Market Summary
Pada hari Kamis, dollar AS mengalami tekanan signifikan, mencapai level terendah dalam tiga setengah tahun terhadap euro dan poundsterling. Pelemahan ini terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan melakukan pemotongan suku bunga lebih awal dan lebih agresif dari perkiraan sebelumnya.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam testimoninya di Kongres AS, memberikan sinyal dovish dengan menyatakan bahwa inflasi diharapkan naik pada musim panas. Namun, jika tekanan harga tetap terkendali, pemotongan suku bunga dapat dilakukan lebih cepat. Pasar kini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga pada Juli sebesar 23%, meningkat dari 13% pekan lalu. Selain itu, peluang pemotongan pada September hampir mencapai 93%, dengan total pemotongan sebesar 66 basis poin yang diantisipasi hingga akhir tahun.
Mata Uang Global Menguat Terhadap Dollar AS
Euro dan poundsterling mencatatkan penguatan signifikan terhadap dollar AS. Euro naik 0,51% menjadi $1,1719, mencapai level tertinggi sejak September 2021, sementara poundsterling naik 0,62% menjadi $1,3748, tertinggi sejak Oktober 2021. Swiss franc juga mencapai level tertinggi dalam sepuluh setengah tahun di 0,799 per dollar. Yen Jepang menguat 0,72%, mendorong dollar ke 144,2 yen.
Tekanan pada dollar AS juga dipengaruhi oleh defisit anggaran dan neraca berjalan AS. Investor internasional mulai mengurangi eksposur terhadap aset AS di tengah kekhawatiran akan prospek ekonomi dan mata uang negara tersebut.
Pasar Saham Global Cetak Rekor Baru
Saham global mencatatkan rekor baru selama tiga hari berturut-turut di tengah melemahnya dollar AS. Indeks utama Wall Street, seperti S&P 500 dan Nasdaq, mendekati level tertinggi sepanjang masa. Dow Jones naik 0,94%, S&P 500 naik 0,80%, dan Nasdaq meningkat 0,97%.
Di Eropa, indeks saham utama naik 0,09%, sementara indeks MSCI dari saham global mencatatkan kenaikan 0,81% ke level tertinggi baru di 909,47. Lonjakan ini mencerminkan optimisme investor meskipun ada kekhawatiran terhadap independensi The Fed.
Harga Emas Stabil di Tengah Ekspektasi Inflasi
Harga emas tetap stabil pada Kamis, didorong oleh kehati-hatian investor menjelang rilis data inflasi AS yang akan menentukan prospek suku bunga. Di pasar spot, logam mulia ini tercatat pada level $3.333 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS mencatat kenaikan 0,2%, mencapai $3.348 per ons.
Meskipun ketegangan geopolitik di Timur Tengah mereda, investor tetap waspada terhadap dampak tarif era Trump yang dapat mendorong ekspektasi inflasi lebih tinggi. Dalam beberapa sesi terakhir, emas menunjukkan tekanan penurunan karena penguatan sentimen risiko di pasar global.
Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Penurunan Persediaan
Harga minyak mentah naik pada Kamis didukung oleh penurunan persediaan minyak di AS dan meningkatnya permintaan selama musim liburan. Brent crude naik 5 sen menjadi $67,73 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 32 sen menjadi $65,24 per barel.
Data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 5,8 juta barel, jauh melebihi ekspektasi pasar. Permintaan yang meningkat selama musim mengemudi musim panas juga menjadi faktor pendorong utama.
Prospek harga Emas Jumat | 27 Juni 2025
Pergerakan harga emas di timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini bergerak dalam pola descending channel, yang mengindikasikan tren penurunan. Posisi SMA 50 yang berada di atas harga semakin mengonfirmasi tekanan bearish secara jangka menengah. Indikator RSI juga mengikuti pola descending channel, selaras dengan pergerakan harga, sehingga menegaskan momentum bearish yang konsisten.
Area support utama terletak di 3.309, 3.292, dan 3.271, sedangkan resistance berada di 3.349, 3.370, dan 3.397. Selama harga tetap di bawah SMA 50 dan pola descending channel bertahan, potensi pelemahan lebih lanjut tetap dominan.
GOLD SUGGESTION
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.310 |
Profit Target Level | 3.345 |
Stop Loss Level | 3.295 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.347 |
Profit Target Level | 3.310 |
Stop Loss Level | 3.372 |
Prospek harga Oil Kamis | 27 Juni 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga bergerak di atas garis tren naik (ascending trendline) yang bertindak sebagai support dinamis. Posisi SMA 50 berada di atas harga, mengindikasikan tren jangka menengah yang masih bearish, meskipun terdapat indikasi pemantulan dari level support. Indikator RSI 14, yang berada di level oversold mendekati 40, memperlihatkan pelemahan momentum bearish dengan potensi pembalikan.
Area support terdekat berada di 64,15, 62,18, dan 59,97, sementara resistance penting terletak di 67,85, 69,67, dan 71,32. Jika harga mampu bertahan di atas garis tren naik dan menembus resistance di 67,85, potensi penguatan lebih lanjut cukup besar.
OIL SUGGESTION
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 64,80 |
Profit Target Level | 67,80 |
Stop Loss Level | 64,00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 67,80 |
Profit Target Level | 65,00 |
Stop Loss Level | 69,70 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!