FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS melemah terhadap mata uang utama pada hari Kamis seiring dengan langkah investor yang berhati-hati menilai rencana tarif terbaru yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Di sisi lain, yen Jepang menguat ke level tertinggi dalam 11 minggu terhadap dollar karena meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Japan (BOJ).
Data ekonomi AS, seperti klaim awal tunjangan pengangguran yang sesuai dengan ekspektasi, serta laporan perlambatan pertumbuhan output pabrik di wilayah Atlantik Tengah pada Februari, hanya memiliki dampak minimal pada pasar mata uang. Laporan-laporan tersebut tidak mengubah ekspektasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan kebijakan tanpa perubahan dalam beberapa bulan mendatang.
Meskipun dampaknya telah berkurang, isu tarif tetap menjadi fokus utama bagi investor mata uang. Trump mengumumkan akan memperkenalkan tarif baru dalam waktu satu bulan, termasuk produk kayu dan hutan, di samping rencana sebelumnya untuk mengenakan tarif pada mobil, semikonduktor, dan farmasi. Namun, pasar cenderung tidak terlalu bereaksi terhadap isu tarif ini, mengingat dinamika negosiasi yang sering kali menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian sementara.
Euro menguat 0,7% terhadap dollar, mencapai $1,0499 setelah mengalami kerugian selama tiga hari berturut-turut. Sementara itu, dollar AS melemah 0,7% terhadap franc Swiss menjadi 0,8979 franc. Dollar juga tergelincir setelah data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran naik sebesar 5.000 menjadi 219.000 pada pekan yang berakhir 15 Februari. Indeks manufaktur bulanan Philadelphia Fed juga menunjukkan penurunan tajam sebesar 26,2 poin, yang merupakan penurunan terbesar dalam hampir lima tahun.
Momentum ekonomi AS yang melambat memberikan tekanan tambahan pada dollar. Kebijakan moneter yang hawkish dari Federal Reserve dinilai sudah sepenuhnya tercermin di pasar, sehingga ruang untuk mendukung dollar lebih lanjut menjadi terbatas.
Yen Jepang mencatat penguatan signifikan, mencapai level 149,40 per dollar AS, didorong oleh sentimen safe-haven akibat kekhawatiran tarif serta meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh BOJ. Sementara itu, euro melemah terhadap yen, turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu, mencatat penurunan sebesar 0,5% menjadi 157,21 yen.
Gubernur BOJ mengindikasikan bahwa pemerintah mendukung langkah kenaikan suku bunga dan normalisasi kebijakan moneter. Hal ini menambah optimisme pada yen, yang diperkirakan memiliki potensi penguatan lebih lanjut.
Di sisi geopolitik, perhatian pasar tertuju pada hubungan AS dan Ukraina setelah Trump dan Presiden Ukraina saling memberikan pernyataan keras. Namun, pernyataan selanjutnya dari Ukraina yang mengindikasikan kesiapan untuk bekerja sama memperkuat hubungan dengan AS membantu mendukung euro, yang sensitif terhadap berita terkait Rusia dan Ukraina.
Selain itu, komentar Trump tentang kemungkinan kesepakatan perdagangan baru antara AS dan China, serta ekspektasi kunjungan Presiden Xi Jinping ke AS, mendukung penguatan dollar Australia dan Selandia Baru. Kedua mata uang tersebut sensitif terhadap perkembangan perdagangan dengan China. Dollar Australia naik 0,9% menjadi $0,6401, sementara dollar Selandia Baru menguat 1% menjadi $0,5764.
Sterling juga mencatat penguatan sebesar 0,6% terhadap dollar, mencapai $1,2664. Sementara itu, pasar ekuitas global melemah dan harga emas melonjak, mencerminkan kekhawatiran atas potensi perang dagang global yang dapat dipicu oleh kebijakan Trump. Harga emas mencatat rekor baru sebesar $2.956,69 per ons, naik 12% sepanjang tahun 2025.
Harga emas mendekati $3.000 per ons di tengah kekhawatiran bahwa Trump akan memicu perang dagang global. Emas mencatat rekor tertinggi kesepuluh tahun ini, sebagian didorong oleh permintaan aset safe-haven akibat ancaman tarif. Harga emas terus menunjukkan penguatan, mencapai rekor baru $2.956,69 per ons. Logam mulia ini telah naik 12% sepanjang tahun 2025, setelah mencatat kenaikan sebesar 27% tahun lalu, kinerja terbaiknya dalam lebih dari satu dekade. Kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,7% pada $2.956,10.
Di pasar minyak, kontrak Brent naik 0,58% menjadi $76,48 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 0,44% menjadi $72,57 per barel. Kenaikan ini didukung oleh kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan dari Rusia.
Prospek Harga Emas Hari Jumat (21/02)
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat dalam tren bullish yang cukup kuat, didukung oleh harga yang berada di atas SMA 50. Harga saat ini bergerak naik setelah sempat menguji support di area sekitar 2.919-2.906. Level resistance terdekat berada di area 2.955, dengan potensi pergerakan ke level resistance berikutnya di 2.971 (FE 61.8) dan 3000 (FE 100.0).
Indikator RSI menunjukkan angka di sekitar 57, yang berarti momentum bullish masih cukup sehat dan belum memasuki area overbought. Jika harga berhasil menembus level 2.955, target berikutnya adalah 2971 hingga 3000. Namun, jika terjadi penolakan di resistance, potensi koreksi ke support 2.919-2.906 masih terbuka. Support kunci di 2.893 perlu diperhatikan jika harga turun lebih dalam.
Data Perdagangan pada hari Kamis (20/02)
Open: 2.933,33 High: 2.954,89 Low: 2.924,06 Close: 2.939,73 Range: 30,83
GOLD INTRADAY AREA
R1 2.965 R2 2.971 R3 3.000
S1 2.919 S2 2.906 S3 2.893
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.921 |
Profit Target Level | 2.945 |
Stop Loss Level | 2.904 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.955 |
Profit Target Level | 2.925 |
Stop Loss Level | 2.975 |
Prospek Harga Minyak Hari Jumat (21/02)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan pergerakan bullish moderat dengan posisi yang mendekati resistance di area 73,65. Harga telah menembus SMA 50, yang menunjukkan potensi tren naik lebih lanjut, namun perlu konfirmasi lanjutan. Resistance kuat berikutnya berada di 74,76, yang menjadi target jika harga berhasil menembus area 73,65.
Namun, jika harga gagal menembus resistance tersebut, potensi koreksi dapat membawa harga kembali ke area support di 73,11 atau lebih rendah ke 71,71. Indikator RSI berada di sekitar level 60, menunjukkan momentum yang masih positif tetapi mendekati area overbought, sehingga peluang koreksi tetap ada.
Data perdagangan pada hari Kamis (20/02)
Open: 72,04 High: 73,11 Low: 71,70 Close: 72,44 Range: 1,41
OIL INTRADAY AREA
R1 72,00 R2 73,65 R3 74,76
S1 70,88 S2 70,11 S3 69,40
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 71,90 |
Profit Target Level | 73,00 |
Stop Loss Level | 70,90 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 73,10 |
Profit Target Level | 72,00 |
Stop Loss Level | 73,70 |