Dollar AS Menguat di Tengah Rencana Tarif Baru Trump dan Rilis Notulen The Fed

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS menguat terhadap beberapa mata uang pada Selasa setelah Presiden AS terpilih, Donald Trump, mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif baru pada impor dari Kanada, Meksiko, dan China. Di sisi lain, indeks ekuitas global MSCI menguat setelah rilis notulen pertemuan Federal Reserve terbaru, yang menunjukkan perbedaan pandangan di antara pejabat terkait langkah pemotongan suku bunga selanjutnya, tetapi sepakat untuk tidak memberikan panduan konkret mengenai kebijakan di masa depan.

Pasar saham AS menunjukkan penguatan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 123,74 poin atau 0,28% menjadi 44.860,31, sementara S&P 500 menguat 0,57% menjadi 6.021,63. Indeks Nasdaq Composite juga mencatat kenaikan 0,63% menjadi 19.174,30. Meskipun Wall Street tutup, indeks pasar saham global MSCI tetap mencatat kenaikan sebesar 0,18%. Namun, pasar Eropa kurang optimis dengan STOXX 600 ditutup turun 0,57%.

Dollar AS terus menguat terhadap peso Meksiko dan dollar Kanada setelah Trump menyatakan niatnya untuk menerapkan tarif 25% pada produk dari Meksiko dan Kanada, serta tarif tambahan 10% pada barang dari China. Sebelumnya, Trump bahkan sempat mengancam akan memberlakukan tarif lebih dari 60% pada impor China. Meskipun demikian, reaksi awal pasar terhadap ancaman tarif ini berkurang seiring pandangan bahwa langkah ini lebih sebagai alat negosiasi.

Pasar obligasi AS juga terpengaruh oleh pengumuman ini. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik 3 basis poin menjadi 4,293%, sementara imbal hasil obligasi 30-tahun naik 1,8 basis poin menjadi 4,4647%. Obligasi dua tahun, yang sering mencerminkan ekspektasi suku bunga, tetap stabil di 4,252%.

Di pasar mata uang, peso Meksiko melemah 1,6% terhadap dollar AS menjadi 20,66, sedangkan dollar Kanada turun 0,56% menjadi 1,41 per dollar AS. Sementara itu, harga minyak mentah sedikit melemah setelah laporan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang menurunkan premi risiko minyak. Harga minyak mentah AS turun 0,25% menjadi $68,77 per barel, sementara Brent melemah 0,27% menjadi $72,81 per barel.

Di pasar logam mulia, harga emas menghadapi tekanan dari menurunnya permintaan aset aman setelah adanya kabar gencatan senjata, meskipun kekhawatiran terkait Ukraina dan rencana tarif Trump memberikan sedikit dukungan. Harga emas spot naik 0,29% menjadi $2.632,81 per ounce, sementara kontrak berjangka emas AS naik 0,34% menjadi $2.625,60 per ons.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (27/11)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga mengalami penurunan tajam setelah menyentuh area resistance di sekitar 2.721. Penurunan ini membawa harga mendekati area support 2605. Jika harga berhasil menembus level 2605, potensi penurunan lebih lanjut menuju level support berikutnya di 2.585 dan 2.554 semakin terbuka.

Sebaliknya, jika harga mampu bertahan di atas 2.605, maka kenaikan berpotensi menguji kembali area resistance 2.642 hingga 2.642. Indikator RSI yang berada di bawah 50 (44.02) mengindikasikan tekanan seller masih kuat.

Data Perdagangan pada hari Selasa (26/11)

Open: 2,624.98    High: 2,641.88   Low: 2,605.18    Close: 2,633.15  Range: 36.73

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,6  R2  2,660   R3 2,68942

S1  2,605   S2  2,585  S3 2,554

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.605
Profit Target Level 2.635
Stop Loss Level 2.580
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.642
Profit Target Level 2.615
Stop Loss Level 2.665

Prospek Harga Minyak Hari Rabu (27/11)

Pergerakan US OIL di time frame H4 sedang berada dalam tren menurun dengan garis tren descending yang terlihat jelas, mempertegas tekanan bearish. Harga saat ini diperdagangkan di bawah SMA 50, yang berfungsi sebagai resistance dinamis di sekitar level 69.27. Jika tekanan jual berlanjut, harga berpotensi turun menuju support terdekat di 68.47, dengan target berikutnya di level 67.63 dan 66.62.

Namun, apabila terjadi rebound, harga kemungkinan akan menguji resistance di 69.27 atau lebih tinggi lagi di 70.23. Indikator RSI masih di bawah 50, mengindikasikan tekanan jual masih bisa berlanjut.

Data perdagangan pada hari Selasa (26/11)

Open: 69.03   High: 70.28   Low: 68.02   Close: 68.69  Range:  2.26

OIL INTRADAY AREA

R1   69.27  R2  70.23  R3 71.49

S1  68.47   S2 67.63   S3 66.62

OPEN POSITION BUY
Price Level 67.65
Profit Target Level 68.80
Stop Loss Level 66.60
OPEN POSITION SELL
Price Level 69.27
Profit Target Level 68.00
Stop Loss Level 70.25
image-artikel