Market Summary
Dollar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama pada Jumat (24/5), setelah Presiden Donald Trump kembali memperkeruh situasi perdagangan global. Trump mengusulkan penerapan tarif 50% terhadap produk-produk Uni Eropa mulai 1 Juni, yang memicu kekhawatiran baru tentang dampak kebijakan proteksionis terhadap perekonomian dunia.
Selain itu, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif 25% pada iPhone buatan luar negeri dan produk dari Samsung, jika tidak diproduksi di dalam negeri. Sentimen pasar merespons negatif, menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap kebijakan ekonomi AS.
Indeks Dollar Anjlok, Yen Jepang dan Euro Menguat
Indeks dollar AS turun 0,8% ke level 99,09, menyentuh titik terendah tiga pekan. Secara mingguan, dollar mencatat penurunan 1,9%, merupakan penurunan terbesar sejak awal April. Yen Jepang menguat 1% ke level 142,48 terhadap dollar, sementara euro naik 0,8% ke $1,1363.
Penguatan yen juga didorong oleh data inflasi inti Jepang yang mencatat kenaikan tahunan tercepat dalam dua tahun terakhir, meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga dari Bank of Japan sebelum akhir tahun.
Pasar Saham AS Tertekan, Saham Teknologi Memimpin Koreksi
Bursa saham AS mengalami tekanan signifikan setelah eskalasi retorika dagang dari Trump. Indeks S&P 500 turun 0,6%, Nasdaq 100 merosot 0,9%, dan Dow Jones kehilangan 256 poin. Saham Apple anjlok 3% setelah Trump menuntut iPhone yang dijual di AS harus diproduksi secara lokal atau menghadapi tarif 25%.
Saham teknologi seperti Micron, Qualcomm, dan Nvidia juga terkoreksi lebih dari 1%. Aksi jual ini terjadi saat pasar baru mulai menunjukkan optimisme setelah jeda sementara dalam ketegangan dagang dengan Inggris dan China.
Emas Melonjak Tajam, Jadi Tempat Perlindungan Investor
Harga emas mencatat lonjakan lebih dari 2% pada Jumat, menandai kinerja mingguan terbaik dalam enam pekan terakhir. Emas spot naik 2,1% ke $3.362,70 per ounce, sementara emas berjangka AS ditutup di $3.365,80. Kenaikan ini dipicu oleh melemahnya dollar dan meningkatnya minat investor terhadap aset aman di tengah gejolak geopolitik dan perdagangan.
Harga Minyak Naik Tipis Menjelang Libur Memorial Day
Harga minyak juga mengalami kenaikan moderat menjelang libur panjang Memorial Day di AS. Brent ditutup naik 34 sen menjadi $64,78 per barel, sementara WTI naik 33 sen menjadi $61,53. Penguatan ini didorong oleh aksi short-covering dari para pelaku pasar serta kekhawatiran atas hasil negosiasi nuklir antara AS dan Iran di Roma.
Memorial Day menandai dimulainya musim mengemudi musim panas di AS, yang biasanya meningkatkan permintaan bahan bakar secara signifikan.
Sentimen Pasar Masih Rentan di Tengah Isu Utang dan Tarif
Selain kekhawatiran tarif, pasar juga dibayangi oleh tekanan dari isu utang pemerintah AS yang kini mencapai $36 triliun. RUU pajak yang baru disahkan di DPR juga berpotensi menambah beban fiskal, membuat investor tetap berhati-hati. Dengan begitu banyak ketidakpastian, volatilitas pasar diperkirakan masih akan berlanjut dalam waktu dekat.
Prospek Harga Emas Hari Senin (26/05)
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan gap down setelah harga tertahan di resistance 3.366, tetapi struktur bullish tetap terjaga karena harga bertahan di atas support 3.335, yang juga merupakan area konfirmasi breakout dari downtrend line. Jika support 3.335 bertahan, peluang untuk menguji kembali resistance 3.366 tetap terbuka, dengan target berikutnya di 3.398 dan 3.430.
Sebaliknya, jika support ini gagal, harga berpotensi turun menuju 3.312 atau bahkan 3.278, yang sejalan dengan SMA 50. RSI berada di 64, mengindikasikan momentum bullish, tetapi mendekati zona overbought, sehingga risiko koreksi tetap ada.
Data Perdagangan pada hari Jumat (23/05)
Open: 3.295,87 High: 3.365,94 Low: 3.286,91 Close: 3.361,19 Range: 79,03
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.366 R2 3.398 R3 3.430
S1 3.335 S2 3.312 S3 3.278
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.335 |
Profit Target Level | 3.366 |
Stop Loss Level | 3.312 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.398 |
Profit Target Level | 3.368 |
Stop Loss Level | 3.430 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (26/05)
Pergerakan US Oil pada timeframe H4, terlihat harga saat ini berada di atas SMA 50, menunjukkan potensi pergerakan bullish jangka pendek. Harga telah mendekati resistance di 62.85, yang menjadi area kunci. Jika mampu menembus resistance ini, target berikutnya adalah 63.52 dan 64.15. Namun, jika terjadi penolakan di area resistance, harga berpotensi terkoreksi kembali ke support di 60.98, dengan support lebih rendah di 60.03 dan 59.21.
Indikator RSI berada di level 54.83, menandakan momentum yang cenderung netral hingga bullish ringan. Dengan posisi harga di atas SMA 50, bias sementara masih bullish, tetapi perlu konfirmasi dari breakout resistance untuk kelanjutan tren.
Data perdagangan pada hari Jumat (23/05)
Open: 60,77 High: 61,86 Low: 60,03 Close: 61,70 Range: 1,83
OIL INTRADAY AREA
R1 62,85 R2 63,52 R3 64,15
S1 60,98 S2 60,03 S3 59,21
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 61,00 |
Profit Target Level | 62,50 |
Stop Loss Level | 60,00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 62,85 |
Profit Target Level | 61,50 |
Stop Loss Level | 63,55 |
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!