Market Summary
Dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama pada hari Rabu setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Penguatan dollar AS terjadi meskipun Presiden AS mendesak pemangkasan suku bunga. Stabilnya suku bunga dan data ekonomi yang solid menjadi katalis utama mengapa dollar AS menguat di tengah ketidakpastian global.
Menariknya, dua anggota dewan—yang merupakan pengangkatan presiden sebelumnya—memilih untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Hal ini mencerminkan adanya ketidaksepakatan internal mengenai arah kebijakan moneter. Pasar kini menilai pertemuan The Fed pada bulan September sebagai peluang yang seimbang antara menahan atau memangkas suku bunga.
Data PDB AS Kuat, Tapi Dinilai Tidak Konsisten
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua melonjak sebesar 3%, melampaui estimasi sebelumnya sebesar 2,4% menurut jajak pendapat Reuters. Namun, pelaku pasar menilai lonjakan ini terlalu dipengaruhi oleh kenaikan stok dan ekspor bersih, bukan dari permintaan domestik yang berkelanjutan.
Jika dijumlahkan, pertumbuhan dua kuartal terakhir hanya rata-rata 1,5% per kuartal. Ini bukan resesi, tetapi dianggap sebagai pertumbuhan yang lemah.
Euro Melemah, Indeks Dollar Sentuh Tertinggi Sejak Mei
Euro melanjutkan pelemahannya terhadap dollar setelah pengumuman The Fed dan komentar dari Powell. Mata uang tunggal Eropa itu turun 1% ke level $1,141775, mencatatkan penurunan selama lima sesi berturut-turut dan berada di posisi terendah sejak 11 Juni. Tren negatif ini menandai kemungkinan penurunan bulanan pertama pada tahun 2025. Pelemahan euro juga diperburuk oleh sentimen negatif pasca kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa.
Sementara itu, indeks dollar AS (DXY) naik 0,96% ke level 99,82—tertinggi sejak 29 Mei—dan berpeluang menutup bulan dengan penguatan untuk pertama kalinya tahun ini.
Wall Street dan Saham Global Bergerak Bervariasi
Indeks saham AS ditutup bervariasi pada hari Rabu. Dow Jones turun 0,38% ke 44.461,28, S&P 500 melemah tipis 0,12% ke 6.362,90, sementara Nasdaq justru naik tipis 0,15% ke 21.129,67. Di pasar global, indeks MSCI untuk saham global turun 0,28% ke 933,15, mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap arah kebijakan suku bunga dan ketidakpastian global.
Harga Emas Tertekan Saat Dollar AS Menguat
Harga emas dunia turun lebih dari 1% setelah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga dan data ekonomi AS yang solid. Emas spot turun 1,5% ke $3.275,92 per ounce, sementara kontrak emas berjangka AS turun 0,8% ke $3.352,80. Ketidakpastian arah suku bunga membuat emas kehilangan daya tariknya sebagai aset lindung nilai.
Harga Minyak Naik 1% Setelah Ketegangan Geopolitik dan Tarif Baru
Harga minyak dunia menguat sekitar 1% pada hari Rabu, dipicu oleh perkembangan geopolitik dan kebijakan perdagangan AS. Presiden AS mengumumkan bahwa Rusia harus menunjukkan kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina dalam 10–12 hari, mempercepat tenggat dari sebelumnya 50 hari. Jika tidak, akan diberlakukan tarif sekunder hingga 100% terhadap mitra dagangnya.
AS juga akan memberlakukan tarif 25% terhadap impor dari India mulai 1 Agustus, serta menyiapkan sanksi tambahan terhadap Brasil dan peringatan keras kepada China sebagai pembeli utama minyak Rusia.
Minyak Brent kontrak September ditutup naik $0,73 (1,01%) ke $73,24 per barel. Kontrak Brent Oktober yang lebih aktif naik $0,79 (1,1%) ke $72,47. Minyak WTI juga menguat $0,79 (1,14%) menjadi $70,00, meskipun ada laporan persediaan minyak dan bahan bakar AS yang beragam.
Prospek harga Emas Kamis| 31 Juli 2025
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan konfirmasi pola bearish flag setelah menembus support kunci di 3.316, yang memicu tekanan jual lanjutan. Saat ini, harga bergerak turun tajam dan mendekati support terdekat di 3.288.
Jika level ini gagal menahan tekanan jual, potensi penurunan bisa berlanjut menuju support berikutnya di 3.268 dan 3.247. RSI yang berada di area oversold membuka kemungkinan koreksi jangka pendek, namun tren utama tetap bearish selama harga berada di bawah SMA 50.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.288 R2 3.301 R3 3.316
S1 3.268 S2 3.247 S3 3.225
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.270 |
Profit Target Level | 3.300 |
Stop Loss Level | 3.245 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.301 |
Profit Target Level | 3.270 |
Stop Loss Level | 3.320 |
Prospek harga US Oil Kamis | 31 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan momentum bullish yang kuat setelah menembus resistance di 69,63 dan kini menguji area resistance selanjutnya di 70,47. Kenaikan ini didukung oleh posisi harga yang jauh di atas SMA 50 serta RSI yang telah menembus ke zona overbought di atas level 70, yang mengindikasikan potensi jenuh beli.
Koreksi teknikal kemungkinan terjadi menuju area 69,63 sebelum melanjutkan kenaikan menuju target berikutnya di 71,32 dan 72,33 jika tekanan beli berlanjut. Selama harga bertahan di atas 68,40, outlook jangka pendek tetap positif.
US Oil INTRADAY AREA
R1 70,47 R2 71,32 R3 72,33
S1 69,63 S2 68,40 S3 67,52
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 68,50 |
Profit Target Level | 69,50 |
Stop Loss Level | 67,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 70,45 |
Profit Target Level | 69,65 |
Stop Loss Level | 71,35 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!