885,63 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS turun 0,76% menjadi $2.882,70 per ons. Di sisi lain, harga tembaga juga melemah, turun 1,25% menjadi $9.493,00 per ton. Penurunan ini mencerminkan kehati-hatian investor di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (11/03)
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan pola konsolidasi di area kuning dengan batasan resistance di sekitar 2.930 dan support di 2.902 sebelum akhirnya harga menembus ke bawah support tersebut. Penembusan ini memberikan sinyal potensi pergerakan bearish lebih lanjut menuju level support berikutnya di 2.877 dan 2.858. Posisi SMA 50 yang berada di atas harga saat ini mengindikasikan tren jangka menengah cenderung bearish, yang semakin memperkuat kemungkinan kelanjutan tren penurunan. RSI berada di zona netral, memberikan ruang bagi pergerakan bearish untuk berkembang.
Untuk skenario bullish, harga perlu kembali menembus level resistance 2.902 untuk memberikan sinyal awal pembalikan tren. Jika berhasil, target kenaikan berikutnya adalah resistance di 2.918, yang menjadi level kunci dalam menentukan arah tren selanjutnya. Kenaikan lebih lanjut yang mampu menembus resistance 2.930 akan mengonfirmasi pembentukan higher high dan potensi pembalikan tren menjadi bullish.
Data Perdagangan pada hari Senin (10/03)
Open: 2.912,07 High: 2.918,33 Low: 2.880,01 Close: 2.886,58 Range: 38,32
GOLD INTRADAY AREA
R1 2.902 R2 2.918 R3 2.930
S1 2.877 S2 2.858 S3 2.832
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.860 |
Profit Target Level | 2.900 |
Stop Loss Level | 2.850 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.900 |
Profit Target Level | 2.880 |
Stop Loss Level | 2.910 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (11/03)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini berada dalam tren bearish yang didukung oleh posisi harga di bawah SMA 50, mengindikasikan tekanan jual jangka menengah. Pola penurunan yang terlihat membentuk struktur lower highs dan lower lows, menunjukkan kelanjutan tren turun. Harga telah menembus level support di 66,83 dan saat ini bergerak menuju target FE 61,8 di 64,86, dengan potensi pelemahan lebih jauh hingga FE 100.0 di 62,80. RSI yang mendekati zona oversold memberikan ruang bagi pelemahan lanjutan meskipun kemungkinan rebound teknikal dapat terjadi.
Untuk skenario bullish, harga perlu menembus kembali level resistance di 66,83 sebagai sinyal awal potensi pembalikan tren. Jika berhasil melewati level tersebut, target kenaikan berikutnya berada di area resistance 68,07. Konfirmasi lebih kuat akan terlihat jika harga mampu menembus level 69.13, yang akan menandakan pembentukan higher high sekaligus perubahan tren menjadi bullish.
Data perdagangan pada hari Senin (10/03)
Open: 67,08 High: 67,58 Low: 65,78 Close: 65,97 Range: 1,80
OIL INTRADAY AREA
R1 66,83 R2 68,07 R3 69,13
S1 64,86 S2 63,76 S3 62,80
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 63,80 |
Profit Target Level | 65,00 |
Stop Loss Level | 62,80 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 66,80 |
Profit Target Level | 65,00 |
Stop Loss Level | 68,10 |