Market Summary
Dollar AS melemah pada Senin setelah pernyataan dari beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Pernyataan ini memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve dapat memangkas suku bunga sebesar 58 basis poin pada akhir tahun. Ekspektasi tersebut diperkuat oleh komentar gubernur bank sentral yang menyarankan bahwa penurunan suku bunga mungkin diperlukan pada pertemuan mendatang.
Selain itu, tensi geopolitik di Timur Tengah tampaknya mereda setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar, yang dilaporkan tidak menyebabkan korban jiwa. Hal ini turut memberikan tekanan tambahan pada dollar, yang sebelumnya sempat menguat di tengah kekhawatiran eskalasi konflik.
Indeks Dollar dan Mata Uang Lainnya
Indeks dollar turun 0,32% menjadi 98,45, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 30 Mei di 99,42. Euro naik 0,39% menjadi $1,1567, sementara pound sterling menguat 0,51% menjadi $1,3517 setelah data menunjukkan pertumbuhan aktivitas bisnis di Inggris meski kekhawatiran atas konflik Timur Tengah tetap ada.
Minyak WTI Jatuh Setelah Serangan Balasan Iran
Harga minyak mentah WTI turun tajam sebesar 7,2% pada Senin, ditutup di $68,50 per barel setelah sempat menyentuh $74,30, level tertinggi sejak Januari. Penurunan ini terjadi setelah serangan rudal Iran ke pangkalan udara AS di Qatar tidak menyebabkan korban jiwa, sehingga meredakan kekhawatiran pasar akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Namun, ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz tetap menjadi risiko signifikan. Selat ini merupakan jalur vital bagi sekitar 20% perdagangan minyak global. Meskipun parlemen Iran mendukung langkah ini, keputusan akhir masih berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran.
Emas Stabil di Tengah Ketegangan Geopolitik
Harga emas bertahan di sekitar $3.370 per ons pada Senin, dengan pasar menunggu respons lebih lanjut dari Iran terhadap serangan udara gabungan AS-Israel selama akhir pekan. Ketegangan geopolitik yang meningkat biasanya mendukung harga emas sebagai aset safe haven, tetapi harga yang sudah mendekati rekor tertinggi membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.
Performa Pasar Global
Pasar saham global mencatat penguatan pada Senin. Indeks utama Wall Street, seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite, masing-masing naik 0,89%, 0,96%, dan 0,94%. Sebaliknya, saham Eropa turun tipis 0,28%, sementara saham Asia-Pasifik di luar Jepang merosot 0,70%.
Kondisi geopolitik dan fluktuasi harga minyak tetap menjadi fokus utama pasar, dengan perhatian tertuju pada perkembangan lebih lanjut terkait Iran dan kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Prospek harga Emas Selasa | 24 Juni 2025
Pergerakan emas pada pada timeframe H4 menunjukkan tekanan bearish, terlihat dari posisi harga yang berada di bawah SMA 50. Resistance kunci terletak di level 3.373, 3.397, dan 3.422, yang ditandai oleh garis horizontal hijau. Harga saat ini gagal menembus level resistance ini, sehingga ada potensi koreksi lebih lanjut menuju level Fibonacci 38.2% di 3.324, 50.0% di 3.285, dan 61.8% di 3.246.
Indikator RSI berada di level 44.81, menunjukkan momentum bearish yang sedang berkembang tetapi belum memasuki zona oversold. Ini mengindikasikan bahwa tekanan jual masih dominan dan masih ada ruang untuk pergerakan lebih rendah.
Dalam skenario bullish, harga perlu menembus level resistance terdekat di 3.373 untuk mengurangi tekanan bearish. Penembusan berikutnya di atas 3.397 akan memberikan sinyal bullish yang lebih kuat, dengan target berikutnya di 3.422. Namun, selama harga tetap di bawah resistance ini, bias bearish masih mendominasi, dengan potensi koreksi menuju level support Fibonacci yang lebih rendah.
GOLD SUGGESTION
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.325 |
Profit Target Level | 3.360 |
Stop Loss Level | 3.300 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.373 |
Profit Target Level | 3.330 |
Stop Loss Level | 3.400 |
Prospek harga Oil Selasa | 24 Juni 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan koreksi tajam setelah menembus level 72,33, yang kini menjadi resistance kuat. Harga saat ini berada di bawah SMA 50, mengindikasikan tekanan bearish jangka pendek. Support pertama yang relevan berada di level 64,15, yang juga berdekatan dengan garis tren naik berwarna biru. Penembusan di bawah support ini dapat membuka ruang untuk koreksi lebih dalam ke level 62,18, 61,05, atau bahkan 59,97.
RSI berada di level 25,88, menunjukkan bahwa harga telah memasuki zona oversold. Hal ini membuka potensi rebound jangka pendek jika harga mampu bertahan di atas garis tren biru atau level support 64,15. Dalam skenario bullish, harga perlu kembali bergerak di atas resistance 67,85 untuk memberikan sinyal pembalikan tren. Jika berhasil menembus level tersebut, target berikutnya adalah 69,67 dan 72,33 sebagai resistance utama. Namun, selama harga tetap di bawah resistance tersebut, bias bearish masih dominan dengan risiko koreksi lebih lanjut.
OIL SUGGESTION
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 64,20 |
Profit Target Level | 67,80 |
Stop Loss Level | 62,15 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 67,85 |
Profit Target Level | 65,00 |
Stop Loss Level | 69,70 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!