Dollar Melemah Menjelang Hasil Pemilu AS

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar melemah dan pasar saham turun pada hari Senin seiring investor berhati-hati menjelang pemilihan presiden AS, dengan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve yang akan diumumkan akhir pekan ini.

Dalam pemilihan presiden AS, kandidat Demokrat Kamala Harris dan kandidat Republik Donald Trump bersaing ketat dalam jajak pendapat menjelang pemungutan suara pada hari Selasa. Hasil pemilihan mungkin tidak segera diketahui bahkan setelah pemungutan suara berakhir.

Kebijakan Trump dalam bidang imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif diperkirakan dapat mendorong inflasi, imbal hasil obligasi, dan penguatan dollar, sementara Harris dipandang sebagai kandidat yang akan melanjutkan kebijakan saat ini.

Indeks saham global, MSCI, terlihat mendatar, sementara indeks dollar yang mengukur mata uang dollar AS terhadap sekeranjang mata uang utama juga tidak berubah pada level 103,91. Dollar turun terhadap beberapa mata uang Eropa dan Asia, melemah 0,38% terhadap euro ke posisi $1,087, dan turun 0,5% terhadap yen Jepang ke posisi 152,17.

Di pasar Treasury AS, yang sebelumnya dipengaruhi oleh ekspektasi kemenangan Trump yang mendorong imbal hasil lebih tinggi, para pedagang menyesuaikan posisi setelah Harris terlihat unggul dalam jajak pendapat di Iowa. Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun turun 6,8 basis poin ke 4,2948%, sementara imbal hasil Treasury dua tahun turun untuk pertama kalinya dalam enam hari, turun 3,2 basis poin ke 4,1723%.

Di Wall Street, indeks S&P 500 turun 0,28%, Dow Jones turun 0,6%, dan Nasdaq turun 0,3%. Di Eropa, indeks saham turun 0,3% meskipun sektor energi mengalami kenaikan setelah keputusan OPEC+ untuk menunda rencana peningkatan produksi yang mendorong harga minyak naik.

Pekan ini diperkirakan akan menentukan arah ekonomi global dan geopolitik selama empat tahun ke depan. Masih terdapat ketidakpastian besar mengenai hasil pemilihan, termasuk persaingan yang sangat ketat di Dewan Perwakilan Rakyat, serta waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasilnya.

Pekan ini juga menghadirkan beberapa keputusan kebijakan moneter global yang dinantikan oleh para investor, dengan fokus utama pada keputusan suku bunga dari Federal Reserve, serta keputusan dari Bank of England, Reserve Bank of Australia, Riksbank Swedia, dan Norges Bank Norwegia. Pasar cenderung memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed.

Sebelumnya, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,7%, pulih dari penurunan lima minggu terakhir. Pertemuan komite tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) Tiongkok juga menjadi sorotan investor, yang berlangsung dari Senin hingga Jumat, di mana perhatian terfokus pada rincian lebih lanjut mengenai berbagai langkah stimulus yang telah diumumkan sebelumnya.

Saham-saham unggulan Tiongkok naik 1,4%, dengan Indeks Komposit Shanghai naik 1,2%. Laporan menunjukkan bahwa dalam pertemuan NPC, Tiongkok mempertimbangkan penerbitan utang tambahan lebih dari 10 triliun yuan dalam beberapa tahun ke depan untuk memulihkan ekonominya yang rapuh, sebuah paket fiskal yang diharapkan akan diperkuat jika Trump memenangkan pemilu.

Bank of England yang akan bertemu pada Kamis diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Keputusan ini menjadi lebih rumit setelah terjadinya aksi jual surat utang pemerintah Inggris menyusul anggaran yang diumumkan oleh pemerintah Partai Buruh pekan lalu. Pound sterling naik 0,3% ke level $1,295, didukung oleh pelemahan dollar.

Di pasar komoditas, harga minyak naik setelah OPEC+ mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan menunda peningkatan produksi yang direncanakan pada Desember. Minyak mentah Brent naik 3,1% ke $75,34, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS bertambah 3,2% ke $71,73.

Harga emas menguat tipis pada hari Senin di tengah ketidakpastian pemilu AS yang meningkatkan kemungkinan hasil yang dipersengketakan, serta ketegangan politik, sementara investor juga memantau rapat kebijakan Federal Reserve yang akan berlangsung pekan ini. Emas spot naik 0,1% menjadi $2.737,35 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $2.790,15 pada hari Kamis.

Prospek Harga Emas Hari Selasa (05/11)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bawah harga saat ini berkonsolidasi di bawah level resistance Fibonacci 23,6% di 2,745. Harga terlihat mengalami tekanan setelah gagal menembus area resistance ini, yang menunjukkan potensi adanya penurunan lebih lanjut. Jika harga berhasil menembus level support di 2,717 (Fibonacci 38,2%), penurunan dapat berlanjut menuju support berikutnya di 2,695 (Fibonacci 50%) dan 2,673 (Fibonacci 61,8%).

Namun, jika harga mampu naik dan menembus resistance 2,745, maka ada peluang untuk menguji resistance lebih tinggi di area 2,758 hingga 2,771. Indikator RSI yang berada di sekitar level 41 mengindikasikan bahwa momentum bearish masih cukup kuat.

Data Perdagangan pada hari Senin (04/11)

Open: 2,734.51    High: 2,748.15   Low: 2,729.92    Close: 2,736.21 Range: 18.23

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,745  R2  2,758   R3 2,771

S1  2,717    S2  2,695   S3 2,673

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.717
Profit Target Level 2.740
Stop Loss Level 2.695
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.745
Profit Target Level 2.730
Stop Loss Level 2.758

Prospek Harga Minyak Hari Selasa (05/11)

Pergerakan US Oil (WTI) di timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini sedangn mendekati resistance di level 72.30. Jika harga mampu menembus level ini, potensi kenaikan lebih lanjut menuju resistance berikutnya di 73.33 hingga 74.27 terbuka. Namun, apabila harga gagal menembus resistance 72.30 dan berbalik turun, ada kemungkinan harga akan kembali ke area support di 69.34. Jika penurunan berlanjut, target support berikutnya berada di level 68.09 dan 66.68.

Indikator RSI berada di sekitar level 64, menunjukkan bahwa momentum bullish masih cukup kuat, tetapi mendekati area overbought yang bisa memicu koreksi dalam waktu dekat.

Data perdagangan pada hari Senin (04/11)

Open: 70.35   High: 71.78   Low: 70.22    Close: 71.63   Range:  1.56

OIL INTRADAY AREA

R1   71.43  R2  72.30  R3 73.33

S1  69.22   S2 68.09  S3 66.70

OPEN POSITION BUY
Price Level 69.50
Profit Target Level 71.50
Stop Loss Level 68.00
OPEN POSITION SELL
Price Level 72.30
Profit Target Level 70.50
Stop Loss Level 73.35
image-artikel