FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pasar saham AS mencatat penurunan tajam pada hari Senin, dengan Dow Jones Industrial Average melemah 971,82 poin atau 2,48% ke level 38.170,41, S&P 500 turun 124,50 poin atau 2,36% ke level 5.158,20, dan Nasdaq Composite jatuh 415,55 poin atau 2,55% ke level 15.870,90. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya tekanan politik terhadap Federal Reserve, setelah Presiden AS kembali mengkritik kebijakan moneter bank sentral tersebut dan mendesak penurunan suku bunga untuk mencegah perlambatan ekonomi. Kekhawatiran mengenai independensi The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter memperburuk ketidakpastian di pasar.
Dollar AS melemah tajam terhadap sejumlah mata uang utama, dengan indeks dollar mencapai level terendah tiga tahun di 97,923. Dollar juga menyentuh level terendah dalam satu dekade terhadap franc Swiss di level 0,809, sementara euro menguat menjadi $1,1504 dan yen Jepang naik ke level 140,93 terhadap dollar. Pelemahan dollar ini mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven, seperti emas, yang mencetak rekor harga baru. Harga emas spot naik 2,7% ke level $3.417,62 per ons, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sesi di $3.430,18. Kenaikan harga emas mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakstabilan kondisi makroekonomi yang semakin tajam, termasuk ketegangan geopolitik dan tekanan politik terhadap Federal Reserve.
Di pasar obligasi, hasil surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun naik menjadi 4,415% dari 4,327% pada akhir pekan lalu. Peningkatan ini mencerminkan pandangan investor terhadap risiko inflasi dan ketegangan politik yang terus memanas, terutama setelah kritik terhadap kebijakan Federal Reserve semakin gencar. Ketidakpastian juga meningkat akibat dinamika tarif perdagangan global, di mana sengketa antara AS dan China semakin dalam setelah Beijing memperingatkan negara lain agar tidak melakukan kesepakatan dengan AS yang merugikan kepentingan China.
Harga minyak mentah juga mencatat penurunan lebih dari 2% di tengah tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi antara AS dan Iran. Brent crude turun $1,70 atau 2,5% ke $66,26 per barel, sementara WTI melemah $1,60 atau 2,5% ke $63,08 per barel. Investor tetap khawatir tentang dampak kebijakan tarif terhadap permintaan energi global, yang turut memberikan tekanan pada pasar minyak. Di sisi lain, laporan keuangan kuartal pertama dari beberapa perusahaan besar AS menjadi perhatian utama pasar, dengan fokus pada bagaimana tarif perdagangan dan ketidakpastian ekonomi memengaruhi kinerja mereka.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (22/04)
Berdasarkan grafik XAU/USD (Gold vs US Dollar) pada timeframe H4 di atas, terlihat bahwa harga sedang berada dalam tren naik yang kuat, ditandai dengan serangkaian higher highs dan higher lows, serta posisi harga yang berada jauh di atas moving average merah (kemungkinan MA200). Saat ini harga bergerak mendekati area resistance R1 di 3.458,86, dengan kecenderungan melanjutkan kenaikan menuju R2 di 3.495,46.
Indikator RSI berada di level 84,34, menunjukkan kondisi overbought, yang mengisyaratkan potensi koreksi jangka pendek, meskipun momentum bullish masih sangat kuat. Jika terjadi koreksi, area pivot point di 3.393,84 dapat menjadi support terdekat. Namun selama harga bertahan di atas pivot point tersebut, bias bullish tetap dominan dengan target ke area R2 hingga R3 di 3.560,48.
Data Perdagangan pada hari Senin (21/04)
Open: 3.331,07 High: 3.430,44 Low: 3.328,82 Close: 3.422,267 Range: 101,62
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.458,86 R2 3.495,46 R3 3.560,48
S1 3.357,24 S2 3.292,22 S3 3.255,62
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.395 |
Profit Target Level | 3.458 |
Stop Loss Level | 3.357 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.495 |
Profit Target Level | 3.460 |
Stop Loss Level | 3.510 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (22/04)
Pergerakan US Oil di time frame H4 saat ini menunjukkan tren naik yang ditandai dengan pembentukan higher low, terlihat dari garis tren biru dan bergerak di atas SMA 50. Harga saat ini berada sedikit di atas pivot point di 62.57 dan mendekati resistance pertama di 63.42. Jika momentum bullish berlanjut, target berikutnya adalah resistance kedua di 64.23 dan resistance ketiga di 65.08.
Di sisi lain, jika harga berbalik arah dan turun, support pertama di 61.76 menjadi level penting untuk dipantau, diikuti oleh support kedua di 60.91 dan support ketiga di 60.10. Indikator RSI berada di level netral sekitar 55, yang menunjukkan ruang bagi harga untuk melanjutkan tren naik tanpa risiko signifikan overbought.
Data perdagangan pada hari Senin (21/04)
Open: 63,18 High: 63,38 Low: 61,72 Close: 62,61 Range: 2,21
OIL INTRADAY AREA
R1 63,42 R2 64,23 R3 65,08
S1 61,76 S2 60,90 S3 60,10
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,60 |
Profit Target Level | 64,00 |
Stop Loss Level | 61,60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 64,20 |
Profit Target Level | 63,20 |
Stop Loss Level | 65,10 |