FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS melemah pada hari Jumat dan berada di jalur untuk mencatat pekan terburuknya dalam lebih dari satu tahun. Hal ini terjadi karena adanya ekspektasi bahwa tarif yang akan diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, ternyata lebih rendah dari yang sebelumnya dikhawatirkan dan diperkirakan tidak akan memicu perang dagang internasional.
Prospek pengenaan tarif tinggi pada barang dari negara-negara seperti China, Kanada, Meksiko, dan zona euro sempat menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan inflasi. Kondisi ini telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan dollar dalam beberapa bulan terakhir.
Namun, kekhawatiran ini mulai mereda minggu ini. Para pelaku pasar memperkirakan tarif yang akan diberlakukan tidak akan sebesar atau seluas yang sebelumnya diperkirakan. Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa percakapannya dengan Presiden China, Xi Jinping, minggu lalu berlangsung ramah, dan ia merasa optimis dapat mencapai kesepakatan dagang dengan China.
Indeks dollar AS turun 0,64% menjadi 107,45. Sebelumnya, indeks ini mencapai level 110,17 pada 13 Januari, yang merupakan level tertinggi sejak November 2022. Selama pekan ini, indeks dollar mengalami penurunan sebesar 1,79%, yang menjadi penurunan mingguan terbesar sejak November 2023.
Mata uang yuan China turut menguat menyusul pernyataan Trump, dengan nilai tukar yuan di pasar domestik mencapai level terkuatnya dalam delapan minggu di angka 7,2363 per dollar.
Trump juga menyatakan bahwa ia menginginkan Federal Reserve memangkas suku bunga. Pernyataan ini muncul menjelang pertemuan bank sentral AS minggu depan.
Euro naik 0,76% menjadi $1,0494. Secara mingguan, euro mencatatkan kenaikan sebesar 2,18%, yang menjadi pekan terbaiknya sejak Juli 2023. Penguatan ini didukung oleh hasil survei yang menunjukkan aktivitas bisnis zona euro mulai tumbuh kembali pada awal tahun.
Mata uang yen Jepang juga menguat setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak krisis keuangan global 2008. Bank sentral Jepang juga merevisi naik proyeksi inflasinya. Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menyatakan bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga seiring dengan meluasnya kenaikan harga dan upah di Jepang. Pound sterling menguat 1,04% menjadi $1,2479, dengan kenaikan mingguan sebesar 2,58%.
Sebagian pelemahan dollar minggu ini kemungkinan disebabkan oleh alasan teknis. Dollar telah mengalami kenaikan sekitar 10% sejak akhir September. Dengan banyaknya kabar positif tentang perekonomian AS yang sudah tercermin dalam harga pasar, dollar kini menghadapi tekanan.
Ujian bagi kekuatan dollar diperkirakan akan muncul minggu depan, terutama jika Federal Reserve mempertahankan suku bunga, sementara Bank Sentral Eropa, Bank Kanada, dan Riksbank Swedia justru memangkas suku bunga.
Indeks saham utama AS ditutup melemah pada hari Jumat. Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun sekitar 0,3%, sementara Nasdaq kehilangan 0,5%. Penurunan ini terjadi setelah pasar mencerna hasil laporan keuangan perusahaan yang bervariasi serta kebijakan yang dirilis oleh pemerintahan Trump. Meski demikian, secara mingguan, ketiga indeks mencatatkan kenaikan hampir 2%.
Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Jumat, mendekati level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada bulan Oktober. Pelemahan dollar AS serta ketidakpastian terkait tarif mendorong emas menuju kenaikan mingguan keempat secara berturut-turut. Harga emas spot naik 0,7% menjadi $2.772,79 per ons pada pukul 13:42 waktu Timur (18:42 GMT). Secara mingguan, harga emas telah naik 2,7%, mendekati rekor tertinggi $2.790,15 yang dicapai pada 31 Oktober.
Di sisi lain, harga minyak sedikit menguat pada hari Jumat, tetapi mencatatkan penurunan mingguan setelah empat minggu berturut-turut mengalami kenaikan. Presiden Trump mengumumkan rencana besar untuk meningkatkan produksi minyak domestik sekaligus menekan OPEC agar menurunkan harga minyak mentah.
Minyak mentah Brent naik 21 sen, atau 0,27%, menjadi $78,50 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 4 sen, atau 0,05%, menjadi $74,66 per barel. Namun, secara mingguan, Brent turun 2,8%, dan WTI turun 4,1%.
Prospek Harga Emas Hari Senin (27/01)
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga terkoreksi setelah mendekati resistance di 2.790 dan menembus support sebelumnya di 2.777, yang kini menjadi resistance baru. Harga bergerak mendekati trend line, menunjukkan kemungkinan kelanjutan koreksi untuk menguji support di 2.753. Jika harga berhasil bertahan di atas level ini, tren naik tetap terjaga, dengan potensi pengujian ulang resistance di 2.777 dan 2.790.
Namun, jika support 2.753 ditembus, ada kemungkinan harga menuju support berikutnya di 2.736, mengindikasikan pelemahan lebih lanjut. Indikator RSI menunjukkan kondisi mendekati overbought, namun belum mencapai level ekstrem, sehingga masih ada ruang untuk kelanjutan penguatan dalam jangka pendek. Jika harga tetap bertahan di atas trend line serta SMA 50, bias bullish akan tetap dominan.
Data Perdagangan pada hari Jumat (24/01)
Open: 2,754.28 High: 2,785.92 Low: 2,753.60 Close: 2,771.28 Range: 32.32
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,772 R2 2,790 R3 2,800
S1 2,753 S2 2,736 S3 2,726
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.740 |
Profit Target Level | 2.770 |
Stop Loss Level | 2.720 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.785 |
Profit Target Level | 2.767 |
Stop Loss Level | 2.803 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (27/01)
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan dominasi tekanan bearish, dengan harga saat ini berada di bawah SMA 50, yang mengonfirmasi tren penurunan. Resistance terdekat berada di level 75.03, diikuti oleh resistance lainnya di 76.06 dan 76.52. Selama harga tetap di bawah 75.03, potensi penurunan lebih lanjut cukup kuat.
Support berada di 72.81 sebagai level kunci pertama, diikuti oleh 71.82 dan 70.78 jika tekanan jual berlanjut. RSI berada di level 35.89, mendekati area oversold, tetapi belum memberikan sinyal pembalikan yang jelas. Secara keseluruhan, tren saat ini masih bearish, dengan fokus pada pengujian level support terdekat jika harga tidak mampu kembali ke atas 75.03.
Data perdagangan pada hari Jumat (24/01)
Open: 74.26 High: 75.19 Low: 73.97 Close: 74.56 Range: 1.22
OIL INTRADAY AREA
R1 75.03 R2 76.06 R3 76.52
S1 72.81 S2 71.82 S3 70.78
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 72.85 |
Profit Target Level | 74.50 |
Stop Loss Level | 71.80 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 75.03 |
Profit Target Level | 73.00 |
Stop Loss Level | 76.55 |