Dollar AS Melemah ke Posisi Terendah
Dollar AS sentuh level terendah lima minggu pada perdagangan Senin. Pelemahan greenback terjadi setelah investor menilai kembali prospek kebijakan moneter The Fed dan menunggu data tenaga kerja utama yang akan dirilis pekan ini. Indeks dollar sempat jatuh ke 97,534, level terendah sejak 28 Juli, sebelum ditutup melemah 0,15% di 97,71.
Pasar kini memperkirakan peluang besar bahwa The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin pada September, dengan ruang pelonggaran moneter lebih lanjut hingga 100 basis poin diproyeksikan dalam dua tahun ke depan.
Libur Labor Day Redupkan Aktivitas Pasar AS
Perdagangan di Wall Street sepi karena libur Hari Buruh (Labor Day). Dengan absennya pasar AS, perhatian investor tertuju pada laporan non-farm payrolls yang akan diumumkan Jumat mendatang. Data ini akan menjadi kunci arah kebijakan bank sentral, terutama setelah laporan sebelumnya menunjukkan sinyal pelemahan di pasar tenaga kerja.
Jika data kembali mengecewakan, peluang pemangkasan suku bunga semakin besar. Sebaliknya, angka yang lebih solid bisa meredam ekspektasi penurunan agresif, terutama di tengah tekanan inflasi yang diperkirakan meningkat tahun depan.
Bursa Eropa Stabil, Asia Menguat
Bursa Eropa bergerak relatif stabil. Indeks STOXX 600 hanya naik tipis 0,1% meski sempat terdorong oleh data manufaktur yang positif. Obligasi jangka panjang di kawasan tersebut masih menghadapi tekanan, membatasi penguatan ekuitas.
Di Asia, saham teknologi Tiongkok melonjak tajam. Saham Alibaba di Hong Kong naik lebih dari 18% setelah melaporkan lonjakan pendapatan bisnis cloud yang didorong oleh teknologi kecerdasan buatan (AI).
Emas dan Perak Menguat ke Level Tinggi
Harga emas dunia menguat mendekati rekor sepanjang masa. Spot gold naik 0,9% ke $3.477,56 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS untuk Desember ditutup di $3.547,70.
Perak bahkan menembus $40 per ons, level tertinggi sejak 2011, dengan lonjakan 2,6% ke $40,69. Penguatan logam mulia ini dipicu pelemahan dollar, ekspektasi penurunan suku bunga, serta kekhawatiran pasar terkait independensi The Fed.
Minyak Mentah Ditopang Ketegangan Geopolitik
Harga minyak juga mencatat kenaikan. Minyak Brent menguat 1% ke $68,15 per barel, sedangkan WTI naik 1,1% ke $64,68.
Konflik Rusia-Ukraina kembali menjadi faktor utama. Intensifikasi serangan udara di kedua negara memicu kekhawatiran pasokan energi global. Data terbaru menunjukkan ekspor minyak Rusia turun ke level terendah empat minggu, yakni 2,72 juta barel per hari.
Outlook Pasar Global
Secara keseluruhan, pergerakan pasar global awal pekan ini dipengaruhi pelemahan dollar dan meningkatnya minat pada aset safe haven seperti emas dan perak. Namun, arah selanjutnya sangat bergantung pada rilis data tenaga kerja AS, yang akan menentukan seberapa agresif langkah The Fed dalam menurunkan suku bunga.
Prospek harga Emas Selasa | 02 September 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah berhasil menembus level resistance sebelumnya, meskipun indikator RSI yang berada di area overbought di atas 70 mengisyaratkan potensi koreksi jangka pendek.
Jika koreksi terjadi, area support di kisaran 3.456–3.434 berpotensi menjadi titik pantulan sebelum melanjutkan kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.490 dan 3.537. Selama harga bergerak di atas SMA 50 dan tidak menembus ke bawah 3.404, outlook jangka menengah masih tetap bullish.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.490 R2 3.500 R3 3.537
S1 3.456 S2 3.434 S3 3.404
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.457 |
Profit Target Level | 3.490 |
Stop Loss Level | 3.430 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.490 |
Profit Target Level | 3.470 |
Stop Loss Level | 3.505 |
Prospek harga US Oil Selasa | 02 September 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tanda pemulihan setelah berhasil menembus ke atas garis SMA 50 dan saat ini bergerak stabil di atas area support 64,00. Selama harga mampu bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan masih terbuka dengan target terdekat di 65,10, kemudian berlanjut ke resistance berikutnya di 65,80 hingga 66,37.
RSI yang berada di area netral sekitar 57 turut mendukung potensi penguatan, meskipun koreksi kecil tetap mungkin terjadi, namun selama harga tidak menembus ke bawah 63,51, outlook jangka pendek masih cenderung positif.
US Oil INTRADAY AREA
R1 65,10 R2 65,80 R3 66,37
S1 64,00 S2 63,51 S3 62,99
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 64,10 |
Profit Target Level | 65,00 |
Stop Loss Level | 63,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 65,00 |
Profit Target Level | 64,10 |
Stop Loss Level | 65,20 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!