Market Summary
Dollar Amerika Serikat (USD) menguat terhadap sejumlah mata uang utama seperti yen Jepang, euro, dan dollar Kanada setelah Presiden Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang global. Trump mengumumkan tarif sebesar 35% atas seluruh impor dari Kanada yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus. Langkah ini disertai rencana pengiriman surat resmi kepada Uni Eropa mengenai kebijakan tarif serupa.
Tarif tambahan sebesar 50% juga diterapkan terhadap Brasil, yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Selain itu, produk seperti tembaga, farmasi, dan chip semikonduktor turut dikenakan bea masuk baru. Investor global kini kembali dihantui kecemasan atas ketidakpastian arah kebijakan dagang AS.
Pergerakan Mata Uang: Yen Melemah, Euro dan Dollar Kanada Tertekan
Dollar AS naik 0,79% terhadap yen Jepang menjadi 147,4 yen dan mencatatkan kenaikan mingguan hampir 2%, tertinggi sejak awal Desember. Sementara itu, euro turun tipis 0,1% ke level $1,1688 setelah Trump mengisyaratkan pemberlakuan tarif terhadap Uni Eropa.
Dollar Kanada melemah 0,11% terhadap USD menjadi C$1,3672, setelah sempat jatuh lebih dari 0,5% sebagai reaksi langsung atas pengumuman Trump. Real Brasil juga melemah 0,26% terhadap dollar.
Meski volatilitas belum setinggi yang terlihat pada pengumuman “Hari Pembebasan” di bulan April, pelaku pasar tetap waspada menjelang tenggat waktu 1 Agustus. Beberapa analis menilai penguatan dollar hanya bersifat jangka pendek karena masih ada tekanan jual yang besar terhadap mata uang tersebut sepanjang tahun ini.
Indeks Dollar dan Ekspektasi The Fed
Indeks dollar AS menguat 0,28% ke level 97,85, dan menutup pekan dengan kenaikan setelah dua minggu berturut-turut mengalami penurunan. Sentimen positif terhadap dollar didukung oleh data ketenagakerjaan yang masih solid dan notulen rapat Federal Reserve yang menurunkan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, secara keseluruhan dollar telah melemah hampir 10% sepanjang tahun ini, seiring kekhawatiran investor terhadap dampak kebijakan proteksionisme terhadap perekonomian AS.
Pasar Saham AS Terkoreksi Setelah Kabar Tarif Baru
Indeks saham utama AS ditutup melemah pada hari Jumat setelah pengumuman tarif terhadap Kanada. Indeks S&P 500 turun 0,3% setelah mencetak rekor pada sesi sebelumnya. Mayoritas sektor berada di zona merah, dengan sektor kesehatan dan keuangan memimpin pelemahan. Sebaliknya, sektor energi dan konsumer non-primer justru menguat.
Saham-saham teknologi besar mencatat kinerja campuran: Apple, Meta, dan Broadcom turun, sementara Microsoft, Tesla, Nvidia, Alphabet, dan Amazon mencatatkan kenaikan.
Secara mingguan, S&P 500 dan Dow Jones turun 1,1%, sedangkan Nasdaq 100 naik tipis 0,1%. Investor kini mengalihkan fokus ke musim laporan keuangan kuartal kedua dan laporan inflasi utama yang akan dirilis minggu depan.
Harga Emas dan Perak Naik Didukung Permintaan Safe-Haven
Harga emas melonjak lebih dari 1% pada hari Jumat karena investor mencari aset aman menyusul pengumuman tarif oleh Trump. Spot emas diperdagangkan di level $3.356,93 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup naik 1,4% di $3.371,20. Perak juga mencetak rekor tertinggi dalam lebih dari 13 tahun.
Ketidakpastian global dan rendahnya tingkat suku bunga menciptakan permintaan yang stabil terhadap logam mulia, dengan beberapa analis memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran $3.100–$3.500 pada kuartal ketiga.
Bitcoin dan Ethereum Cetak Rekor Baru
Aset kripto mencatat lonjakan signifikan, didorong oleh permintaan institusional dan kebijakan AS yang semakin pro-kripto. Harga Bitcoin naik 3,7% ke rekor tertinggi baru $118.832, sementara Ethereum melonjak 5,9% menjadi $2.987,15. Optimisme terhadap inisiatif legislatif AS yang akan dibahas dalam ‘Crypto Week’ turut memperkuat sentimen pasar.
Minyak Mentah WTI Naik, Tapi Prospek Jangka Panjang Masih Rentan
Harga minyak mentah WTI naik 2,8% menjadi $68,40 per barel, membalikkan penurunan sesi sebelumnya dan mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,6%. Kenaikan ini didukung oleh tingginya permintaan musim panas dan tingginya kapasitas kilang.
Namun, laporan terbaru IEA menunjukkan potensi surplus pasokan di akhir tahun ini karena revisi naik terhadap pertumbuhan pasokan dan penurunan proyeksi permintaan. OPEC juga merevisi turun proyeksi permintaan global untuk periode 2026–2029 akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi China.
Di sisi geopolitik, pasar masih mengantisipasi potensi sanksi baru AS terhadap Rusia, seiring meningkatnya ketegangan terkait konflik Ukraina.
Prospek harga Emas Senin | 14 Juli 2025
Pergerakan emas pada time frame time H4 terlihat harga saat ini sedang berada dalam tren naik jangka pendek setelah berhasil menembus resistance di sekitar level 3.366. Level tersebut kini berpotensi menjadi support baru jika harga melakukan pullback. Pergerakan harga juga berada di atas garis SMA 50, yang menambah indikasi bias bullish. Jika momentum berlanjut, target kenaikan berikutnya adalah ke area resistance di 3.396 dan selanjutnya ke 3.418.
Namun, jika harga gagal mempertahankan level 3.366 dan turun kembali di bawah 3.346, maka area support berikutnya berada di 3.333 dan 3.307. Indikator RSI menunjukkan angka 69.13 yang mendekati area overbought, sehingga ada kemungkinan koreksi jangka pendek bisa terjadi sebelum melanjutkan kenaikan.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.366 R2 3.396 R3 3.418
S1 3.346 S2 3.333 S3 3.307
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.350 |
Profit Target Level | 3.380 |
Stop Loss Level | 3.330 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.396 |
Profit Target Level | 3.370 |
Stop Loss Level | 3.420 |
Prospek harga US Oil Senin | 14 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan harga berhasil rebound dari garis tren naik (uptrend line) dan berhasil menembus kembali ke atas level SMA 50, mengindikasikan potensi kelanjutan tren bullish dalam jangka pendek. Jika harga mampu bertahan di atas level support 67,.69, maka potensi kenaikan berikutnya mengarah ke resistance di 68,91, dengan target lanjutan di 70,00 dan 71,32.
Sebaliknya, jika terjadi penurunan dan harga kembali menembus di bawah support dan SMA 50, maka support kunci berada di 66,52 dan 65,34. RSI yang bergerak di 58 mendukung sentimen bullish namun belum menunjukkan kondisi jenuh beli.
US Oil INTRADAY AREA
R1 68,91 R2 70,00 R3 71,32
S1 67,68 S2 66,52 S3 65,34
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 67,70 |
Profit Target Level | 68,90 |
Stop Loss Level | 66,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 68,90 |
Profit Target Level | 67,70 |
Stop Loss Level | 70,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!