FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS menguat secara luas pada hari Kamis setelah pernyataan Federal Reserve yang menegaskan bahwa bank sentral tersebut tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Ketidakpastian yang disebabkan oleh tarif impor AS menjadi salah satu alasan utama di balik sikap hati-hati The Fed. Ketua Fed menegaskan bahwa mereka akan mengambil pendekatan berhati-hati dalam menentukan langkah kebijakan moneter selanjutnya.
Di sisi lain, franc Swiss melemah setelah Bank Nasional Swiss menurunkan suku bunga kebijakannya menjadi 0,25%, sementara krona Swedia juga melemah setelah bank sentral negara itu mempertahankan suku bunganya. Kebijakan bank sentral ini mencerminkan tantangan ekonomi global yang dihadapi akibat dampak tarif AS.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran di AS meningkat sedikit, tetapi pasar tenaga kerja tetap stabil. Hal ini membantu mengurangi kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS, yang sebelumnya telah membebani dollar. Kondisi ini mendorong pasar untuk mengevaluasi kembali sikap pesimis mereka terhadap dollar AS, dengan ekspektasi bahwa dollar masih memiliki ruang untuk menguat dalam waktu dekat.
Selain itu, investor tampak berhati-hati untuk bertaruh melawan dollar menjelang kemungkinan pengenaan tarif tambahan oleh Presiden AS pada awal April. Beberapa analis menyarankan untuk menutup posisi beli pada mata uang euro dan pound sterling terhadap dollar AS menjelang tenggat waktu tarif tersebut.
Di Eropa, pound sterling sempat menguat ke level tertinggi empat bulan sebelum kembali melemah setelah Bank of England mempertahankan suku bunga di 4,5% dan memberikan peringatan terkait ketidakpastian ekonomi global. Tingginya inflasi di Inggris, yang tetap di atas target 2%, membatasi ruang gerak BoE untuk menurunkan suku bunga. Hal ini turut memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Inggris.
Franc Swiss tertekan oleh pemotongan suku bunga, sementara krona Swedia juga melemah setelah bank sentral Swedia mempertahankan suku bunga kebijakannya. Yen Jepang sedikit melemah terhadap dollar setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga, sembari memperingatkan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global akibat tarif AS.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah menguat setelah AS memberlakukan sanksi baru terkait Iran, yang meningkatkan kekhawatiran atas pasokan global. Minyak mentah AS naik 1,64% menjadi $68,26 per barel, sementara Brent naik 1,72% menjadi $72,00 per barel.
Harga emas, meskipun sedikit terkoreksi, tetap bullish karena sinyal potensi pemotongan suku bunga oleh The Fed serta ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang berkelanjutan. Spot emas turun 0,07% menjadi $3.044,90 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,15% menjadi $3.040,60 per ons.
Di pasar saham, indeks utama AS mencatat kerugian tipis dengan investor terus menimbang data ekonomi solid melawan pernyataan kehati-hatian dari para pemimpin bank sentral dunia. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq semuanya berakhir di zona merah, mencerminkan sentimen hati-hati pasar di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan.
Prospek Harga Emas Hari Jumat (21/03)
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga sedang berada dalam tren naik yang kuat, dengan posisi harga di atas SMA 50, menunjukkan momentum bullish. Level pivot utama (PP) berada di sekitar 3042.64, yang saat ini telah ditembus ke atas, mengindikasikan potensi penguatan lebih lanjut menuju level resistensi R1 (3059.65) dan R2 (3074.56).
Indikator RSI berada di 66.43, mendekati zona overbought tetapi belum menunjukkan divergensi yang signifikan, sehingga masih ada ruang untuk kenaikan tambahan. Jika harga berbalik turun, support pertama berada di S1 (3027.73) yang dapat menjadi area pantulan potensial.
Data Perdagangan pada hari Kamis (20/03)
Open: 3.048,69 High: 3.057,54 Low: 3.025,62 Close: 3.0444,74 Range: 31,92
GOLD INTRADAY AREA
R1 3,059,65 R2 3,074,56 R3 3,091,57
S1 3,027,73 S2 3.010,72 S3 2,995,81
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.028 |
Profit Target Level | 3.050 |
Stop Loss Level | 3.010 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.059 |
Profit Target Level | 3.035 |
Stop Loss Level | 3.075 |
Prospek Harga Minyak Hari Jumat (21/03)
Pergerakan US Oil menunjukkan momentum bullish setelah berhasil menembus resistance sebelumnya di 67,92, yang kini berperan sebagai area support terdekat. Kondisi ini diperkuat oleh posisi SMA 50 yang bergerak di bawah harga, serta RSI yang berada pada level 63, mengindikasikan minat buyer yang masih dominan.
Jika harga mampu bertahan di atas area support tersebut, kenaikan kemungkinan akan berlanjut untuk menguji resistance di 69,13, dengan target berikutnya di 69,83 hingga 70,57. Namun, jika harga turun di bawah level support, potensi penurunan dapat terbuka kembali menuju area support berikutnya di 67,31 hingga 66,60.
Data perdagangan pada hari Kamis (20/03)
Open: 67,01 High: 68,28 Low: 66,60 Close: 68,25 Range: 1,68
OIL INTRADAY AREA
R1 69,13 R2 69,83 R3 70,57
S1 67,92 S2 67,31 S3 66,60
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 67,95 |
Profit Target Level | 69,10 |
Stop Loss Level | 66,60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 69,13 |
Profit Target Level | 68,10 |
Stop Loss Level | 69,85 |