Dollar Melemah Emas Menguat Minyak Turun Jelang Keputusan The Fed
Perdagangan akhir Agustus ditutup dengan pola yang cukup kontras: dollar melemah emas menguat minyak turun. Pelemahan dollar AS mencerminkan ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga pada pertemuan 16-17 September. Sementara itu, emas terus menarik minat investor sebagai aset lindung nilai, dan harga minyak terkoreksi karena pasokan OPEC+ meningkat di saat permintaan mulai melemah.
Dollar AS Tertekan Menjelang Rapat The Fed
Sepanjang Agustus, dollar melemah sekitar 2% terhadap sekeranjang mata uang utama. Indeks dollar ditutup di 97,803 setelah sempat mencoba menguat pasca rilis data inflasi AS yang sesuai perkiraan. Namun, momentum penguatan itu cepat memudar karena pelaku pasar kini hampir 90% yakin The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan. Tekanan politik dari Presiden Donald Trump, yang mencoba memperbesar pengaruhnya terhadap The Fed dengan upaya pemecatan Gubernur Lisa Cook, ikut menambah ketidakpastian di pasar keuangan.
Emas Menguat Mendekati Rekor Tertinggi
Harga emas kembali menunjukkan taringnya dengan reli ke $3,445 per ons, hanya sedikit di bawah rekor April di $3,500. Kenaikan sekitar 4% sepanjang Agustus menandai kinerja bulanan terbaik sejak awal tahun. Investor berbondong-bondong masuk ke emas sebagai perlindungan dari risiko politik, gejolak pasar saham, serta inflasi yang masih bandel. Data inflasi inti PCE AS—indikator favorit The Fed—naik 2,9% secara tahunan, menjadi laju tercepat sejak Februari. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa meskipun harga naik, bank sentral tetap perlu melonggarkan kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Harga Minyak Turun Akibat Suplai OPEC+ dan Permintaan Melemah
Berbeda dengan emas, harga minyak justru terkoreksi. Brent kontrak Oktober berakhir di $68,12 per barel dan WTI turun ke $64,01. Pasar kini menyoroti keputusan OPEC+ yang mempercepat peningkatan produksi demi merebut pangsa pasar. Kondisi ini terjadi bersamaan dengan berakhirnya musim mengemudi di AS setelah libur Labor Day, yang menandai puncak permintaan bahan bakar tahunan. Kombinasi pasokan berlimpah dan permintaan yang melandai membuat harga minyak sulit bertahan di level tinggi.
Pasar Saham AS Terkoreksi, Investor Tunggu Data Baru
Indeks saham Wall Street ditutup melemah pada Jumat lalu, dengan S&P 500 turun 0,6%, Nasdaq 1,2%, dan Dow Jones 0,2%. Saham teknologi menjadi pemberat utama, termasuk Nvidia yang jatuh 3,4% dan Dell yang terkoreksi hampir 9%. Meskipun begitu, secara bulanan ketiga indeks masih mencatat kenaikan, mencerminkan optimisme bahwa siklus suku bunga yang lebih longgar bisa menjaga momentum pertumbuhan. Pelaku pasar kini menunggu data ketenagakerjaan AS pada 5 September untuk memastikan apakah arah kebijakan moneter akan semakin jelas.
Prospek harga Emas Senin | 01 September 2025
Harga emas pada time frame H4 memperlihatkan tren naik yang solid setelah menembus resistance penting di 3.434 dan 3.423 serta bertahan di atas SMA 50. Saat ini harga tengah menguji resistance 3.456. Apabila level ini berhasil ditembus dan harga mampu bertahan di atasnya, potensi kenaikan menuju area psikologis 3.500 hingga 3.537 semakin terbuka.
Indikator RSI berada di kisaran 76, mengindikasikan kondisi overbought sehingga peluang terjadinya koreksi ringan atau pullback ke area support tetap ada sebelum melanjutkan penguatan. Selama harga bertahan di atas 3.434, sentimen jangka pendek masih terjaga bullish dengan prospek kenaikan lebih lanjut.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.456 R2 3.500 R3 3.537
S1 3.434 S2 3.423 S3 3.404
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.435 |
Profit Target Level | 3.456 |
Stop Loss Level | 3.420 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.450 |
Profit Target Level | 3.435 |
Stop Loss Level | 3.460 |
Prospek harga US Oil Senin | 01 September 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih berada dalam fase pemulihan setelah penurunan sebelumnya. Saat ini harga mengalami koreksi ringan dari area 64,54 dan berpotensi menguji support trendline merah sekaligus area 63,51 yang berdekatan dengan SMA 50. Selama harga mampu bertahan di atas area ini, peluang rebound tetap terbuka dengan target kenaikan ke 64,54, kemudian 65,10 hingga 65,80.
Indikator RSI berada di level netral sekitar 51, mendukung potensi lanjutan tren naik selama tekanan jual tidak menembus di bawah 62,99–62,50. Dengan demikian, outlook jangka pendek masih condong bullish selama support kunci tetap terjaga.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,54 R2 65,10 R3 65,80
S1 63,51 S2 62,99 S3 62,50
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 63,60 |
Profit Target Level | 65,00 |
Stop Loss Level | 62,90 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 64,50 |
Profit Target Level | 63,60 |
Stop Loss Level | 65,10 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!